Apa itu Skala Ordinal? Ini Karakteristik dan Manfaatnya

Skala ordinal membantumu mengumpulkan data kualitatif dan menganalisisnya dengan mudah.

Tak heran, kalau skala ordinal sering digunakan dalam penelitian, survei opini, riset pasar, dan berbagai polling untuk pengambilan keputusan. 

Tapi, apa sih skala ordinal itu? Artikel ini akan menjelaskan apa itu skala ordinal, karakteristik skala ordinal dan contohnya. Simak sampai tuntas, ya!

Pengertian Skala Ordinal

Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengurutkan kumpulan kategori data kualitatif dalam tingkatan tertentu. Skala ini mengurutkan data dalam tingkatan yang jelas, tetapi nilai interval antara tingkatan tersebut tidak rigid. 

Contohnya untuk menilai kualitas pelayanan, skala ordinal dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Bentuk skalanya seperti: sangat puas, puas, netral, tidak puas, dan sangat tidak puas.

ordinal contoh

Dalam contoh skala ordinal di atas, urutan jawaban tidak memiliki jarak yang sama antara satu nilai dengan nilai lainnya. 

Selain dipakai untuk menilai kepuasan pelanggan, skala ordinal juga penting digunakan dalam penelitian. Misalnya, untuk mengukur tingkat kepuasan kerja, tingkat kepercayaan masyarakat, tingkat keterlibatan sosial, serta berbagai variabel lainnya yang sulit diukur secara pasti.

polling
Namun untuk mendapatkan data yang akurat, skala ordinal harus digunakan dengan hati-hati. Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mendesain penelitian dengan skala ukur ordinal, yaitu:

  • Tujuan pengukuran: tentukan alasan yang jelas agar pengukuran yang dilakukan bisa fokus.
  • Jenis variabel: pastikan variabel yang diukur memungkinkan peringkat atau urutan dalam kategori atau level tertentu.
  • Validitas skala ordinal: pastikan skala ordinal dipakai secara akurat dan tepat yang untuk mengukur konsep atau karakteristik yang dimaksud.
  • Reliabilitas skala ordinal: pastikan skala ordinal memberikan hasil yang konsisten dan dapat diandalkan saat digunakan dalam pengukuran variabel.
  • Teknik pengambilan data: Menentukan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan skala ordinal, seperti wawancara, kuesioner, atau observasi.
  • Teknik analisis data: Menentukan cara atau metode yang tepat untuk menganalisis data yang diperoleh dari skala ordinal, seperti menggunakan uji statistik nonparametrik atau analisis peringkat.

Manfaat Skala Ordinal

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari skala ordinal:

1. Membandingkan variabel sulit diukur secara pasti

Salah satu manfaat utama skala ordinal adalah kemampuannya untuk membandingkan variabel yang sulit diukur secara pasti. Misalnya, dalam penelitian ilmiah, beberapa variabel seperti tingkat kepuasan mungkin sulit diukur secara presisi. 

Dalam hal ini, skala ordinal memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran umum tentang variabel tersebut. 

2. Memberikan urutan nilai yang jelas

Skala ordinal memberikan urutan nilai yang jelas pada variabel yang diukur. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menentukan hubungan relatif antara nilai-nilai yang diukur. 

Seperti telah disebut di bagian karakteristik, misalnya dalam skala ordinal untuk tingkat pendidikan, kita dapat melihat bahwa tingkat pendidikan “Sarjana” berada di atas tingkat pendidikan “SMA” dan “SMP”. 

Dengan adanya urutan nilai ini, informasi tentang tingkat pendidikan seseorang menjadi lebih terstruktur dan dapat dipahami dengan mudah.

3. Mudah untuk dipahami dan digunakan

Skala ordinal relatif mudah untuk dipahami dan digunakan oleh responden dalam survei atau penelitian. 

Responden hanya perlu memilih opsi yang sesuai dengan persepsi atau preferensi mereka dalam urutan yang ditentukan. Hal ini membuat pengumpulan data menjadi lebih efisien dan memungkinkan peneliti atau pengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah.

4. Mempermudah pengelompokan data

Penggunaan skala ordinal membantu dalam mengelompokkan data yang didapatkan. Data dibagi menjadi beberapa kelompok yang berkarakteristik sama, sehingga memudahkan dalam analisis data yang dilakukan. 

Hasilnya, skala ordinal memberikan informasi yang mudah dipakai dalam pengambilan keputusan. Misalnya, dalam konteks bisnis, skala ordinal dapat digunakan untuk mengukur preferensi konsumen terhadap produk atau untuk menilai kinerja karyawan. 

5. Digunakan dalam berbagai bidang

Skala ordinal dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk:

Penelitian Ilmiah

Misalnya: 

  • Penelitian Perilaku Konsumen: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur preferensi konsumen terhadap berbagai merek produk.
  • Penelitian Psikologi: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat kepuasan subjektif seseorang terhadap kualitas hidup.
  • Penelitian Pendidikan: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat kepuasan siswa terhadap metode pengajaran yang digunakan dalam kelas.

Bisnis

Misalnya: 

  • Analisis Kepuasan Pelanggan: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.
  • Penilaian Kinerja Karyawan: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur penilaian kinerja karyawan berdasarkan kriteria tertentu, seperti keterampilan, produktivitas, atau kerjasama tim.
  • Penelitian Pasar: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk baru yang akan diluncurkan.

Survei opini publik:

Misalnya: 

  • Survei Politik: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat dukungan publik terhadap kandidat politik atau partai politik dalam pemilihan umum.
  • Survei Kepuasan Layanan Publik: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang disediakan oleh pemerintah, seperti layanan kesehatan atau transportasi umum.
  • Survei Opini Masyarakat: Menggunakan skala ordinal untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan publik terhadap isu-isu sosial atau kebijakan pemerintah yang kontroversial.

Karakteristik Skala Ordinal

Skala ordinal memiliki beberapa karakteristik penting yang membedakannya dengan skala pengukuran lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik skala ordinal:

1. Urutan nilai yang jelas

Salah satu karakteristik utama dari skala ordinal adalah urutan nilai. Nilai-nilai pada skala ordinal disusun dalam urutan yang jelas, yang memungkinkan pengguna untuk menentukan hubungan relatif antara nilai-nilai tersebut. 

Misalnya, dalam skala ordinal untuk tingkat pendidikan, nilai “SMA” akan berada di atas nilai “SMP” dan di bawah nilai “Sarjana”.

2. Rentang nilai yang beragam

Rentang nilai pada skala ordinal dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis variabel yang diukur. Pada beberapa skala ordinal, rentang nilainya hanya terdiri dari beberapa nilai, sedangkan pada skala lainnya, rentang nilainya dapat lebih luas. 

Misalnya, pada skala ordinal untuk tingkat kepuasan, rentang nilainya dapat berkisar dari “sangat puas” hingga “sangat tidak puas”.

3. Tidak memiliki titik nol

Salah satu keterbatasan dari skala ordinal adalah tidak adanya titik nol. Oleh karena itu, operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian tidak dapat dilakukan pada nilai-nilai skala ordinal.

4. Tidak memiliki jarak yang sama antar nilai

Karakteristik lain dari skala ordinal adalah tidak memiliki jarak yang sama antara nilai-nilai. Artinya, jarak antara nilai “SMA” dan “SMP” mungkin tidak sama dengan jarak antara nilai “Sarjana” dan “Magister”. 

Hal ini membuat skala ordinal kurang akurat dalam mengukur variabel yang memerlukan pengukuran yang presisi.

5. Dapat dikonversi ke skala lain

Meskipun memiliki keterbatasan, skala ordinal masih dapat digunakan dalam pengukuran variabel yang sulit diukur secara pasti. 

Selain itu, skala ordinal juga dapat dikonversi ke skala pengukuran lainnya, seperti skala nominal atau skala interval, untuk menghasilkan informasi yang lebih lengkap dan akurat.

Contoh Skala Ordinal 

Berikut ini adalah beberapa contoh skala ordinal yang sering digunakan:

1. Skala Kesetujuan

Skala kesetujuan adalah jenis skala ordinal yang paling umum digunakan dalam penelitian. 

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat orang terhadap suatu topik dengan memberikan pernyataan dan meminta responden untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan. Biasanya skala ini akan terdiri dari lima atau tujuh pilihan, seperti “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”.

2. Skala Rating

Skala rating adalah jenis skala ordinal yang digunakan untuk mengukur tingkat kualitas atau kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan. 

Skala ini sering kali memiliki lima atau sepuluh nilai, dan responden diminta untuk memberikan penilaian mereka dalam urutan tertentu, seperti “sangat buruk”, “buruk”, “cukup”, “baik”, dan “sangat baik”.

3. Skala Penilaian Kinerja

Skala penilaian kinerja adalah jenis skala ordinal yang digunakan untuk menilai kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan atau tugas. 

Skala ini umumnya memiliki empat atau lima nilai, seperti “sangat buruk”, “buruk”, “cukup”, “baik”, dan “sangat baik”, dan digunakan untuk memberikan umpan balik yang berguna dalam peningkatan kinerja.

4. Skala Prestasi Akademik

Skala prestasi akademik adalah jenis skala ordinal yang digunakan untuk menilai prestasi akademik siswa dalam berbagai mata pelajaran. 

Skala ini sering kali memiliki empat atau lima nilai, seperti “sangat buruk”, “buruk”, “cukup”, “baik”, dan “sangat baik”, dan digunakan untuk memberikan umpan balik atas kinerja akademik siswa di akhir semester.

Tertarik Pakai Skala Ordinal untuk Penelitianmu?

Skala ordinal adalah skala pengukuran yang umum digunakan untuk mengukur variabel kualitatif dalam urutan tertentu. Karakteristik utama skala ordinal adalah memiliki tingkatan nilai, tetapi tidak memiliki nilai interval yang jelas. Sehingga, skala ordinal tidak dapat digunakan untuk melakukan perhitungan statistik yang lebih lanjut. 

Meski begitu, skala ini tetap berguna untuk menghasilkan insight yang informatif dan bermanfaat dalam membuat keputusan. Misalnya, untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan, opini publik terhadap suatu isu, hingga preferensi pelanggan pada suatu produk.

Nah, kalau kamu ingin terus belajar implementasi data untuk penelitian, baca terus blog Bitlabs, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10+ Berkas Lamaran Kerja Paling Penting untuk Job Seeker

Apa itu Data Primer? Berikut Pengertian, Fungsi, Contohnya!