daftar pertanyaan interview kerja

25+ Pertanyaan Interview Kerja dan Cara Menjawabnya

Apakah kamu akan menghadapi interview kerja dalam waktu dekat? Jika iya, selamat! Itu artinya, kamu sudah selangkah lebih dekat dengan karir impianmu. Tapi.. Apa aja ya pertanyaan interview kerja yang kerap kali muncul?

Dengan mengetahui berbagai pertanyaan interview kerja serta jawabannya, interview yang kamu jalani kemungkinan akan berjalan lebih lancar.

Itulah mengapa di artikel ini, kita akan mengulas berbagai pertanyaan interview kerja yang seringkali muncul serta cara menjawabnya.

Tidak hanya itu, kamu juga akan menemukan beberapa tips interview kerja. Sehingga, kamu tak akan grogi lagi saat berhadapan langsung dengan HRD.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, yuk kita mulai!

Contents hide
1 25+ Pertanyaan yang Sering Ditanyakan saat Interview Kerja dan Cara Menjawabnya

25+ Pertanyaan yang Sering Ditanyakan saat Interview Kerja dan Cara Menjawabnya

Bagian ini bukan bermaksud untuk membaca pikiran HRD. Tapi, memahami apa yang mereka tanyakan. Sehingga kamu bisa memberikan jawaban terbaik.

ilustrasi orang sedang menanyakan pertanyaan interview kerja

Walau belum tentu seluruh pertanyaan saat interview ini muncul, tapi ada baiknya kamu mempersiapkan diri. Jadi yuk kita bahas aja pertanyaan saat interview dan jawabannya.

1. “Bisa Tolong Ceritakan tentang Diri Anda?”

Pertanyaan ini klise tapi menjebak. Karena, orang-orang biasanya malah menceritakan sejarah hidup yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

Jadi, ketika diminta menceritakan diri Anda, ada baiknya kamu jadikan sebagai kesempatan untuk mempromosikan dirimu di awal. Contohnya dengan menyebutkan posisimu di pekerjaan sebelumnya, keahlian yang kamu punya, dan juga pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu incar.

Contoh jawaban: “Selamat siang. Perkenalkan nama saya Cahyo, lulusan Ilmu Statistika Universtas Unggulan angkatan 2020. Selama berkuliah, saya sempat menjalankan magang di perusahaan fashion dan terlibat di beberapa proyek freelance untuk membantu UMKM.”

2. “Kenapa Anda Ingin Bekerja di Sini?”

Kalau ditanya:

Mengapa ingin bekerja di perusahaan kami?”

Jangan cuma jawab:

“Ingin memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan ini”.

Karena itu akan membuatmu terlihat sama seperti kandidat lainnya.

Sebaiknya kamu memberikan jawaban yang lebih spesifik. Jika kamu ingin memberikan kontribusi terbaik, kontribusi apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan?

Selain itu, kamu juga bisa memberikan jawaban yang ada hubungannya dengan company value dan personal development. Contohnya dengan menjelaskan bahwa dengan bekerja di perusahaan tersebut, kamu bisa belajar untuk menjadi seseorang yang ahli di bidangnya.

Contoh jawaban: “Perusahaan ini telah mendapatkan penghargaan dari kementerian karena terobosannya di bidang teknologi. Kebetulan saya memiliki pengalaman berkaitan teknologi yang dimaksud dan ingin belajar dan berkontribusi lebih untuk perusahaan ini.”

3. “Kenapa Anda Menginginkan Pekerjaan Ini?”

Untuk menjawab pertanyaan soal alasan melamar pekerjaan, ada beberapa pilihan jawaban yang bisa kamu coba.

  • Tonjolkan skill: ceritakan kalau kamu punya skill yang cocok dengan posisi yang kamu incar. Ini bisa menjadi alasan kuat. Sebab, perusahaan menyukai orang yang bisa langsung diajak kerja tanpa perlu training dalam waktu lama.
  • Ceritakan pengalaman relevan: ceritakan kalau kamu pernah mengerjakan tugas di posisi yang kamu lamar. Dengan begitu, perusahaan lebih teryakinkan karena kamu pastinya sudah mengerti asam-garam menjalankan tugas di posisi yang sama.
  • Bahas passion-mu: kamu juga bisa ceritakan passion atau motivasi kerja yang membuatmu tergerak melamar ke posisi yang tersedia. Biasanya, ini cocok untuk startup yang punya misi sosial.

Ingat! Hindari jawaban-jawaban yang sifatnya terlalu personal, seperti “ingin mendapat penghasilan yang besar” atau “ingin bekerja di tempat yang bergengsi”.

Contoh jawaban: “Saya pernah mengerjakan proyek digital marketing untuk sejumlah UMKM di kabupaten. Dari nol hingga kini cukup dikenal dan mendapatkan penghasilan sekitar Rp15 juta per bulannya. Saya melihat perusahaan ini punya potensi yang cukup besar dan menjanjikan. Dengan pengalaman dan passion saya, saya yakin bisa membantu perusahaan ini untuk mencapai target.”

4. “Kenapa Kami Harus Menerima Anda?”

Ini adalah salah satu pertanyaan interview kerja yang berpotensi menimbulkan rasa grogi. Tapi tenang, karena tujuan pertanyaan ini hanya untuk memahami keahlianmu secara lebih mendalam.

Justru, pertanyaan ini bisa dijadikan momentum untuk menjelaskan secara detail bagaimana skill dan pengalamanmu dapat memberi kontribusi positif untuk perusahaan. 

Selain itu, jelaskan juga bahwa kamu dapat menjadi team player yang bagus. Sehingga, HRD tak akan melihatmu sebagai kandidat yang terlalu individualis.

Contoh jawaban: “Saya orang yang punya growth mindset. Saya percaya, saya cepat belajar dan bisa menjalankan tugas dengan baik. Di posisi sebelumnya, saya sempat diminta untuk meng-handle community marketing secara offline. Padahal, spesialisasi saya sebetulnya ada di ranah online. Namun, dengan trial-error, konsultasi dengan rekan kerja, dan membaca berbagai materi, saya berhasil mengeksekusi berbagai acara komunitas di perusahaan sebelumnya. Bahkan saya pun masih menjalin kontak dekat dengan beberapa tokoh penting di komunitas.”

5. “Apa Kontribusi yang Bisa Anda Berikan Kepada Perusahaan?”

Pastikan kamu sudah tahu gambaran job desc yang akan menjadi tanggung jawabmu jika diterima nanti. Jadi, kamu tinggal menjelaskan bahwa skill yang kamu miliki dapat membantumu menyelesaikan setiap job desc yang diberikan.

Akan lebih bagus lagi jika kamu dapat memberi nilai tambah. Jadi, kamu tidak sekadar menyelesaikan job desc saja. Tapi juga memastikan bahwa performa kerjamu akan mempengaruhi output tim-mu secara keseluruhan.

Contoh jawaban: “Di posisi sebelumnya, saya menyusun sistem penilaian performa untuk tim saya. Sebelumnya, tidak ada tracking dan manajemen tugas yang jelas. Sehingga, agak sulit menilai output dan performa tim baik secara individu dan tim. Dari situ, saya membuat tracker sederhana di Excel dan menentukan metrik apa saya perlu dicatat sebagai target. Setelah beberapa bulan dijalankan, kini kami bisa mendeteksi secara mudah ketika terjadi anomali pada performa. Kami pun lebih cepat dalam mencari solusinya.

6. “Apa yang Menjadi Kekuatan Anda?”

Saat diberikan pertanyaan wawancara ini, kamu harus menjawabnya dengan percaya diri. Jangan sampai terlihat ragu. 

Jelaskan berbagai sifat dan skill yang bisa membuatmu layak menjadi kandidat potensial. Pastikan sifat dan skill yang kamu sampaikan relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Oh ya, kamu juga harus menjelaskan jawabannya secara detail. Jangan cuma menjawab “Rajin, senang belajar, tepat waktu” tanpa ada lanjutannya. Ceritakan pengalaman yang membuktikan bahwa kamu memang benar-benar rajin, senang belajar, dan tepat waktu. 

Contoh jawaban: “Saya adalah yang detail-oriented. Saya mempertimbangkan berbagai aspek ketika mengusulkan pembuatan fitur dan produk tertentu. Termasuk berbagai use cases dan dependencies-nya. Di suatu waktu, saya pernah diminta membuat fitur pengubah harga di aplikasi penyewaan properti. Alih-alih langsung menjalankannya, saya berkonsultasi ke berbagai pihak termasuk tim data, bisnis, dan engineer untuk membuat solusi terbaik. Hasilnya, fitur tersebut bisa digunakan tanpa adanya error dan fraud.”

7. “Apa yang Menjadi Kelemahan Anda?”

Ini adalah pertanyaan interview kerja yang cukup tricky. Wajar kalau kamu berpikir bahwa pertanyaan ini dapat mengurangi daya tawarmu di depan HRD.

Tapi, ini adalah cara HRD untuk mengetes kejujuranmu. Apakah kamu sadar dengan kelemahan yang kamu punya? Karena kandidat yang tidak dapat mengidentifikasi kelemahannya sendiri tentu bukan kandidat yang ideal.

Walau begitu, pastikan kamu tidak hanya menjelaskan kelemahanmu saja, tapi usahamu untuk memperbaiki kelemahan tersebut. 

Contohnya jawaban: “Saya adalah orang yang mudah lupa. Apalagi saya meng-handle begitu banyak proyek dalam satu waktu. Itulah mengapa saya sering membawa buku catatan dan membuat sistem yang dinamakan second brain. Jadi, saya bisa mencatat hal-hal yang penting untuk diingat”.

Baca juga: 25 Contekan Jawaban Kelebihan dan Kelemahan Saat Interview Kerja

8. “Apa Pencapaian Terbesar yang Pernah Anda Raih?”

Jawaban dari pertanyaan ini cukup simpel. Kamu tinggal menyampaikan berbagai penghargaan yang pernah kamu dapat di pekerjaanmu sebelumnya. 

Tapi, bagaimana jika kamu belum pernah mendapat penghargaan? Ceritakan pengalaman di mana kamu menghadapi masalah yang berat di pekerjaanmu sebelumnya, dan bagaimana kamu mampu mengatasi masalah tersebut.

Jika kamu masih fresh graduate, kamu bisa menceritakan pencapaian yang berhasil kamu dapatkan saat masih di bangku kuliah.

Contoh jawaban: “Sebelum lulus kuliah, saya diundang sebagai pembicara acara seminar nasional yang diadakan oleh Kemenristekdikti. Di kesempatan itu, saya diminta untuk berbagi cerita pengalaman saya magang di Sillicon Valey. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 1000 orang anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia. Saya merasa itu pencapaian terbesar saya karena pengalaman saya bisa menginspirasi begitu banyak orang untuk membangun negeri.”

9. “Pernahkah Anda Mengalami Kesulitan saat Bekerja? Jika Iya, Bagaimana Anda Mengatasinya?”

Tak usah ragu untuk menceritakan kesulitan yang pernah kamu alami di pekerjaan sebelumnya. Karena, itu artinya kamu mengakui kesulitan tersebut dan mau mempelajari akar masalahnya.

Saat bercerita, usahakan jangan terlalu berlarut-larut dalam masalahnya. Pastikan porsi ceritanya lebih condong ke arah bagaimana kamu mengatasi masalahnya dan belajar dari masalah tersebut.

Contoh jawaban: “Sebagai lulusan soshum, saya sempat mengalami kesulitan ketika bergabung di perusahaan perikanan. Karena di situ ada banyak istilah teknis dan ilmiah yang perlu saya kuasai. Sebagai solusinya, saya meluangkan waktu untuk membaca begitu banyak materi tentang perikanan. Saya juga meluangkan waktu satu bulan pertama untuk menyimak rapat dan percakapan dengan rekan kerja dan mencatat istilah-istilah asing untuk saya cari tahu artinya.”

10. “Mengapa Anda Pindah dari Pekerjaan Anda Sebelumnya?”

Pertanyaan ini biasanya mendorong kandidat untuk menjelek-jelekkan pekerjaan sebelumnya. Padahal, itu akan memberi kesan negatif. Karena jika mereka bisa mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya, bisa saja mereka mengeluh tentang pekerjaannya sekarang, kan?

Jadi, daripada fokus pada pekerjaanmu sebelumnya, fokus pada dirimu saja. Jelaskan bahwa posisi yang kamu incar berpeluang untuk membuat dirimu lebih berkembang ke depannya. Kamu juga ingin mendapat tantangan baru yang belum pernah kamu dapat selama ini.

Dengan begitu, secara tidak langsung kamu mengatakan bahwa lingkungan kerja perusahaan tersebut sesuai dengan preferensi kerjamu.

Contoh jawaban: “Sebenarnya saya merasa senang dengan pekerjaan sebelumnya. Rekan kerjanya cukup suportif dan perusahaan juga mendukung work-life balance. Namun, saya merasa sudah saatnya untuk mencari tantangan baru dan memprioritaskan self-development sehingga saya mencari opportunity di luar.”

11. “Bagaimana Cara Anda Menghadapi Perbedaan Pendapat atau Konflik di Tempat Kerja?”

Tujuan pertanyaan wawancara ini adalah untuk mengetes apakah kamu adalah orang yang mudah diajak bekerja sama atau tidak.

Karena, ketika seseorang mengalami perbedaan pendapat di tempat kerja, dapat dilihat apakah ia bisa fokus mencari solusi yang tepat atau malah lebih mementingkan egonya.

Itulah mengapa dalam menjawab pertanyaan ini, sebisa mungkin kamu tidak hanya menceritakan konflik yang pernah kamu alami, tapi juga menjelaskan apa yang kamu pelajari dari konflik tersebut.

Contoh jawaban: “Saya sempat mengalami konflik dengan divisi lain karena misinformasi di artikel yang saya tulis. Saya sempat ditegur karena ternyata artikel tersebut dikoreksi oleh pelanggan dan dilihat oleh banyak orang. Dari situ saya belajar untuk melakukan recheck informasi sebelum mempublikasikan artikel. Saya juga berusaha untuk mencari second opinion dari orang yang lebih ahli soal topik yang saya tulis.”

12. “Bisakah Anda Menjelaskan Mengapa Ada Gap di CV Anda?”

Apakah di CV-mu ada gap di periode tertentu? Contohnya, misalkan kamu lulus tahun 2020, tapi kamu masih melamar di tahun 2022. Berarti ada gap antara tahun 2020 sampai 2022.

Jika iya, kamu harus siap-siap, karena pertanyaan ini kerap muncul saat interview kerja. Sebab, HRD pasti ingin tahu apakah ada alasan tertentu yang menyebabkan adanya gap di CV-mu.

Dalam hal ini, yang perlu kamu lakukan adalah jujur. Contohnya, jika saat itu kamu tidak bisa produktif karena sakit, ceritakan saja apa adanya. Transparan tanpa perlu menarik simpati.

Namun, akan lebih baik lagi jika kamu mengisi gap tersebut dengan aktivitas produktif. Contohnya kamu bisa saja bilang bahwa selama belum mendapat pekerjaan, kamu membantu usaha orang tuamu di rumah, atau mempelajari skill baru.

13. “Apa yang Anda Cari di Posisi yang Anda Lamar Ini?”

Pertanyaan interview yang satu ini memang terdengar simpel, tapi jawabannya dapat menentukan apakah kamu sesuai dengan posisi yang dilamar atau tidak.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu apakah kamu benar-benar tertarik dengan posisi yang kamu lamar. Jika iya, apa yang membuatmu tertarik? Dan seberapa jauh kamu memahami posisi yang kamu lamar?

Jawaban yang tepat adalah menjelaskan bahwa hal yang kamu cari dari posisi tersebut adalah peluang untuk mengaplikasikan ilmu yang kamu miliki.

Contohnya, jika kamu sedang melamar di posisi graphic designer, kamu bisa bilang bahwa hobimu adalah membuat ilustrasi, dan di waktu senggang, kamu sering mencari inspirasi desain terbaru. Itulah mengapa kamu tertarik untuk mempraktikkan skillmu di tempat kerja.

14. “Apa yang Kurang Anda Sukai dari Pekerjaan Sebelumnya?”

Ini adalah contoh lain dari pertanyaan interview kerja yang menjebak selain “Mengapa Anda pindah dari pekerjaan sebelumnya?”

Sudah jelas bahwa menjelek-jelekkan pekerjaanmu sebelumnya bukanlah jawaban yang tepat.

Walaupun mungkin memang ada hal-hal yang kurang kamu sukai dari tempat kerja sebelumnya, tapi sebaiknya tak usah diceritakan dan fokus saja dengan apa yang kamu pelajari.

Contohnya, kamu bisa bilang bahwa “Tidak ada masalah dengan lingkungan kerja di perusahaan sebelumnya, tapi, saya rasa fasilitas kerja dan sistem yang dimiliki perusahaan ini akan bisa mendukung performa kerja saya lebih baik lagi”.

15. “Bagaimana Cara Anda Menghadapi Situasi yang Penuh Tekanan dan Rentan Membuat Stres?”

Saat mendengar pertanyaan ini, mungkin kamu akan tergoda untuk memberikan jawaban yang too good to be true. Seolah-olah kamu bisa menghadapi tekanan sebesar apapun.

Padahal, respons terbaik untuk pertanyaan ini adalah memberikan jawaban yang realistis, tapi tetap menunjukkan bahwa kamu bisa menghadapi situasi yang penuh tekanan.

Contohnya, kamu bisa menjawab “Saat menghadapi tekanan di tempat kerja, saya perlu tahu akar permasalahannya dulu. Misal, jika masalah utamanya adalah deadline yang terlalu mepet, saya akan mencari cara agar tugasnya bisa diselesaikan secara lebih cepat dan efisien”.

16. “Bagaimana Cara Anda Mengelola Pekerjaan?”

Pertanyaan yang satu ini bertujuan untuk mencari tahu apakah kamu bisa bekerja secara efektif dan efisien atau tidak.

Dengan kata lain, kamu harus bisa menjelaskan bahwa kamu punya skill manajemen waktu yang baik dan juga sistem kerja yang jelas.

Contohnya seperti: “Saya biasanya memulai hari dengan membuat daftar tugas yang mesti saya selesaikan di hari itu. Jadi, saya tahu apa saja tugas yang mesti saya prioritaskan. Saya juga lebih suka tempat kerja yang tenang agar bisa lebih fokus”.

17. “Siapa Manager Favorit Anda dan Mengapa Anda Menyukainya?”

Walaupun kedengarannya cukup personal, tapi pertanyaan ini terkadang muncul juga lho saat interview kerja.

Karena, HRD juga ingin tahu hubunganmu dengan manager di tempat kerja sebelumnya seperti apa. Jika kamu tidak bisa memberi jawaban, bisa jadi artinya kamu punya hubungan yang kurang akrab dengan managermu.

Jadi, pastikan kamu menyebut satu nama, lalu jelaskan apa saja yang kamu pelajari dari sosoknya.

Contoh jawaban: “Manager saya di pekerjaan sebelumnya, Bu Meta, adalah orang yang sangat suportif ke seluruh anggota timnya. Selain memastikan performa kami tetap terjaga, beliau juga mengajarkan kami cara mengelola pekerjaan dengan baik”.

18. “Bagaimana Cara Anda Mencapai Tujuan Karir Anda?”

Saat mengajukan pertanyaan ini, HRD ingin tahu apa tujuan karirmu ke depannya. Selain itu, mereka juga ingin tahu apakah kamu punya rencana khusus untuk mencapainya.

Jadi, bagaimana cara menjawab pertanyaan ini dengan tepat?

Gampang, kamu hanya perlu fokus pada satu tujuan utama yang ingin kamu capai dalam karirmu. Contohnya, misalkan kamu ingin menjadi seorang “Senior Graphic Designer” dalam 2 atau 3 tahun ke depan.

Lalu, jelaskan bagaimana kamu akan mencapainya. Misalnya, kamu punya target untuk menguasai 2 skill baru per 6 bulan. Atau kamu ingin ikut berkontribusi pada proyek desain berskala besar. Intinya, pastikan bagian ini tetap terdengar realistis.

19. “Apa Pekerjaan Impian Anda?”

Tujuan HRD mengajukan pertanyaan ini adalah untuk mencari tahu apakah posisi yang kamu incar sesuai dengan tujuan karirmu atau tidak.

Tapi, bukan berarti kamu harus menyebut posisi tersebut sebagai pekerjaan impianmu juga. Karena jawaban tersebut malah kedengarannya terlalu dibuat-buat. 

Jadi, jawaban yang tepat seperti apa? Nah, kamu tinggal beritahu HRD bahwa pekerjaan impianmu masih ada hubungannya dengan keahlian yang kamu miliki.

Contoh jawaban: “Pekerjaan impian saya adalah pekerjaan di mana saya bisa mengembangkan skill di bidang digital marketing secara lengkap sekaligus mempraktikkannya dari waktu ke waktu”.

20. “Apakah Anda sedang Melamar di Perusahaan Lain?”

Ini merupakan salah satu pertanyaan interview kerja yang kerap menimbulkan rasa dilema. 

Karena, jika kamu menjawab bahwa kamu sedang melamar di perusahaan lain, bisa jadi kamu dianggap tidak memprioritaskan perusahaan yang sedang melakukan wawancara.

Di sisi lain, jika kamu berkata bahwa kamu hanya melamar ke perusahaan tersebut, mereka akan punya daya tawar yang lebih tinggi – toh kamu tidak punya pilihan lain.

Jadi, jawaban terbaik untuk pertanyaan ini adalah mengambil jalan tengah. Kamu bisa bilang bahwa kamu sedang melamar ke beberapa perusahaan lain. 

Tapi, jelaskan juga mengapa perusahaan tersebut punya nilai yang lebih menarik dibanding perusahaan-perusahaan lain yang kamu lamar.

21. “Ceritakan Kapan Terakhir kali Anda Membuat Kesalahan”

Bicara soal kekurangan memang tidak mudah. Tapi, jika kamu bisa menjawab pertanyaan ini dengan tepat, kamu akan dianggap sebagai kandidat yang jujur dan berpengalaman.

Jadi, kamu hanya perlu menceritakan masalah yang pernah kamu alami sebelumnya. Lalu jelaskan cara kamu mengatasinya dan apa yang kamu pelajari dari masalah tersebut.

Contohnya jawaban: “Dulu saya pernah diberi tanggung jawab untuk mengerjakan suatu proyek, tapi karena masalah manajemen waktu, proyeknya melewati deadline yang ditentukan”

“Dari situ, saya berusaha untuk mengubah sistem kerja saya menjadi lebih efisien. Saya juga selalu memasang prioritas pada tiap tugas yang saya kerjakan, jadi saya tahu mana saja tugas yang urgensinya tinggi dan perlu diselesaikan lebih dulu”.

22. “Ceritakan Momen di mana Anda Mengerjakan Tugas/Proyek dengan Totalitas”

Pertanyaan interview kerja yang satu ini biasanya digunakan untuk mencari tahu apakah kandidat punya etos kerja yang bagus atau tidak.

Jadi, jika kamu punya pengalaman di mana kamu mampu memberikan performa yang melebihi ekspektasi, gunakan pengalaman tersebut sebagai jawaban pertanyaan ini.

Contohnya, misalkan kamu adalah seorang sales, dan di pekerjaan sebelumnya kamu sempat membukukan penjualan melebihi target selama tiga bulan berturut-turut. Nah, kamu bisa menceritakan pengalaman ini sembari menjelaskan bagaimana kamu melakukannya.

Lalu, bagaimana jika kamu belum pernah punya pencapaian? Kamu bisa menceritakan momen-momen di mana kamu mendapat apresiasi di tempat kerja. Contohnya seperti momen di mana kamu dipuji karena mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, dan sejenisnya.

23. “Bagaimana Jenis Lingkungan Kerja yang Anda Sukai?”

Idealnya, kamu mesti menjawab pertanyaan ini dengan jenis lingkungan kerja yang memang kamu sukai. Contohnya, misalkan kamu suka lingkungan kerja yang interaksi antar membernya aktif.

Tapi, jawabannya akan lebih bagus lagi jika kamu mencari tahu tentang kultur perusahaannya terlebih dulu. Jadi, kamu bisa menyesuaikan jawabannya.

Misalnya kultur perusahaannya cenderung “bebas”. Maka, kamu bisa menjawab bahwa kamu senang berada di lingkungan kerja yang membebaskan karyawannya dalam melakukan pengambilan keputusan.

24. “Apa yang Ingin Anda Capai dalam Lima Tahun ke Depan?”

Pertanyaan ini biasanya digunakan untuk mengetes apakah kandidat adalah tipe orang yang visioner atau tidak.

Jadi, pastikan kamu memberi jawaban yang jelas. Contohnya, misalkan dalam lima tahun ke depan kamu ingin memiliki jabatan yang tinggi pada bidang yang kamu tekuni. Jangan lupa untuk menjelaskan bagaimana kamu bisa mencapai tujuan tersebut.

Selain itu, usahakan jawabanmu masih realistis. Hindari jawaban-jawaban yang berlebihan seperti “menjadi general manager” atau “menguasai berbagai bidang sekaligus”. 

25. “Apakah Anda Bersedia Ditempatkan di Luar Kota?”

Pertanyaan ini bisa menjadi petunjuk bahwa jika kamu mendapatkan posisi yang diincar, kamu akan ditempatkan di luar kota. 

Pastikan kamu menjawab pertanyaan ini sesuai dengan apa yang kamu inginkan. Bila kamu tidak keberatan untuk pindah domisili, kamu tinggal menjawab bersedia.

Tapi jika sebaliknya, kamu perlu berterus terang bahwa kamu keberatan untuk ditempatkan di luar kota. Jangan menerima kondisi kerja yang ke depannya akan membuatmu tidak nyaman.

26. “Berapa Gaji yang Anda Harapkan?”

Sebaiknya kamu mempersiapkan diri sebelum menerima pertanyaan ini. Caranya, dengan mencari tahu range gaji untuk posisi yang kamu incar.

Jadi, kamu tinggal menjawab range gaji tersebut. Tentunya kamu juga harus menyesuaikan range gajinya dengan skill dan pengalaman yang kamu punya.

Selain itu, kamu juga bertanya balik pada HRD tentang rentang gaji pada posisi tersebut. Sehingga kamu bisa memprediksi berapa gaji yang akan kamu terima nantinya.

27. “Kira-Kira Kapan Anda Bisa Mulai Bekerja?”

Pertanyaan ini jawabannya sudah jelas. Semakin cepat kamu bisa mulai bekerja, semakin bagus.

Tapi, jika kamu masih belum keluar dari pekerjaanmu sekarang, kamu perlu mempertimbangkan berapa lama kamu bisa menyelesaikan seluruh sisa pekerjaanmu.

Contohnya, misalkan kamu sudah izin ke perusahaanmu sekarang untuk resign tiga minggu ke depan. Pastikan kamu memang mampu untuk menuntaskan pekerjaanmu selama pada periode tersebut. Setelah itu, baru kamu bisa mulai bekerja di perusahaan yang baru.

7 Tips Interview Kerja agar Sukses Pikat HRD

Selamat! Sekarang kamu sudah tahu cara menjawab berbagai pertanyaan interview dari HRD. Agar lebih siap lagi, kamu bisa ikuti tips-tips berikut:

ilustrasi berhasil menjawab pertanyaan interview kerja

1. Pelajari Perusahaan yang Kamu Incar

Jika kamu sudah masuk ke tahap interview HRD, langkah ini tidak boleh dilewatkan sama sekali. Karena HRD pasti akan menanyakan berbagai hal tentang perusahaan dan juga posisi yang kamu incar.

Oleh karena itu, lakukan riset terlebih dahulu. Cari tahu visi, misi, dan juga kultur perusahaannya. Selain itu, pastikan kamu juga sudah mengenal produk dan jasa yang mereka jual.

Dengan menunjukkan bahwa kamu mengetahui banyak hal tentang perusahaannya, bukan tidak mungkin kamu akan dianggap sebagai kandidat yang potensial.

2. Persiapkan Diri untuk Menghadapi Pertanyaan

Ya, betul sekali. Ini adalah tips yang sedang kamu lakukan saat ini. Karena, kamu berusaha mencari tahu jenis-jenis pertanyaan yang berpotensi muncul saat interview HRD.

Walaupun sudah mendapat “contekan” tentang isi pertanyaannya. Pastikan kamu tidak hanya terpaku pada pertanyaan-pertanyaan itu saja. Karena, HRD terkadang mengajukan pertanyaaan dadakan.

Makanya jika kamu punya kerabat yang bekerja di perusahaan tersebut, kamu bisa mencari tahu pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang mereka dapat saat melamar di perusahaan tersebut.

Oh ya, untuk menghindari grogi, kamu bisa berlatih dengan melakukan simulasi tanya jawab dengan teman, saudara, atau siapapun. Sehingga, kamu bisa mengukur kira-kira pertanyaan apa yang perlu kamu perbaiki jawabannya.

3. Berikan Penampilan Sebaik Mungkin

Selain mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan sebaik mungkin, kamu juga harus bisa tampil sebaik mungkin di hadapan HRD.

Setiap orang punya gayanya masing-masing. Tapi setidaknya kamu harus tampil rapi. Contohnya, hindari rambut yang acak-acakan, baju yang kusut, dan sepatu yang kotor. Karena itu akan memberikan kesan negatif.

Kuncinya, di sini kamu harus bisa tampil profesional. Sebab, penampilan menarik bisa saja menjadi salah satu pertimbangan HRD untuk merekrutmu.

4. Jangan Lupa Membawa Dokumen yang Lengkap

Walaupun kamu sudah mengirim dokumen lengkap ke HRD, pastikan kamu membawanya lagi saat interview. Karena, bisa saja mereka membutuhkannya lagi.

Contohnya seperti KTP, ijazah, transkrip, surat lamaran dan juga CV. Masukkan semuanya ke dalam map agar terlihat lebih rapi.

Agar tidak lupa, masukkan map dokumen ke dalam tas maksimal H-1 sebelum interview. Jadi, kalaupun kamu lupa, setidaknya kamu tahu di mana kamu bisa menemukan mapnya.

5. Istirahat yang Cukup

Ini adalah tips yang sangat sederhana, tapi kerap kali diabaikan. Wajar, karena terkadang ada orang-orang yang kesulitan tidur karena khawatir memikirkan bagaimana interview-nya akan berlangsung.

Akibatnya, pada saat interview mereka jadi kurang bertenaga dan sulit untuk konsentrasi. Jawaban yang diberikan pun menjadi kurang optimal.

Maka dari itu, tidak perlu khawatir berlebihan sebelum hari interview. Beristirahatlah yang cukup agar badanmu tetap fit dan pikiranmu bisa tetap fokus untuk memberikan jawaban yang terbaik.

6. Datang Lebih Awal

Alasan lain mengapa kamu harus istirahat yang cukup adalah agar bisa datang lebih awal. Kenapa datang lebih awal itu penting?

Tentunya ini akan mencegah risiko telat saat interview. Dan bila interview-nya dilakukan secara berurutan, kamu jadi bisa diinterview duluan tanpa harus menunggu kandidat lain.

Setidaknya, pastikan kamu sudah ada di lokasi 15 menit sebelum interview-nya dimulai. Atau jika kamu tidak keberatan menunggu, kamu bisa standby di lokasi 30 menit sebelumnya.

7. Tunjukkan Attitude yang Ramah

Selain skill, pengalaman, dan kualitas jawaban, hal lain yang biasanya dinilai oleh HRD adalah attitude kandidat.

Jadi, pastikan kamu menunjukkan sikap seramah mungkin. Gunakan nada bicara yang lembut, lakukan eye contact, dan jangan lupa untuk tersenyum.

Tapi ingat, jangan sampai sikap ramah yang kamu tunjukkan terlihat palsu. Tunjukkan sikap ramah karena kamu memang bermaksud untuk menghormati perwakilan perusahaan.

Ingin Tahu Rahasia untuk Dapatkan Pekerjaan yang Kamu Impikan? 

Bagaimana? Apakah kamu sudah siap untuk menjawab setiap pertanyaan interview kerja? Semoga kamu sukses mendapatkan hasil yang diinginkan, ya!

ilustrasi sukses interview

One Comment

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

manipulasi data adalah

Manipulasi Data: Arti, Manfaat & Contohnya

teknik pengumpulan data kualitatif

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif: Definisi dan Metodenya