brand equity

Brand Equity: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya

Brand equity adalah salah satu kunci untuk memenangkan persaingan dengan brand lain. Tujuannya agar konsumen lebih mengingat brandmu dibanding brand kompetitor.

Tanpa brand equity, kualitas produk tidak akan berarti. Sebab, konsumen tidak bisa mengingat brandmu.

Lalu, memangnya apa itu brand equity? Bagaimana cara membangunnya? Simak saja artikel berikut ini.

Pengertian Brand Equity

Brand equity adalah nilai-nilai keunggulan suatu brand yang membedakannya dari brand lain. Misalnya kualitas produk, pengalaman konsumen terhadap brand, hingga perspektif terhadap brand.

Perusahaan dapat meningkatkan brand equity melalui kualitas produknya. Sebab, kualitas produk yang baik membuat konsumen lebih mudah mengenali dan mengingat dan suatu brand.

Cara lain untuk meningkatkan brand ekuitas adalah dengan kampanye marketing yang masif. Sebab, kampanye bisa menonjolkan kualitas produk brand di benak konsumen.

Ketika brand equity tinggi, konsumen rela membayar mahal untuk suatu produk. Meskipun, mereka bisa mendapatkan harga murah dari produk kompetitor dengan kualitas yang mirip.

Contohnya saja iPhone. Harga iPhone lebih tinggi daripada handphone Oppo. Akan tetapi, iPhone lebih familiar dan dinanti-nanti konsumen daripada Oppo. Padahal, kualitas mesin dan kameranya tidak jauh berbeda.

Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika brand equitymu tinggi. Apa saja sih manfaat brand equity untuk bisnis? Simak pembahasan selanjutnya yuk.

Manfaat Brand Equity

Berikut ini adalah manfaat brand equity:

1. Produk Mampu Memenangkan Persaingan

Brand equity yang tinggi membuat suatu produk tetap unggul di tengah persaingan. Meskipun muncul produk serupa, tetap saja brand produk tersebut jadi nomor satu di benak konsumen.

Sebagai contoh, Aqua jadi pilihan utama saat membeli air minum dalam kemasan. Padahal, banyak merek air mineral lain beredar di pasaran. Penyebabnya, konsumen sudah percaya pada kualitas air mineral Aqua.

2. Dapat Mengeluarkan Harga Premium

Brand ekuitas adalah kunci utama untuk meningkatkan harga produk dengan mudah. Sebab brand ekuitas tinggi membuat konsumen rela membayar mahal untuk sebuah produk.

Contohnya saja brand sepatu Nike yang punya kualitas tinggi dan desain yang mewah. Selain mendapatkan kualitas, konsumen juga bisa merasakan prestis saat menggunakannya.

Jadi, mereka rela bayar mahal untuk sepatu edisi terbaru Nike. Sebab mereka percaya sepatu brand Nike apapun bentuk dan edisinya memiliki kualitas dan prestis yang tinggi.

3. Meningkatkan Customer Loyalty

Brand ekuitas yang positif dapat meningkatkan customer loyalty. Sebab pengalaman dan persepsi positif konsumen dengan produkmu akan menciptakan pembelian ulang. Baik itu membeli ulang produk yang sama atau produk yang berbeda.

Contohnya, seorang konsumen memiliki smartphone iPhone. Pengalamannya berinteraksi dengan produk itu positif karena kualitasnya yang tinggi. Dia akan berfikir produk lain dari iPhone juga berkualitas. Lalu, dia membeli produk lain seperti MacBook, iPad atau smartwatch iPhone.

4. Memudahkan Ekspansi Lini Produk

Brand equity yang tinggi akan memudahkan bisnismu melakukan ekspansi lini produk. Sebab, konsumen yang loyal para brand akan lebih mudah mengenali produk baru suatu brand.

Sebagai contoh adalah brand lokal hand body Scarlett. Penjualan hand body Scarlett cenderung terus meningkat seiring pengalaman positif konsumen pada brand tersebut. Akhirnya, Scarlett bisa dengan mudah melakukan ekspansi produk skincare.

5. Memudahkan Negosiasi Bisnis

Brand equity yang tinggi akan memudahkan bisnismu melakukan negoisasi. Misalnya negoisasi dengan vendor atau pihak ketiga.

Saat pihak ketiga mengetahui bahwa banyak konsumen mencari brandmu, mereka akan lebih tertarik bekerjasama. Dengan begitu, bargaining position bisnismu akan lebih kuat. Kamu jadi bisa menekan beberapa biaya berkat adanya kerjasama bisnis pihak ketiga.

Setelah mengetahui manfaat brand equity, kamu perlu tahu elemen brand equity. Dengan meningkatkan elemen brand equity, kamu akan mendapatkan manfaat maksimal untuk bisnismu.

Elemen Brand Equity

Berikut ini adalah elemen brand equity yang perlu kamu ketahui:

1. Brand Awareness

Brand awareness adalah posisi brand di benak target konsumen. Artinya, sejauh mana konsumen mengenal dan memahami suatu brand.

Kamu bisa meningkatkan brand awareness dengan melakukan kampanye marketing di berbagai media sosial. Tujuannya untuk menonjolkan keunikan produk atau kualitas produk yang tidak ditawarkan kompetitor.

2. Brand Association

Brand association adalah persepsi konsumen ketika melihat suatu objek yang berkaitan dengan suatu brand. Objek yang dimaksud bisa berupa logo, produk, atau suatu konsep.

Misalnya, ketika konsumen melihat sepeda motor, ada yang otomatis menyebutnya dengan Honda. Atau, ketika konsumen melihat pasta gigi mereka menyebutnya dengan Odol. Padahal, Odol adalah merek pasta gigi dari Jerman.

3. Perceived Quality

Perceived quality atau persepsi kualitas adalah penilaian konsumen terhadap kualitas produk secara menyeluruh.

Konsumen menilai kualitas produk berdasar beberapa indikator yang penting bagi mereka. Setelah itu, mereka membandingkan kualitas produk tersebut dengan produk kompetitor.

4. Brand Loyalty

Brand loyalty adalah saat konsumen membeli ulang produk suatu brand secara konsisten dalam kurun waktu tertentu.

Saat konsumen loyal terhadap brand, mereka akan melakukan pembelian ulang. Meskipun produk brand lain memiliki kualitas yang serupa.

5. Proprietary Brand Assets

Proprietary brand assets adalah aset eksternal brand yang mempengaruhi brand equity. Misalnya seperti hak paten, hak merek, partner bisnis dan saluran distribusi.

Kualitas dari aset tersebut membuat brand lain sulit berkompetisi dengan suatu brand. Bahkan, sulit untuk memalsukan suatu brand.

Cara Membangun Brand Equity

Nah, kamu sudah tahu nih elemen brand equity apa saja yang perlu kamu tingkatkan. Membangun brand equity membutuhkan pengamatan terhadap nilai dan kebutuhan target konsumen.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui nilai keunggulan yang membuat brandmu unggul dibanding kompetitor. Lalu, bagaimana cara membangun brand equity? Simak langkah-langkahnya

1.Buat Identitas Produk yang Kuat

“Siapa pengguna produkmu? Apa yang membuat konsumen mengingat produkmu?”

Kamu perlu menjawab pertanyaan itu sebelum meluncurkan produk. Caranya dengan mengetahui dan memahami target konsumen dan nilai-nilai brandmu.

Sebagai contoh, Apple memiliki target konsumen menengah ke atas dengan fungsi menunjang kebutuhan profesional. Artinya, mayoritas penggunanya adalah usia matang yang sudah mapan finansial. Jadi, konsumen lebih mudah membeli produk Apple yang punya harga premium.

2.Uji Coba Produk ke Target Konsumen

“Bagaimana reaksi konsumen terhadap produk?”

“Apa yang membuat mereka menyukai produk tersebut?”

Kamu juga perlu melakukan uji coba produk ke target konsumen sebelum peluncuran produk. Lalu amati testimoni mereka seputar fitur yang mereka suka dan tidak suka dari produkmu. Kamu bisa gunakan testimoni itu untuk pengembangan produkmu.

3.Tingkatkan Brand Awareness

Ketika identitas brand dan kualitas produkmu cukup kuat, saatnya meningkatkan brand awareness. Caranya dengan merencanakan kampanye brand dalam jangka waktu panjang. Tujuannya, agar konsumen punya kedekatan emosional dengan brand dan lebih mudah mendatangkan konversi.

4.Tetap Konsisten

Jangan lupa, kamu perlu konsisten dengan identitas brandmu. Konsistensi brand termasuk konsistensi style font brand, warna brand, hingga voice tone.

Perlakukan saja brandmu seperti karakter novel. Jadi, ketika ada ide kampanye yang baik namun tak sesuai karakter brandmu, kamu bisa menolaknya. Lalu tetap fokus pada kampanye yang memperkuat karakter brandmu.

5.Tingkatkan Customer Experience

Kamu perlu meningkatkan pengalaman konsumen saat berinteraksi dengan brand atau produk. Misalnya dengan meningkatkan pelayanan customer service atau pengiriman barang. Dengan begitu, brand equitymu akan meningkat.

Sebagai contoh, Amazon punya kanal review sistem di website mereka. Di website tersebut, konsumen bisa mereview produk dan berkomunikasi dengan seller. Jadi, Amazon bisa memantau kebutuhan konsumen secara up to date.

Contoh Brand Equity

Berikut ini adalah contoh brand equity di sekitarmu:

1. Nike

Apa yang kamu pikirkan ketika melihat slogan Just Do It bersanding dengan logo centang? Mungkin di benakmu langsung mengasosiasikannya dengan sepatu Nike. Hal itu adalah contoh kesuksesan Nike membangun brand awareness melalui identitas brand.

Selain itu, Nike sukses mengasosiasikan atlet yang penuh motivasi dengan brand mereka. Sebab, kampanye marketing Nike sering bekerjasama dengan LeBron James atau Michael Jordan.

2. Teh Botol Sosro

“Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro”

Tagline itu tak sekadar kalimat. Nyatanya, kamu bisa menemukan Teh Botol Sosro di semua tempat makan. Mulai dari restoran besar hingga warung tenda.

Kehadiran teh botol sosro hampir di semua sudut tempat makan tentu punya efek besar. Konsumen jadi terbiasa mencari teh botol dengan merek sosro saat butuh teh kemasan. Hal itu sudah menjadi kebiasaan yang tak disadari.

3. Betadine

Coba amati temanmu yang jatuh dan melukai lututnya. Mungkin ada beberapa dari mereka yang berkata “Punya betadine nggak?”

Padahal, mereka membutuhkan obat merah. Tentu ada banyak pilihan merek obat merah selain Betadine. Namun mereka menyebut obat merah sebagai betadine.

Kesuksesan brand equity Betadine tidak lepas dari strategi brand awareness. Betadine kerap bekerjasama dengan pemerintah dalam acara-acara kesehatan masyarakat dan bakti sosial.

Yuk Bangun Brand Equity Biar Bisnismu Makin Laris!

Brand equity adalah kunci sukses agar bisnismu stabil dalam jangka waktu panjang. Sebab, brand equity akan terus memberimu pelanggan baru. Tentu saja pelanggan setia juga akan betah membeli produk-produkmu.

Nah, untuk membangun brand equity, kamu perlu mengembangkan dan meningkatkan elemen brand equity. Mulai dari brand awareness, brand association, brand loyalty, hingga kualitas produkmu.

Tentunya, mengembangkan brand equity tak bisa kamu lakukan tanpa strategi digital branding di berbagai media sosial. Kamu bisa mempelajari strategi digital branding secara menyeluruh di Bootcamp Digital Marketing Bitlabs lho.

Tak cuma teori, kamu akan belajar dengan praktek langsung. Sudah begitu, hasil pekerjaanmu akan diberi feedback langsung oleh para praktisi ahli di bidangnya. Minat daftar? Yuk kepoin programnya dengan klik link di bawah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

brand ambassador adalah

Brand Ambassador: Pengertian, Tugas dan Prospek Gajinya

brand image adalah

Apa Itu Brand Image: Manfaat dan Cara Meningkatkannya