Apa Itu Internet of Things (IoT)? Pahami Definisinya

Internet of Things (IoT) menjadi salah satu solusi yang paling sering diangkat dalam bahasan inovasi teknologi. Namun, apakah kamu sudah benar-benar paham tentang apa itu IoT?

Contoh populer pengaplikasian teknologi IoT yaitu instalasi modul smart home yang semakin umum kita jumpai di rumah-rumah.

Selain di sektor konsumer, IoT sudah memiliki dampak yang signifikan di berbagai industri. Sektor-sektor dengan adopsi IoT tertinggi mencakup manufaktur, transportasi (termasuk smart city), dan utilitas. 

Dengan tingginya tingkat adopsi, mungkin kamu jadi semakin penasaran, apa saja sih yang perlu diketahui tentang IoT? Bagaimana potensi dan tantangannya?

Dalam artikel ini, kita akan sama-sama menyelami topik ini dan mendalami pengetahuan kita.

Apa Itu IoT (Internet of Things)?

Internet of Things (IoT) adalah solusi teknologi yang melengkapi objek-objek di sekeliling kita dengan kapabilitas untuk terhubung ke internet, berbagi data, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, bukan hanya komputer atau smartphone yang bisa online, tapi juga barang-barang di sekelilingmu!

Misalnya, kulkas di dapurmu. Dengan IoT (bagian dari smart home), kulkas tersebut tidak hanya berfungsi untuk menyimpan makanan agar tetap segar. Kulkas ini juga bisa memberitahumu apakah stok susu yang disimpan hampir habis atau bahkan membuat daftar belanja otomatis berdasarkan apa yang sedang kamu butuhkan.

Contoh lain, ada sepatu lari (terhubung ke aplikasi smartphone) yang bisa mencatat seberapa jauh kamu berlari hari ini dan berapa kalori yang sudah dibakar. 

Akan tetapi, apa yang dimaksud dengan IoT tidak hanya berpusat pada gadget atau perangkat rumah tangga yang canggih. Konsep ini jauh lebih luas dan memiliki dampak mendalam pada berbagai sektor di masyarakat.

Yuk kita bahas beberapa contoh aplikasi IoT di berbagai bidang:

Industri Manufaktur

Dalam dunia industri, implementasi IoT dikenal dengan istilah “Industri 4.0”. Sensor dan perangkat cerdas lainnya diintegrasikan di pabrik-pabrik untuk memantau kondisi mesin, efisiensi produksi, hingga manajemen logistik.

Sebagai contoh, sebuah mesin yang terhubung dengan IoT dapat memberitahu operator ketika membutuhkan perawatan. Hal ini berguna untuk meminimalkan downtime dan meningkatkan produktivitas.

Pertanian

Di bidang pertanian, IoT dapat membantu petani memantau kondisi tanaman, kelembapan tanah, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil panen.

Sensor di ladang dapat memberi tahu petani kapan waktu terbaik untuk menyiram tanaman atau kapan harus memberikan pupuk, sehingga hasil panen maksimal dengan sumber daya minimal.

Medis

Contoh implementasi IoT di sektor kesehatan

Dalam dunia medis, perangkat wearable seperti jam tangan pintar atau gelang fitness dapat dimanfaatkan memantau detak jantung, tekanan darah, dan parameter kesehatan lainnya secara real-time. Data ini dapat diakses oleh dokter untuk memberikan saran atau perawatan yang tepat.

Selain itu, ada juga alat medis seperti insulin pump yang dapat otomatis memberikan dosis insulin berdasarkan kadar gula darah pasien yang termonitor.

Transportasi

Di bidang transportasi, kita mungkin sudah akrab dengan konsep mobil otonom. Selebihnya, IoT dilibatkan untuk membantu dalam manajemen lalu lintas, pemantauan kondisi jalan, bahkan pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan volume kendaraan. Dengan demikian, kemacetan dapat diminimalisir dan efisiensi transportasi publik dapat ditingkatkan.

Seperti bisa dilihat, manfaat IoT sangat luas di berbagai industri. Tidak heran, keahlian IoT sangat dibutuhkan berbagai perusahaan.

Nah, kalau kamu ingin berkarir di bidang yang tengah berkembang pesat ini, yuk daftarkan dirimu ke bootcamp Machine Learning Bitlabs! Di sana, kamu akan belajar soal Artificial Intelligence, atau kategori besar dari IoT itu sendiri.

CTA BANNER AI 01

Unsur-Unsur IoT

Untuk memahami sepenuhnya apa itu Internet of Things, kita perlu mengenali unsur-unsur yang menjadi pondasinya. Yuk, kita bahas satu per satu.

Unsur-unsur IoT

Perangkat (Devices)

Titik awal dari semua aktivitas IoT. Wujudnya bisa berupa sensor, kamera, wearable devices, atau perangkat lain yang mengumpulkan data dari lingkungannya. Misalnya, sensor suhu di rumahmu yang mendeteksi perubahan temperatur.

Koneksi (Connectivity)

Setelah data dikumpulkan, tentu perangkat memerlukan suatu cara untuk mengirimkan data. Disinilah koneksi berperan, antara lain melalui Wi-Fi, Bluetooth, 5G, atau teknologi lainnya. Jika kamu ingin mengakses kamera pengawas (CCTV) untuk mengirimkan footage secara live ke smartphone-mu, koneksi internet juga diperlukan, bukan?

Pengolahan Data (Data Processing)

Dari data yang terkumpul, selanjutnya apa? Perlu ada “otak” yang memahami dan mengolah data tersebut. Hal ini bisa berupa cloud computing atau server khusus. Contohnya, sistem smart home yang memahami pola kebiasaanmu dan menyesuaikan pengaturan di rumah sesuai dengan kebutuhan.

Aksi (Action)

Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan berdasarkan informasi yang diperoleh. Misalkan, jika sensor di rumahmu mendeteksi suhu yang terlalu tinggi, AC bisa otomatis dinyalakan.

Antarmuka Pengguna (User Interface)

Meskipun banyak proses IoT berjalan di background, terkadang kamu ingin mengaturnya atau memantau data secara langsung. Disinilah user interface berperan, seperti aplikasi di smartphone yang memungkinkanmu mengatur lampu rumah dari jarak jauh dengan tampilan yang mudah dipahami. 

Baca juga: Apa itu Artificial Intelligence?

Bagaimana Cara Kerja IoT?

Sebelum mengetahui berbagai contoh di atas, saat kamu memikirkan bagaimana cara kerja IoT, mungkin terbayang sebuah proses yang rumit. Padahal, teknologinya mudah dipahami, loh. Kurang lebih seperti ini alurnya:

  1. Pengumpulan data: Semua dimulai dengan perangkat atau sensor yang mengumpulkan data dari lingkungannya. Misalkan, sebuah sensor kelembaban di taman bisa mendeteksi apakah tanamanmu memerlukan air atau tidak.
  2. Pengiriman data: Setelah terkumpul, perangkat akan mengirimkan data melalui koneksi internet. Proses transfer dapat menggunakan berbagai teknologi, seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau bahkan satelit.
  3. Pengolahan data: Data yang dikirimkan akan dianalisis dan diproses di sebuah pusat data atau cloud. Dari sini, data diubah menjadi informasi yang berguna. Contoh sederhananya, jika sensor di rumahmu mendeteksi asap, sistem pusat akan mengenali hal ini sebagai tanda ada kebakaran.
  4. Pengambilan keputusan: Berdasarkan data yang dianalisis, sistem akan mengambil keputusan. Menggunakan contoh sebelumnya, sistem akan memutuskan untuk mengaktifkan alarm kebakaran dan mengabarkan pemadam kebakaran.
  5. Tindakan: Setelah keputusan diambil, perangkat akan mengalami tindakan. Bisa berupa notifikasi ke smartphone-mu, mengaktifkan atau mematikan perangkat tertentu, atau bahkan mengirim data ke pihak ketiga.
  6. Interaksi dengan pengguna: Walaupun banyak proses berlangsung otomatis, kamu tetap memiliki kendali. Melalui antarmuka pengguna (seperti aplikasi), kamu bisa melihat data, mengendalikan perangkat, atau bahkan mengubah preferensimu.

Sebagai gambaran lain, bayangkan jika kamu memiliki sistem keamanan smart home. Saat sensor mendeteksi gerakan mencurigakan di luar rumah saat kamu sedang pergi, sistem akan otomatis mengaktifkan kamera, merekam kejadian tersebut, dan mengirimkan notifikasi ke smartphone-mu.

Kamu bisa melihat rekaman tersebut melalui aplikasi dan memutuskan apakah perlu menghubungi pihak keamanan atau tidak.

Baca juga: Apa Itu ChatGPT?

Manfaat IoT

Dibalik kecanggihannya, ada sejumlah manfaat nyata yang ditawarkan oleh IoT untuk mempermudah kehidupan kita. Apa saja sih manfaat dari IoT ini? Yuk, kita ulas bersama!

Efisiensi dan Hemat Waktu

Dengan kemampuan perangkat untuk berkomunikasi dan membuat keputusan secara otomatis, banyak tugas sehari-hari bisa dilakukan tanpa intervensi manusia.

Bayangkan saja, kamu bangun di pagi hari dan kopi sudah siap diseduh oleh mesin kopi yang terkoneksi IoT. Atau, lampu taman yang otomatis menyala saat matahari terbenam dan mati saat malam tiba.

Penghematan Biaya

Sensor yang terpasang di berbagai peralatan rumah tangga bisa membantu dalam pengawasan konsumsi energi. Sebagai contoh, thermostat cerdas bisa mengatur suhu ruangan sesuai kebutuhan, sehingga kamu tidak membuang-buang listrik.

Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Perangkat yang terkoneksi dengan IoT, seperti wearable devices, bisa membantu memantau kesehatan kita. Misalnya, mendeteksi detak jantung yang tidak normal dan memberitahu kamu untuk segera periksa ke dokter jika mendeteksi anomali.

Keamanan yang Ditingkatkan

Kamera pengawas, sensor gerak, dan alarm pintar yang terhubung ke jaringan bisa memberikan lapisan security tambahan bagi rumahmu. Kamu bisa memantau rumah dari jarak jauh dan mendapatkan notifikasi jika ada aktivitas mencurigakan.

Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Dengan data yang dikumpulkan dari berbagai sensor, kita bisa mendapatkan insight yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan kita. Misalnya, analisis pola tidur dari jam tangan pintar bisa memberi saran untuk meningkatkan kualitas tidurmu.

Membuka Peluang Baru

IoT juga membuka peluang bisnis dan inovasi baru. Industri, pertanian, pelayanan kesehatan, dan banyak sektor lainnya bisa mendapatkan keuntungan dengan mengadopsi teknologi ini.

Tantangan IoT

Meskipun IoT menawarkan banyak manfaat, seperti halnya teknologi lainnya, IoT juga memiliki sejumlah tantangan yang perlu dihadapi dan diatasi. Berikut kita bahas beberapa tantangan utama dalam implementasi IoT:

  1. Keamanan: Dengan semakin maraknya perangkat yang terkoneksi ke internet, potensi serangan siber juga meningkat. Setiap perangkat yang terhubung menjadi titik akses potensial bagi peretas. Oleh karena itu, aspek keamanan menjadi tantangan besar dalam IoT.
  2. Privasi: Bagaimana dengan privasi? Dengan data yang terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis, ada risiko bahwa informasi pribadi bisa jatuh ke tangan yang salah atau bahkan disalahgunakan.
  3. Integrasi: Dengan bertambahnya produsen perangkat IoT, tantangan berikutnya adalah memastikan bagaimana semua perangkat ini bisa berkoordinasi dengan lancar. Menciptakan standarisasi yang dapat diterima dan diimplementasikan berbagai pihak bukanlah tugas yang mudah.
  4. Infrastruktur: Seiring dengan bertambahnya jumlah perangkat IoT, perlu adanya infrastruktur yang mampu menangani volume data yang besar dan mentransmisi data dengan cepat.
  5. Kualitas data: Mengumpulkan data tidak begitu sulit, namun memastikan data tersebut akurat dan relevan adalah tantangan tersendiri. Data yang buruk bisa menghasilkan keputusan yang salah.
  6. Aspek hukum: Dengan penggunaan IoT yang semakin meluas, pertanyaan tentang regulasi dan hukum menjadi semakin relevan. Bagaimana cara melindungi konsumen? Bagaimana data harus disimpan dan dibagikan? Dan banyak pertanyaan legal lainnya. 
  7. Ketergantungan teknologi: Semakin banyak aspek kehidupan kita yang bergantung pada IoT, semakin tinggi risiko menjadi terlalu bergantung pada teknologi. Hal ini bisa berdampak buruk pada kemampuan kita untuk melakukan tugas-tugas dasar, terutama tanpa bantuan teknologi.

Meskipun IoT memiliki potensi untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja, penting untuk mempertimbangkan dan mengatasi tantangan-tantangan ini agar teknologi ini bisa memberikan manfaat maksimal dengan risiko minimal.

Baca juga: Apa Itu Algoritma?

Mendukung Kemajuan IoT

Dalam perjalanannya, Internet of Things (IoT) telah menunjukkan potensi luar biasa dalam mempermudah banyak aspek di kehidupan kita. Mulai dari cara kita berkomunikasi dengan perangkat teknologi sehari-hari hingga bagaimana industri-industri besar dapat beroperasi dengan lebih efisien.

Namun, seperti halnya teknologi canggih lainnya, IoT datang dengan serangkaian potensi dan tantangan yang perlu kita pertimbangkan. Walaupun begitu, peluang yang ditawarkan oleh IoT tampaknya terlalu besar untuk diabaikan. Kemampuannya untuk mengintegrasikan dunia fisik dan digital menciptakan peluang baru bagi inovasi dan kolaborasi.

Dalam menghadapi masa depan IoT, penting bagi kita semua, untuk memahami dan aktif beradaptasi. IoT bukan hanya tentang perangkat cerdas, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat bersama-sama memanfaatkannya untuk menciptakan kenyamanan bersama.

Jadi, perangkat IoT apa yang menjadi favoritmu? Atau kamu mungkin ingin menjadi spesialis yang merancang teknologi IoT? Bootcamp AI Bitlabs akan mengasah keahlianmu dalam bidang IoT dan Machine Learning. Yuk, daftar sekarang!

CTA BANNER AI 02

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Web Scraping: Definisi dan Cara Kerjanya

Cara Menggunakan ChatGPT di HP dan PC: Mudah dan Praktis!