apa itu user experience

Apa itu User Experience (UX)? Berikut Manfaat dan Tips Penerapannya!

Kamu pasti sudah sangat sering mendengar istilah User Experience atau UX. Tapi, apakah kamu sudah memahami artinya? Terus seberapa penting sih UX itu?

Faktanya, UX sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, setiap kali kita membuka website atau aplikasi, kita melihat buah karya UX.

Walaupun pada dasarnya definisi UX sendiri cukup kompleks, tapi kita akan membahasnya secara sederhana di sini.

Jadi, setelah baca artikel ini, kamu bisa dengan mudah memahami apa itu UX dan bagaimana cara menerapkannya. Penasaran? Yuk simak sampai selesai!

Apa itu User Experience?

User adalah pengguna. Sedangkan experience adalah pengalaman. 

Jadi, sederhananya user experience adalah pengalaman yang pengguna rasakan saat menggunakan suatu produk atau layanan.

Ketika ada orang berbicara tentang “UX yang bagus”, berarti produk atau layanan yang dibicarakan mampu memberikan pengalaman yang bagus bagi penggunanya. Begitu pula sebaliknya.

Misalkan, kamu baru menginstal sebuah aplikasi. Tapi kamu dibuat bingung dengan cara penggunaan aplikasinya. 

Sah-sah saja bila kamu berkata, “Duh, jelek banget sih UX aplikasinya!”.

3 Manfaat User Experience bagi Pengguna

Nah, selain memberikan kenyamanan bagi pengguna, UX punya beberapa manfaat lain lho. Berikut di antaranya:

  • Memberikan kesan positif bagi brand – Kalau kamu punya produk atau layanan yang mampu memberikan pengalaman memuaskan, tentu saja citra brandmu akan ikut terangkat.
  • Menghindari kerugian – Jika UX produk atau layananmu buruk. Tentu kamu harus mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya. Hal ini tak akan terjadi jika UX-nya sudah bagus dari awal.
  • Mendorong loyalitas pengguna – Berbekal pengalaman memuaskan, pengguna tak akan segan untuk kembali menggunakan produk atau layanannya. 

Untuk mengaplikasikan UX yang efektif, bisnis memerlukan jasa UX designer. Karena mereka memiliki skill-skill yang dapat memastikan bahwa produk atau layanan kamu mampu memberikan pengalaman positif.

Jadi, apa saja sih skill yang wajib dimiliki seorang UX designer? Mari kita lihat di bagian selanjutnya!

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan Seorang UX Designer?

Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata “UX designer”?

Dengan adanya kata “designer”, barangkali yang langsung muncul di pikiranmu adalah seseorang yang mampu membuat elemen visual menarik.

Memang betul. Tapi tugas seorang UX designer lebih luas lagi dari itu. Peter Boersma, seorang pakar UX menyatakan bahwa ada enam skill yang harus dimiliki seorang UX designer:

  1. Desain Visual – Mengetahui cara membuat elemen visual yang mampu memanjakan mata pengguna.
  2. Desain Interaksi – Mampu membuat elemen desain yang dapat menarik interaksi para pengguna. Contohnya seperti animasi atau link yang menggoda untuk diklik.
  3. Arsitektur Informasi (Information Architecture) – Mampu menyampaikan informasi dengan baik melalui desain. Sehingga pengguna paham dengan jelas nilai yang ditawarkan produk atau layanannya.
  4. Kebergunaan (Usability) – Memahami bagaimana pengguna menggunakan produk atau layanannya. Sehingga UX designer dapat mengetahui cara terbaik untuk menikmati produk atau layanannya.
  5. Skill Riset – Mampu menganalisis perilaku pengguna saat menggunakan produk atau layanannya. Sehingga, UX-nya dapat dievaluasi secara objektif.
  6. Skill Membuat Konten – Mampu membuat konten yang menarik untuk dinikmati pengguna. Sehingga kemungkinan pengguna untuk kembali bisa lebih besar.

Dengan menguasai seluruh skill tersebut, UX designer mampu mengidentifikasi cara untuk memberikan pengalaman terbaik pada pengguna, serta mengaplikasikannya secara efektif.

Oke, jadi apa saja sih yang perlu kamu ketahui sebelum mengaplikasikan UX? Mari kita bahas lebih lanjut!

5 Tips untuk Merancang User Experience

Berikut adalah tips-tips yang bisa kamu jadikan patokan saat merancang UX:

1. Ketahui Siapa Pengguna Produk atau Layananmu

Pertama-tama, tentu kamu harus tahu siapa yang akan menggunakan produk atau layananmu. Jika tidak, tentu kamu akan kesulitan untuk memahami keinginan mereka.

Mari kita ambil contoh user experience dari Duolingo

Duolingo adalah aplikasi yang dapat membantu penggunanya belajar bahasa baru. 

Oleh karena itu, aplikasi ini tentu harus memahami karakteristik pengguna yang tertarik untuk belajar bahasa baru. Salah satunya, mereka pasti masih pemula

Seorang pemula pasti perlu desain yang tidak rumit dan to-the-point. Sehingga mereka bisa langsung mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Hal ini bisa Anda lihat di halaman utama Duolingo. Mereka menjelaskan dengan simpel apa itu Duolingo, bagaimana mereka bisa membantu pengguna, serta keunggulan yang mereka tawarkan di aplikasinya.

user experience segmen about us duolingo

Baca juga: Buyer Persona, Cari Cari Tahu Siapa Sebenarnya Target Audiens Bisnismu

2. Gunakan Desain yang Simpel

Nah, setelah mengetahui apa yang diinginkan oleh pengguna, kamu harus memastikan bahwa mereka bisa memahami produkmu dengan mudah.

Itulah mengapa kamu perlu membuat desain yang simpel. Contohnya, saat masuk ke website Duolingo, hal pertama yang akan kamu lihat adalah ini:

halaman utama duolingo

Dengan tampilan sesimpel itu, pengguna tak akan kebingungan jika ingin langsung mulai belajar. Mereka tinggal mengklik tombol “Get Started” dan Duolingo akan langsung mengarahkan mereka untuk belajar.

3. Jangan Bombardir Pengguna dengan Informasi

Bayangkan jika kamu sedang ingin belajar bahasa. Alih-alih memulai, kamu malah melihat layar yang isinya penuh dengan informasi tentang sejarah bahasa.

Tentu hal ini akan membuatmu jengkel, kan?

Untungnya, hal ini tidak dilakukan oleh Duolingo. Ketika pengguna mengklik tombol “Get Started”, yang perlu mereka lakukan hanyalah memilih bahasa yang ingin mereka pelajari.

pilihan bahasa di duolingo

Jadi saat merancang desain, kamu harus tahu informasi apa saja yang perlu ditunjukkan dan informasi apa saja yang tidak diperlukan oleh pengguna.

Dengan begitu, pengguna tidak perlu membuang banyak waktu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

4. Dapatkan Feedback Langsung dari Pengguna

Sebagus apapun rancangan desain yang kamu buat, tidak akan ada artinya jika tidak sesuai dengan keinginan pengguna. 

Itulah mengapa kamu perlu mendapat feedback langsung dari orang-orang yang menggunakan produk atau layananmu.

Lantas, bagaimana cara mendapatkan feedback langsung dari mereka?

Ada banyak cara yang bisa kamu gunakan. Mulai dari menyebar survei, mewawancarai calon pengguna yang potensial, hingga menyewa beta tester – khususnya jika kamu ingin mengetes UX website atau aplikasi.

Setelah mendapat feedback, kamu akan tahu bagian-bagian yang perlu kamu evaluasi dari UX produkmu, serta apa saja bagian yang perlu kamu pertahankan.

5. Jangan Menyelesaikan Semua Masalah Secara Bersamaan

UX yang bagus merupakan buah dari eksperimen yang dilakukan secara berulang. Dan performanya pun harus dievaluasi secara terus menerus. 

Jadi, wajar saja jika UX tidak akan langsung sempurna dari awal. Karena, memang pada dasarnya UX butuh perbaikan secara berkala.

Perbaikannya pun mesti dilakukan secara bertahap. Feedback dari pengguna harus kamu pecahkan satu per satu. Mulai dari dari sisi layout, warna, hingga navigasi.

Oleh karena itu, pastikan kamu hanya fokus pada satu masalah tiap mengevaluasi UX. Sehingga, proses evaluasi UX bisa berjalan secara lebih efektif. 

Yuk Mulai Terapkan User Experience yang Efektif!

Oke, sekarang kamu sudah paham apa itu UX, skill yang diperlukan untuk merancangnya, serta berbagai tips penerapannya.

UX merupakan bagian penting dari pengembangan website dan aplikasi. Dengan mempelajarinya lebih dalam, kamu akan mampu membuat website dan aplikasi yang ramah pengguna!

Baca juga: Mengenal Perbedaan UI dan UX Desain yang Sedang Naik Daun

Nah, jika kamu ingin tahu lebih dalam tentang cara membuat website atau cara membuat aplikasi Android, kamu bisa mendapatkannya di Bitlabs.
Tertarik? Yuk daftar Bitlabs sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

panduan belajar seo yang ramah pemula

Panduan Lengkap Belajar SEO untuk Pemula di Tahun 2022

panduan belajar email marketing

Email Marketing: Panduan Komplit untuk Pemula [Terbaru!]