apa itu search engine marketing

Apa itu SEM? Berikut Panduan Lengkapnya! [Terbaru]

Saat belajar tentang internet marketing, pasti kamu pernah mendengar tentang Search Engine Marketing atau SEM. SEM adalah salah satu cara terpopuler untuk memasarkan bisnis di internet.

Pertama kali mendengar istilah ini, mungkin kamu bertanya-tanya. Metode pemasaran apa ini? Apakah praktiknya sulit? Seberapa efektifkah SEM untuk membuat bisnismu sukses di internet?

Tenang, SEM mudah untuk dipraktikkan kok. Di artikel ini, kamu akan tahu cara kerjanya. Dan yang terpenting, kamu juga akan tahu bagaimana SEM dapat meningkatkan brand awareness dan mendongkrak jumlah penjualan bisnismu.

Penasaran? Yuk kita cari tahu lebih lanjut!

Apa itu SEM?

Singkatnya, SEM adalah metode pemasaran di mana kamu memasang iklan di mesin pencari

Mengapa cara ini efektif? Karena iklannya akan ditempatkan di bagian teratas hasil pencarian.

Ingin tahu contoh iklan di mesin pencari? Kamu tinggal melihat hasil pencarian teratas di Google yang memiliki tanda bertuliskan “Ad” atau “Iklan”:

contoh sem

Tujuannya tentu untuk mengundang klik dari para calon pembeli. Buktinya, 26% pengguna mesin pencari mengaku bahwa iklan di Google memudahkan mereka untuk menemukan brand yang mereka cari.

Apa Perbedaan SEO dan SEM?

Seringkali, SEM tertukar dengan metode pemasaran lain yang cukup populer, yaitu Search Engine Optimization atau SEO. Walaupun sama-sama menggunakan mesin pencari, tapi keduanya sangat berbeda lho.

Untuk memperjelas perbedaannya, kamu bisa lihat di tabel berikut:

Karakteristik SEOKarakteristik SEM
– Ada berbagai praktik yang perlu kamu lakukan untuk mencapai peringkat atas hasil pencarian.
– Kamu tak perlu mengeluarkan biaya untuk mempraktikkan SEO.
– Ada banyak tools yang bisa kamu gunakan untuk melakukan SEO. Mulai dari yang gratis hingga berbayar
– SEM memastikan websitemu untuk muncul di bagian teratas hasil pencarian 
– Ada biaya yang perlu kamu keluarkan untuk beriklan di mesin pencari.
– Kamu perlu menggunakan tools seperti Google Ads untuk menayangkan iklanmu.

Oke, sekarang kamu sudah tahu apa itu SEM. Tapi kenapa kamu harus mempraktikkan SEM? Apa sih untungnya untuk bisnismu?

Mari kita lihat jawabannya di bagian selanjutnya!

Apa Saja Manfaat SEM untuk Bisnis? 

Sebetulnya, fungsi SEM sama seperti beriklan di billboard atau di TV, yaitu untuk menampilkan bisnismu ke khalayak luas.

Semakin banyak orang yang melihat bisnismu, semakin besar pula kemungkinan bisnismu untuk menggaet pelanggan baru.

Tapi, apakah manfaat SEM cuma sebatas membuat bisnismu jadi pusat perhatian di mesin pencari? Tentu saja tidak. Ada banyak manfaat lain yang ditawarkan oleh SEM:

  • Kamu bisa menentukan karakteristik target pembeli – SEM memungkinkan kamu untuk mengontrol siapa yang akan melihat iklanmu di mesin pencari.
  • Meningkatkan brand awareness – Karena websitemu muncul di bagian teratas hasil pencarian, bisnismu pasti akan muncul di hadapan banyak orang, termasuk calon pembeli.
  • Mendongkrak jumlah penjualan – Semakin banyak orang yang melihat iklanmu, semakin besar pula kemungkinan untuk meraih penjualan.
  • Menaikkan jumlah traffic  – Orang-orang yang mengklik iklan akan langsung diarahkan ke website bisnismu. Sehingga jumlah trafficnya tentu akan meningkat.
  • Tak perlu waktu lama untuk menunggu hasilnya – SEO membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melihat hasilnya. Sedangkan buah dari SEM bisa kamu dapatkan dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Menarik, kan? Itulah mengapa banyak pebisnis yang tertarik untuk mempromosikan brandnya melalui SEM.

Tapi, sebetulnya gimana sih cara kerja SEM? Apa cuma sekadar pasang iklan aja, lalu iklannya langsung muncul di hadapan konsumen potensial? 

Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui untuk memahami proses kerja SEM. Yuk kita bahas lebih dalam!

Bagaimana Cara Kerja SEM?

Misalkan kamu punya bisnis furniture. Lalu kamu ingin mengiklankan bisnismu di Google dengan keyword “beli furniture”.

Tapi, di luar sana tentu banyak bisnis furniture lain yang mengincar keyword “beli furniture”, kan? 

Itulah mengapa SEM menggunakan sistem lelang atau bid. Jadi, ada beberapa kriteria yang dapat memperbesar kemungkinan iklanmu untuk muncul pada keyword tertentu.

Nah, kriteria apa saja yang perlu kamu perhatikan? Berikut di antaranya:

  • Max CPC bid – Maksimal biaya yang akan kamu keluarkan setiap kali iklanmu diklik.
  • Quality score – Kriteria ini mengukur seberapa besar kualitas iklanmu. Standar kualitasnya diukur dari potensi klik iklannya serta seberapa relevan iklan dengan keywordnya.
  • Ad rank – Peringkat yang diberikan oleh platform SEM (seperti Google Ads) untuk iklanmu. Biasanya, ad rank yang tinggi bisa diraih seiring dengan tingginya Max CPC Bid dan Quality Score.

Semakin tinggi Max CPC Bid, Quality Score, dan Ad Rank-nya, semakin besar pula kemungkinan iklanmu untuk muncul.

Dengan kata lain, iklanmu punya peluang tampil lebih tinggi jika kamu punya budget yang lebih besar dan iklanmu memang benar-benar relevan dengan keywordnya.

Bagaimana Cara Mempraktikkan SEM?

Ada beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk mempraktikkan SEM. Yuk kita lihat satu per satu!

1. Tentukan Tujuan Pemasaran

Ini adalah bagian terpenting. Karena jika kamu tidak tahu tujuan pemasarannya, iklan yang kamu pasang tentu akan salah sasaran.

Jadi, apa kebutuhan bisnismu saat ini? Apakah bisnismu perlu mendongkrak jumlah penjualan? Atau mungkin hanya perlu menambah jumlah traffic website?

Selain itu, kamu juga perlu tahu siapa target pemasarannya. Untuk itu, kamu perlu mempelajari persona target konsumenmu

Jika kamu sudah tahu tujuan serta target pemasarannya, kamu tinggal menentukan keyword yang akan kamu gunakan.

2. Tentukan Keyword yang Ingin Kamu Targetkan

Jadi, keyword adalah kata kunci yang diketik pengguna di mesin pencari. Contohnya, orang yang sedang mencari layanan perbaikan AC mungkin akan mengetik keyword “service ac terdekat”.

Itulah mengapa kamu harus memasang target keyword yang tepat. Jadi, ketika calon konsumen melakukan pencarian, mereka dapat melihat iklanmu.

Tapi, bagaimana cara menentukan target keyword yang tepat? Berikut adalah empat tipe keyword yang bisa kamu pilih saat mempraktikkan SEM:

  • Exact match keywords – Variasi keyword yang sangat dekat dengan target keyword. Contohnya, jika kamu menargetkan keyword “digital marketing”, maka exact match-nya adalah “marketing digital”.
  • Broad match keywords – Sinonim dari keyword yang kamu tuju. Contoh broad match dari keyword “digital marketing” adalah “online marketing”, “pemasaran digital”, atau “internet marketing”.
  • Phrase match keywords – Target keyword yang diberikan kata-kata tambahan. Contoh phrase match dari keyword “digital marketing” adalah “belajar digital marketing” atau “kursus digital marketing”.
  • Negative keywords – Keyword yang ingin kamu hindari. Contohnya, misalkan kamu menawarkan kursus online digital marketing. Berarti keyword yang perlu kamu hindari adalah “agensi digital marketing” atau “sewa jasa digital marketing”. 

3. Pastikan Iklan yang Kamu Pasang Menarik

Setelah memilih keyword yang tepat, kamu harus memastikan bahwa iklanmu akan diklik oleh calon konsumen. Caranya bagaimana? Tentunya dengan membuat iklan yang menarik.

Membuat Iklan menarik mungkin terdengar agak subjektif, ya? Oleh karena itu, mari kita lihat beberapa kriteria yang akan membuat iklanmu lebih menggoda untuk diklik!

  • Membuat headline yang menarik – Cara termudah untuk membuat headline yang menarik adalah dengan menuliskan manfaat yang sesuai dengan minat target konsumen.
  • Tuliskan manfaat di deskripsi – Berikan alasan mengapa target konsumen harus mengklik iklannya. Kamu bisa menjelaskan secara singkat tentang manfaat produknya, atau menawarkan insentif berupa diskon.
  • Gunakan site extension – Tampilkan link-link tambahan yang dapat menarik calon pembeli ke websitemu.

Berikut adalah contoh iklan yang sudah memasang tiga elemen di atas dengan tepat:

contoh sem zalora

Seperti yang kamu lihat, judul iklannya dibuat to-the-point. Mereka langsung menuliskan apa yang mereka tawarkan, yaitu “sepatu original terbaru”.

Selain itu, deskripsinya juga menuliskan berbagai manfaat yang menarik. Seperti “Ekstra Diskon 20%”, “Gratis Pengembalian”, dan “100% Produk Original”.

Dan tak lupa, mereka juga menampilkan site extension tepat di bawah deskripsinya. Jadi, orang yang melihat iklannya bisa juga mengklik “Koleksi Tas ZALORA” atau “Koleksi Pakaian ZALORA”.

4. Melakukan Testing Iklan

Tentu kamu tidak akan langsung mendapat hasil sempurna dari iklan pertama yang kamu buat. Ada proses trial and error yang harus kamu lewati untuk mendapat hasil yang kamu inginkan.

Nah, salah satu aspek yang bisa kamu tes adalah targeting iklannya. Karena, bisa jadi iklanmu belum muncul ke audiens yang tepat.

Jadi, apa saja sih opsi targeting yang bisa kamu coba? Berikut di antaranya:

  • Demographic targeting – Iklannya hanya akan tampil di hadapan audiens dengan karakteristik demografis tertentu. Contohnya seperti “wanita berumur 18-25 tahun”.
  • Location targeting – Kamu hanya menampilkan iklan ke pengunjung yang berlokasi di wilayah tertentu.
  • Ad schedule targeting – Iklannya hanya akan tampil pada jadwal yang sudah ditetapkan. Misalkan pada jam 17.00 hingga 21.00 WIB.
  • Device targeting – Kamu hanya menampilkan iklan ke pengguna perangkat tertentu. Contohnya, misalkan iklanmu hanya ditujukan untuk pengguna smartphone saja.

Setelah mengetes berbagai opsi targeting, pasti kamu akan menemukan pilihan yang paling tepat untuk menjangkau audiens yang kamu targetkan.

5. Evaluasi Performa Iklanmu

Setelah iklannya dipublish, apakah berarti prosesnya sudah selesai? Tentu saja belum. Kamu masih harus memastikan apakah performa iklannya sesuai yang kamu harapkan atau tidak.

Kamu dapat melakukan hal ini dengan rutin mengecek platform iklan yang kamu gunakan (contohnya Google Ads). Lalu, lihat berbagai metrik performa iklannya, seperti jumlah klik dan juga konversi.

Selain mengawasi performanya, kamu juga harus merekam performa iklan per periode. Sehingga, kamu bisa tahu best practice iklannya dari waktu ke waktu.

ilustrasi google analytics

Dan jangan lupa untuk terus mengikuti tren yang ada. Caranya, dengan mengecek Google Trends. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan iklannya dengan selera pasar.

Yuk Gunakan SEM untuk Kembangkan Bisnismu!

Selamat! Sekarang kamu sudah punya cukup wawasan untuk mulai mempraktikkan SEM. Tapi ingat, pastikan kamu punya budget yang cukup ya!

SEM adalah salah satu dari sekian metode yang bisa kamu gunakan untuk mempromosikan bisnismu di internet. Masih banyak metode lain yang bisa kamu coba, contohnya seperti SEO (Search Engine Optimization), social media marketing, dan email marketing.

Nah, ingin tahu lebih dalam tentang digital marketing? Kamu bisa mendapatkannya di Bitlabs! Di sini kamu akan memahami konsep pemasaran online dengan langkah-langkah yang mudah dimengerti.

Penasaran? Yuk daftar di Bitlabs sekarang juga!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

apa itu website

Apa itu Website? Sejarah, Jenis & Hal Lain yang Wajib Kamu Tahu

berkenalan dengan data mining

Apa Itu Data Mining? Berikut Pengertian Serta Contoh Praktiknya!