search engine

Apa itu Search Engine? Si Mesin Ajaib Penguasa Internet

Search engine atau mesin pencarian sudah seperti nasi di mata mayoritas orang Indonesia. Dengan kata lain, search engine sudah jadi kebutuhan pokok tiap kali berselancar di dunia maya. 

Mau cari informasi tertentu? Buka Google. Ingin belajar bikin masakan Thailand? Tinggal cari di YouTube. Butuh reverse image karena penasaran sama sumber asli gambar tertentu? Klik Yandex. Semuanya komplit. 

Nah, artikel ini akan membahas apa itu search engine dengan sejelas-jelasnya. Mulai dari pengertian search engine, cara kerja, algoritma yang digunakan, dan tak lupa contoh-contohnya. 

Pengertian search engine

Search engine adalah perangkat daring yang berfungsi melacak informasi dari kata kunci yang diketikkan pengguna internet. Perangkat ini kemudian akan menampilkan informasi yang diminta dari database-nya.

Agar hasilnya benar-benar relevan dan bermanfaat, search engine akan mengurutkan daftar hasil pencarian berdasarkan algoritma tertentu. Daftar ini umum dikenal sebagai search engine result page (SERP/halaman hasil mesin pencarian). 

Sampai hari ini, Google masih menjadi search engine terpopuler. Namun jangan salah, di luar sana ternyata ada banyak mesin pencarian yang juga patut kamu coba. Sebut saja Bing, DuckDuckGo, Yandex, Yahoo, Baidu, dan sebagainya. 

Cara kerja search engine

Mesin pencarian menggunakan beberapa metode untuk dapat memberikan hasil yang presisi. Akan tetapi, setidaknya ada tiga siklus yang selalu dipakai:

1. Crawling

Masing-masing search engine memiliki bots crawlers yang bertugas memindai atau scanning isi internet.

Ibarat mesin penghisap debu otomatis, ia pun mengecek setiap sudut dunia maya. Mulai dari halaman web, folder-folder, sub-halaman, dan konten-konten lainnya. Pokoknya semua hal yang bisa dicari bakal terus diburu. 

Crawling pada dasarnya akan menelusuri isi website berdasarkan tautan yang ditemui. Ia akan mengurai link A, kemudian menemukan tautan B, C, D, kemudian menemukan link F, G, dan seterusnya. 

2. Indexing

Setelah bots crawling selesai dengan tugasnya, kini saatnya buat menyusun indeks. Ini ibarat perpustakaan raksasa yang berisi seluruh website di dunia. 

Kenapa harus diindeks? Biar halaman website yang relevan bisa ditampilkan secara rapi di SERP.

Namun, jangan salah! Proses ini bukan sekali saja dilakukan. Bot juga akan bekerja mengindeks halaman terus-terusan. Ini dilakukan supaya mesin pencari mendapatkan data dan informasi terbaru yang relevan. 

3. Ranking

Mesin pencarian akan langsung menyusun hasil pencarian. Proses ranking ini dilakukan berdasarkan algoritma yang sudah dibuat sedemikian rupa. 

Jadi, mesin pencarian akan memilih dan memilah hasil yang dianggap paling relevan dan menampilkannya dalam susunan ranking. Jelas, ranking teratas lah yang dianggap sebagai konten paling sesuai untuk pengguna internet.

Hebatnya, proses ini bahkan dilakukan sesaat setelah pengguna menekan tombol enter di kolom pencarian. Jadi hitungannya tak sampai sedetik. Yak! Memang secepat itu mesin ini bekerja!

Baca juga: Apa itu SEO? Pengertian, Cara Kerja, dan Panduannya

Algoritma search engine

Tadi sudah sempat dibahas. Algoritma search engine adalah rumus unik yang menentukan ranking website di halaman hasil pencarian.  

Masing-masing mesin pencari tentu saja memiliki algoritma yang berbeda. Bahkan, satu jenis mesin pencari pun selalu mengeluarkan update algoritma terbaru

Namun, satu hal yang pasti. Apapun versi algoritma-nya, relevansi mesti menjadi faktor utama yang selalu ada. Mengapa? Sebab warganet mengandalkan search engine untuk mencari informasi terbaru yang berguna untuk mereka. 

Nah, kita ambil contoh Google. Setidaknya ada dua faktor utama di algoritma yang menentukan ranking website di hasil pencarian:

Baru setelah dua poin penting di atas, kamu pun sebaiknya jangan melupakan faktor lain seperti:

  • Optimalisasi mobile: bagaimana kualitas tampilan website-mu ketika diakses menggunakan perangkat genggam.
  • Struktur konten dan optimasi: ini merupakan cikal bakal popularitas SEO. Struktur dan optimasi yang baik akan memudahkan search engine dan pengunjung dalam membaca web-mu. 
  • Kegunaan: logikanya, semakin berguna maka akan semakin banyak diakses, otomatis akan semakin populer dan naik ranking.
  • Aksesibilitas: kemudahan dalam mengakses isi maupun fitur-fitur website.
  • Kecepatan akses: biasa dikenal juga dengan “page speed”. Semakin ringan dan cepat termuat maka semakin topcer.
  • Rutinitas pembaruan: website yang aktif memperbarui kontennya juga akan memperoleh prioritas di mata algoritma mesin pencarian. 

Baca juga: Mau Merajai Halaman Google? Cek 15+ Teknik SEO Ini!

5 Contoh Search Engines

Kita sudah mengulik bahasan tentang mesin pencarian sampai sejauh ini, nih! Biar makin lengkap, ayo kita cek juga contoh-contohnya. 

1. Google

Sudah tidak perlu ditanya. Ketika ngomongin tentang search engine pasti “Google” bakal bercokol di posisi puncak. Mesin pencarian yang berdiri dari tahun 1998 ini memang masih jadi terbesar.

Faktanya, 70% pengguna internet menggunakan Google untuk mencari informasi. Bahkan kata “googling” yang artinya aktivitas browsing informasi pun sampai populer di seluruh dunia.

2. Baidu

Tidak mau tergantung pada Google, China akhirnya membuat mesin pencarian sendiri. Namanya, Baidu yang diluncurkan pada tahun 2000. 

Kalau Google kaya akan database konten-konten alfabetnya. Baidu masih belum tertandingi soal database konten berbahasa Mandarin. 

3. Bing

Bing adalah search engine yang dirilis Microsoft sejak tahun 2009. Tapi kenapa baru muncul tahun segitu?

Eits, jangan salah. Microsoft juga sempat meluncurkan MSN Search  di tahun 1998 dan Windows Live Search di tahun 2006. Keduanya sama-sama dibuat untuk menyaingi Google. Namun, hasilnya kurang begitu memuaskan.

Nah, sebetulnya Bing dibilang masih jauh dari target untuk bisa menyaingi Google. Namun, setidaknya saat ini Bing telah menjadi mesin pencarian #2 di Amerika Serikat. 

4. Yandex

Kalau China punya Baidu, Rusia punya Yandex. Statistik menunjukkan 50% hasil pencarian internet di Rusia dihasilkan oleh search engine ini. Meskipun algoritmanya tidak sekompleks Google, tetapi tool reverse image atau pencarian menggunakan gambar yang dimilikinya banyak disebut-sebut sebagai yang terbaik. 

5. DuckDuckGo

Mesin pencarian ini mengandalkan proteksi privasi penggunanya sebagai jualan utama. Ia tidak menyimpan dan tidak melakukan tracking informasi pencarian yang dilakukan oleh pengakses. Akibatnya, users pun serasa berselancar di mode incognito. Hebat, ya? 

Baca juga: Daftar 13+ Search Engine Alternatif Selain Google!

Apa search engine favoritmu?

Search engine adalah tools favorit semua orang. Mau itu pengguna biasa, bisnis, maupun pegiat SEO. 

Ia hadir untuk memudahkan aktivitasmu mencari informasi, baik yang baru maupun yang sudah terlupakan. Kamu pun punya banyak pilihan mau pakai mesin pencarian yang mana. Tinggal menyesuaikannya dengan kebutuhan. 

Nah, setelah tahu pengertian search engine, cara kerja, dan beberapa contohnya… Apakah kamu punya search engine favorit? 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

buku digital marketing

Supaya Tidak Tersesat, Inilah 10 Rekomendasi Buku Digital Marketing

buyer persona

Buyer Persona, Si Senjata Ampuh untuk Strategi Pemasaran