ppc adalah

Apa itu Pay Per Click atau PPC?

Ketika bicara strategi pemasaran, ada dua hal yang sering jadi pilihan. Yaitu, strategi organik alias yang gratisan dan iklan alias yang berbayar. PPC atau pay per click adalah salah satu contoh yang berbayar itu.

Konon, PPC adalah resep manjur untuk menyukseskan pemasaran digital. Kok bisa?

Nah, artikel ini akan memberikan penjelasan tentang PPC. Mulai dari apa itu pay per click, tujuan pay per click, dan beragam perintilannya secara lengkap. Yuk, simak sampai tuntas, ya!

Apa itu Pay Per Click?

Pay per click atau PPC adalah model marketing di mana pemasang iklan membayar biaya tergantung dari banyaknya pengguna yang mengklik iklan

Cara kerja pay per click adalah sebagai berikut. Semisal iklanmu diminati banyak orang, semakin banyak juga biaya yang kamu keluarkan. Sebaliknya kalau kurang atau bahkan tidak ada yang tertarik, kamu tidak membayar biaya apapun.

Bisa dibilang, alasan banyak orang menyukai iklan PPC adalah karena relatif hemat biaya. Pengeluarannya pun bisa benar-benar diatur agar sesuai dengan budget yang ingin dikeluarkan.

Jenis iklan PPC google
Jenis iklan PPC Google

Di samping itu, iklan-iklan PPC ini bisa kamu temui di banyak platform online. Mulai dari mesin pencari seperti Google dan Bing, sampai dengan media sosial seperti Facebook atau Meta.

Tujuan Pay Per Click

Berikut ini adalah tujuan PPC digunakan oleh bisnis:

1. Menghemat budget iklan

Kampanye PPC memberimu kendali penuh terkait seberapa banyak duit yang ingin kamu “belanjakan” untuk iklan. Dengan cara yang sama, kamu juga bisa mengontrol seberapa besar potensi jangkauannya.

Hal ini bisa direncanakan dengan baik sebab pengiklan hanya akan membayar ongkos per klik. Artinya, kamu bisa memastikan bahwa setiap rupiah yang keluar memang ada hasilnya.

2. Memberikan hasil cepat

Tujuan PPC dipakai biasanya karena ingin mendapatkan hasil cepat. Dibandingkan strategi organik seperti SEO yang butuh waktu bulanan sampai tahunan, PPC memang bisa membuat materi promosimu langsung mentereng di halaman awal hasil pencarian. 

Ketika memulai bisnis, kamu tidak cukup hanya membuat website dan berharap perusahaanmu itu langsung muncul di puncak hasil pencarian. Maka tak heran, mayoritas bisnis kemudian mengambil jalan pintas dengan memanfaatkan PPC.

3. Menargetkan konsumen yang spesifik

Dengan PPC pula, kamu bisa menarget calon pelanggan dengan lebih presisi. Sebab, platform-platform penyedia jasa periklanan berbayar telah menyediakan fitur yang lengkap untuk menyasar pengguna dengan karakteristik tertentu.

Mulai dari karakteristik demografis seperti umur, gender, wilayah tempat tinggal, dan minat. Namun, juga bisa sampai dengan karakteristik tingkah laku pembelian sesuai dengan marketing funnel.

Penargetan terfokus ini memungkinkan bisnismu untuk memperoleh engagement dengan audiens dengan lebih baik.

4. Meningkatkan konversi

Fungsi PPC lainnya yaitu untuk meningkatkan potensi konversi secara efektif. Mulai dari pengisian formulir pendaftaran, pembelian produk, maupun install aplikasi setelah mengklik tautan iklan, dan sebagainya.

Bahkan tingkat konversi lewat PPC ini bisa didorong hingga 17%. Nyaris seperlima dari keseluruhan data konversi di web. Tentu ini angka yang tidak sedikit sehingga patut untuk kamu pertimbangkan.

5. Memantau performa iklan

Tujuan pay per click lainnya adalah bisa memantau performa iklan yang kamu pasang. Dengan memasang iklan di “keywords” tertentu, kamu bisa mengira-ngira sebanyak apa orang yang akan mengklik iklanmu.

Setelah iklan terpasang, kamu pun juga bisa mengecek performanya. Mulai dari seberapa banyak orang yang mengklik iklan, dari mana saja mereka, apakah mereka benar-benar terkonversi dan sebagainya.

Coba bandingkan efektivitas PPC ini dengan menyewa plang baliho di jalan raya. Baliho tersebut akan bisa dilihat oleh orang yang lalu lalang secara sepintas, tapi kamu takkan tahu siapa yang melihat dan apa reaksi mereka.

Contoh Pay Per Click

Ada sangat banyak contoh pay per click. Salah satu yang paling populer adalah Google Ads.  Berikut penjelasan beberapa contoh platform PPC yang paling sering marketer gunakan:

1. Google Ads

Google Ads yang sebelumnya dikenal sebagai Google AdWords adalah salah satu platform PPC paling komplit saat ini. Ia dimanfaatkan oleh jutaan marketer di seluruh dunia.

Dengan Google Ads, kamu bisa menjalankan jenis “iklan penelusuran” dan “iklan belanja” agar tertampil di hasil pencarian Google, YouTube, Gmail, dan Google Display Network.

Untuk memulai PPC melalui Google, kamu harus menyiapkan akun Google Merchant Center terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa langsung mengakses antarmukanya untuk mengunggah produk secara manual. Bisa juga menghubungkannya dengan daftar produk dari situs web jualanmu.

2. Facebook Ads

Media sosial juga menawarkan iklan PPC. Tak heran kalau Facebook, yang merupakan medsos terbesar saat ini, tak ingin ketinggalan.

Di situ, ia memiliki beberapa jenis iklan untuk dipilih. Misalnya, kamu dapat mengunggah iklan video yang menarik perhatian dan biasanya bisa menghasilkan lebih banyak klik.

Facebook juga mendukung “native ads”, yang mengacu pada konten iklan yang menyatu dengan news feed media sosial. Fitur ini memungkinkanmu untuk mengunggah postingan teks atau konten lain dan kemudian mempromosikannya agar pengguna mampir ke laman milikmu.

Satu hal lagi, karena Facebook adalah situs jejaring sosial, mudah untuk merancang kampanye iklan yang menargetkan pengguna tertentu. Mulai dari rentang usia, pendidikan, tempat tinggal, minat, dan seterusnya.

3. Microsoft Advertising (Bing Ads)

Microsoft Advertising bekerja dengan cara yang mirip dengan Google Ads. Tools yang tersedia di Microsoft Advertising memungkinkanmu untuk membuat iklan Bing yang ditampilkan di mesin pencari Bing, Yahoo, dan AOL.

Seperti Google, pengguna perlu menyiapkan akun sebelum mulai mengunggah produk dan konten iklan PPC mereka ke jaringan Microsoft.

Bing Ads memang tidak seefektif Google Ads (karena jumlah pengaksesnya juga tidak sebanyak Google), tetapi ia tetap dapat membantumu agar terhubung ke audiens yang lebih luas.

4. AdRoll

AdRoll sebenarnya bisa digunakan untuk menampilkan konten di Google Ads maupun Facebook.

Namun, yang membuat layanan ini unik adalah ia merupakan platform remarketing. Maksudnya bagaimana?

Misalnya, nih, kamu habis melihat-lihat produk di web tertentu. Nantinya, iklan serupa bisa muncul ketika kamu sedang mengakses laman lain yang menggunakan jaringan AdRoll. PPC ini cocok untuk meningkatkan visibilitas dan memungkinkan peningkatan konversi jualan bisnismu.

Jenis-Jenis Iklan PPC

Selain banyak platformnya, iklan PPC juga ada banyak jenisnya. Apa saja? Berikut daftarnya:

1. Search Ads

Platform yang paling sering digunakan: Google Ads dan Microsoft Advertising

Jenis iklan PPC yang mungkin paling umum kamu temui adalah search ads atau PPC di hasil pencarian. 

Cara kerjanya, pengiklan memilih kata kunci dan menentukan budget yang ingin dikeluarkan untuk beriklan di kata kunci tersebut.

Contoh PPC Search Ads
Contoh PPC Search Ads

PPC jenis ini dapat muncul di bagian atas dan bawah halaman hasil pencarian organik. Kamu dapat membedakannya dengan mengecek apakah ada tulisan “ads” atau “iklan” di sampingnya.

2. Display ads

Platform yang paling sering digunakan: Google Ads, Criteo, dan Adroll

Display ads adalah PPC dengan model iklan visual. Ia ibarat papan reklame yang terpasang di lintas laman web.

Platform besar seperti Google umumnya telah menggandeng banyak pemilik website (publisher) untuk menyediakan ruang menampilkan iklan. 

Google memiliki Google Display Network dengan 2 juta situs terdaftar. Maka tak heran jika kamu sering mendapati iklan visual dari Google ketika membuka website di internet.

3. Video ads

Platform yang paling sering digunakan: Google Ads, Facebook Ads, TikTok

Iklan video semakin populer untuk digital marketing. Saat ini, 85% bisnis menggunakan video sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka.

Kelebihan PPC video dibandingkan iklan video organik adalah kamu bisa menampilkan video iklan ke audiens umum yang bahkan tidak mengikuti akunmu. Alhasil, kamu tidak perlu pusing-pusing membangun audiens terlebih dahulu.

Kalau kamu berminat dengan jenis iklan ini, YouTube bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai. YouTube memiliki dua miliar pengguna aktif bulanan. Enaknya lagi, ia merupakan bagian dari Google, sehingga kamu bisa melakukannya langsung lewat laman komando Google Ads.

Baca juga: Cara Menghasilkan Uang dari YouTube

4. Remarketing ads

Platform yang paling sering digunakan: Google Ads, Criteo, dan Adroll

Remarketing alias pemasaran ulang akan menampilkan iklan kepada orang-orang yang pernah berinteraksi dengan bisnismu. Entah itu lewat website, newsletter, video YouTube, sampai memasukkan produk ke keranjang belanja online. Tujuannya, untuk membawa pelanggan melakukan konversi ke platform jualan.  

Karena pengguna telah menunjukkan minat pada bisnismu, kampanye remarketing adalah strategi yang sangat menguntungkan. Sebab, kamu tak perlu susah-susah mengenalkan bisnis dan produkmu dari awal.

Seringkali kampanye pemasaran ulang menggunakan Google Ads akan melibatkan format display ads. Baik foto maupun video kepada pengguna saat mereka menjelajahi situs web yang tergabung dalam Google Display Network.

5. Shopping ads

Platform yang paling sering digunakan: Google Ads dan Microsoft Advertising

PPC ini memungkinkan iklan tampil di mesin pencarian tetapi tampilannya bukan seperti hasil pencarian teks biasa. 

Melainkan mirip dengan tampilan e-commerce. Ada foto produk, judulnya, deskripsi, hingga harga. PPC ini sangat cocok jika bisnismu memang bergerak di dunia retail.

6. Social media ads

Platform yang paling sering digunakan: Facebook, Linkedin, Twitter, Quora, Pinterest, dan Reddit

PPC media sosial akan menampilkan iklan kepada audiens saat mereka mengakses media sosial. Banyak platform sosial menawarkan layanan iklan PPC ini, sebut saja: Facebook, Instagram Ads, Twitter, LinkedIn, Snapchat, Quora, hingga TikTok.

PPC media sosial umumnya akan diselipkan di antara postingan pengguna agar tampak organik. Bentuknya pun beragam, bisa teks, gambar, maupun video. Meski begitu, kamu masih bisa membedakannya dengan mudah melalui label “ads” atau “sponsored” yang umumnya disematkan.

7. Promosi Email

Platform umum untuk membuat iklan Bersponsor Gmail di: Google Ads dan Yahoo

Beberapa platform penyedia email gratis, seperti Yahoo! Mail dan Gmail, biasanya membuka peluang iklan. Namun, Google dengan Gmail-nya lah yang sampai hari ini tergolong sukses menjalankannya.

PPC sponsor Gmail memungkinkan bisnis untuk beriklan di Gmail. Dengan bentuk iklan ini, pengguna akan melihat iklan yang sangat mirip dengan email biasa. Setelah pengguna mengklik iklan, mereka akan diarahkan ke tampilan versi penuh iklannya.

Bagaimana Cara Mengoptimalkan Iklan PPC?  

berbagai tipe PPC Ads
berbagai tipe PPC Ads

Kampanye iklan PPC yang paling sukses membutuhkan perencanaan yang matang. Berikut ini adalah strategi menjalankan PPC agar kampanye marketing sukses dan ptimal.

1. Tentukan tujuan utama

Kamu perlu menetapkan sasaran spesifik untuk kampanye iklan PPC. Sasaran ini akan menjagamu agar tetap fokus selama proses berlangsung. Ia juga akan membantumu sewaktu mengadakan evaluasi efektivitas kampanye di akhir. Tujuan yang sering dipakai:

  • Meningkatkan penjualan
  • Menghasilkan prospek baru
  • Membangun kesadaran merek

Dua tujuan pertama cukup mudah untuk diukur. Kamu akan tahu apakah iklannya berhasil atau tidak jika statistiknya menunjukkan peningkatan sesuai harapan. 

Sedangkan untuk poin ketiga, hal itu bisa diukur dengan seberapa ramai brand-mu dibicarakan di media sosial. Secara konkret, ini bisa diketahui dengan mengukur “brand mention”, penambahan followers, kunjungan ke website, dan sebagainya.

2. Buat landing page yang sesuai

Landing page merupakan laman situs yang akan terbuka ketika pengguna mengklik iklan PPC yang kamu pasang. Oleh karena itu, buatlah landing page yang representatif dan tidak bikin bingung.

Contoh Landing Page
Contoh Landing Page

Kalau mengharapkan konversi jualan, buatlah halaman transaksi yang jelas. Kalau menargetkan pengumpulan database pelanggan newsletter, buatlah formulir yang tidak terlalu panjang dan merepotkan. Kalau menginginkan peningkatan instalasi aplikasi, pastikan tombol download atau install terpampang jelas dan mudah diakses.

3. Pilih jenis PPC yang tepat

Selanjutnya, kamu harus menentukan jenis kampanye PPC yang ingin dijalankan. Jenis iklan yang sebaiknya kamu pilih bergantung pada produk yang kamu jual dan audiens yang ditarget. 

Misal kalau kamu menjual produk fashion, jelas PPC model display ads adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu menjual jasa, search ads saja sudah cukup.

Kalau ingin lebih pasti, coba cek di platform manakah kemungkinan besar audiensmu berkumpul? Informasi ini dapat membantumu merancang kampanye yang optimal dan tidak bikin budget boncos.

4. Lakukan riset keywords

Agar iklan PPC memiliki performa maksimal, jangan lupa untuk lakukan riset keyword lebih dulu. Setiap iklan PPC yang kamu buat harus diberi kumpulan kata kunci tertentu yang relevan. Kata kunci ini hadir untuk menyesuaikan bahasa yang mungkin digunakan oleh pelanggan dan bisa meningkatkan peluang agar bisnismu gampang ditemukan.

Ingat, kata kunci tidak harus hanya terdiri dari satu atau dua kata. Jika memang long tail keywords tampak menjanjikan, jangan ragu untuk menggunakannya demi mencapai audiens yang lebih spesifik.

5. Buat copywriting ciamik

Setelah mendapatkan kata kunci yang sesuai, buatlah copywriting yang apik. Biasanya teknik penulisan copywriting akan sangat bergantung pada produk dan target audiens yang kamu sasar.

Untuk membuat copywriting yang baik, langkah paling dasar adalah tempatkan dirimu di posisi pelanggan. Apa tujuan atau masalah yang mereka coba selesaikan? Tulis copy untuk memberikan solusi atas masalah tersebut.

Cara lain seperti AIDA akan menonjolkan hal yang menarik perhatian audiens. Ini bisa diterapkan dengan berbagai cara. Misal menonjolkan banyaknya orang yang memakai produk, khasiat produk menurut statistik, dan hal bombastis lainnya.

Kalau kamu penasaran dengan bentuk copywriting yang apik, kamu bisa simak artikel contoh copywriting.

6. Perhatikan aset kreatifmu

Untuk memaksimalkan kampanye PPC, kamu harus memastikan bahwa aspek visual yang akan ditampilkan memang sesuai dengan target audiensnya.

Pastikan kualitasnya bagus, nyaman dilihat dan ditonton mata. Pastikan ada tokoh manusia yang ada di dalam visual iklan. Sebab, hal ini bisa membantu materi iklanmu terasa lebih relatable. 

Untuk video, alangkah baiknya untuk turut menyediakan subtitle agar audiens bisa menontonnya di mode bisu.

7. Lakukan evaluasi dan perbaikan

Seperti halnya kampanye marketing lainnya, kamu sebaiknya meluangkan waktu untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja iklan PPC-mu. Beruntung, iklan digital akan memberimu data analytics yang lengkap sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dinilai seberapa sukses kampanyenya.

Platform periklanan seperti Google Ads akan menyediakan dasbor data real-time. Ia nantinya bisa memberikan skor kualitas berdasarkan relevansi kata kuncimu, kualitas halaman tujuan, hingga kinerja PPC secara keseluruhan.

Sebelum kamu meluncurkan iklan berikutnya, luangkan waktu untuk meninjau data krusial ini.

Siap Coba Iklan Pay Per Click?

Iklan PPC adalah cara yang jitu untuk menarik traffic, merengguk prospek, hingga meraih konversi penjualan dalam jangka waktu relatif instan. 

Meski mungkin tampak membingungkan di awal, tapi yang terpenting dalam periklanan PPC adalah jangan ragu untuk mengeksplorasinya. Jangan takut untuk terus menguji dan mencoba semua fitur dan macam iklan yang ada. 

Kalau kamu ingin lebih serius belajar iklan PPC dan kelas digital marketing secara umum, pastinya lebih bagus kalau kamu belajar dari ahlinya. Tak usah bingung-bingung, di Bitlabs kamu bisa belajar dari praktisi digital marketing terbaik yang bekerja di sejumlah startup kenamaan.

Tunggu apa lagi? Yuk gabung kelasnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SPIN-TAR (SPIN Hadiahnya, Raih Pintarnya)

contoh email lamaran kerja

10 Contoh Email Lamaran Kerja yang Benar [Terlengkap!]