jenis database

13+ Jenis Database yang Wajib Kamu Ketahui

Jika kamu sedang mendalami ilmu data, maka kamu wajib mengetahui berbagai jenis database yang ada di luar sana.

Sebab, database memiliki peran yang cukup penting. Yaitu, untuk menyimpan data atau informasi yang kamu miliki. Itulah mengapa kamu mesti paham berbagai jenis database serta perbedaannya.

ilustrasi apa itu data

Di artikel ini, kita akan membahas 14 jenis database lengkap dengan pengertian, fitur, dan juga contohnya. Penasaran kan? Yuk disimak!

14 Jenis Database yang Paling Populer

ilustrasi google analytics

Berikut adalah belasan jenis database yang perlu kamu ketahui. Mari kita bahas satu per satu!

1. Commercial Database

Commercial database adalah jenis database yang fungsinya hanya untuk kepentingan komersial. Selain itu, database ini bersifat premium, jadi kamu tidak bisa menggunakannya secara cuma-cuma.

Manfaat yang bisa kamu dapat dari jenis database ini adalah tersedianya layanan technical support. Jadi kamu bisa dengan mudah mendapat bantuan yang dibutuhkan terkait database-nya.

Contoh database commercial di antaranya seperti Oracle dan IBM DB2.

2. Personal Database

Personal database, sesuai dengan namanya, adalah jenis database yang digunakan untuk kepentingan personal. Personal database sendiri umumnya digunakan dengan menggunakan komputer pribadi.

Biasanya, orang-orang menggunakan personal database karena penggunaannya yang simpel dan portabel. Salah satu contoh personal database adalah Microsoft Access.

Baca juga: Apa Pentingnya Data dan Informasi bagi Bisnis?

3. Centralised Database

Centralised database adalah jenis database yang lokasinya terpusat di satu lokasi saja. Jadi, seluruh data akan disimpan di lokasi ini dan pengguna dari berbagai lokasi bisa mengaksesnya.

Umumnya, centralised database memiliki suatu prosedur yang memudahkan para penggunanya untuk mengakses databasenya dari jarak jauh. Cara aksesnya sendiri biasanya melalui koneksi internet, seperti LAN atau WAN.

4. Distributed Database

Distributed database adalah kebalikan dari centralised database. Sebab, databasenya tidak terpusat pada satu lokasi saja tapi disebar di berbagai lokasi.

Walau disebar di beberapa lokasi, tapi seluruh databasenya terhubung satu sama lain melalui jaringan komputer. Masing-masing database pun dikelola secara mandiri, sehingga tak jarang setiap database memiliki jenis hardware dan sistem operasi yang berbeda.

Baca juga: 7+ Jenis Struktur Data yang Wajib Diketahui Programmer

5. NoSQL Database

NoSQL database adalah salah satu jenis database yang sangat fleksibel, karena sifatnya non-relational. Dengan kata lain, database-nya tidak mengikuti skema tertentu.

Itulah mengapa NoSQL database seringkali digunakan untuk mengolah data dalam jumlah yang besar. Khususnya apabila mayoritas datanya bersifat tidak terstruktur (unstructured) dan disimpan di beberapa server virtual.

Beberapa contoh database NoSQL di antaranya seperti MongoDB dan CouchDB.

6. Operational Database

Sesuai dengan namanya, operational database berfungsi untuk menyimpan data terkait kegiatan operasional suatu bisnis. Contohnya seperti data konsumen, data pemasaran, atau data karyawan.

Operational database juga dapat bekerja secara real time. Jadi, penggunanya dapat menambahkan, menghapus, atau mengedit datanya secara real time juga.

7. Object-oriented Database

Object-oriented database adalah database yang umumnya digunakan untuk mengolah objek data yang kompleks. Jenis database ini juga dibuat berdasarkan object-oriented programming, jadi data dan seluruh atributnya akan terikat sebagai satu objek.

Karena database ini dibuat berdasarkan object-oriented programming, kamu bisa mengoperasikannya dengan object-oriented programming language seperti C++ atau Java. 

8. Cloud Database

Alih-alih menyimpan data di satu server, Cloud database menyimpan data di cloud atau ruang virtual. Sehingga, aksesibilitas datanya menjadi lebih mudah dan juga stabil.

Selain stabilitas, manfaat lain yang bisa dirasakan dari cloud database adalah performanya. Karena database ini cenderung memiliki kapasitas dan bandwidth yang cukup besar. 

Beberapa contoh database cloud adalah Amazon Relational Database Service dan Microsoft Azure Database SQL.

9. Relational Database

Relational database menyimpan data dalam bentuk tabel. Di dalam tabelnya, setiap data dibagi berdasarkan kategorinya masing-masing.

Umumnya, Application Program Interface (API) yang digunakan pada relational database adalah SQL. Beberapa contoh database relational adalah Microsoft SQL server, MySQL, dan PostgreSQL

10. Graph Database

Graph database adalah jenis database yang biasanya digunakan untuk menganalisis hubungan antardata. Selain itu, graph database juga merupakan salah satu jenis NoSQL database.

Graph database bisa dipakai untuk mengolah data konsumen di media sosial dan juga mencegah praktik penipuan. Sebab, kedua hal tersebut perlu menghubungkan berbagai data dalam proses pengolahannya.

Datastax Enterprise Graph adalah salah satu contoh Graph database.

Baca juga: Tipe Data Pemrograman yang Wajib Diketahui Programmer

11. Time Series Database

Time series database adalah jenis database yang berbasis waktu. Itulah mengapa data yang disimpan adalah metrik atau event yang dicatat seiring berjalannya waktu. 

Contohnya seperti data kinerja operasional, data transaksi di pasar, dan data perangkat Internet-of-Things (IoT) yang sensornya merekam aktivitas dari waktu ke waktu. 

Lalu, apa saja contoh time series database? Banyak, seperti extremeDB, InfluxDB, dan Druid.

12. Hierarchical Database

Hierarchical database adalah jenis database yang menyimpan data dalam bentuk hierarki. Jadi, bentuknya mirip seperti piramida. Di mana ada satu kategori utama di posisi teratas dan diikuti berbagai sub-kategori di bawahnya.

Model database ini sudah dikenal cukup lama, sebab, hierarchical database dikembangkan oleh tim IBM sejak tahun 1960-an. Bentuknya pun masih tergolong kaku, karena tiap sub-kategori hanya bisa dinaungi oleh satu kategori utama saja.

Beberapa contoh hierarchical database di antaranya seperti Windows Registry dan IBM Information Management System (IMS).

13. Key-value Database

Key-value database adalah jenis database yang menyimpan data dalam bentuk key-value. Artinya datanya disimpan dalam bentuk “kategori” dan “nilai”-nya. Contohnya seperti “Profesi” dan “Guru”.

Keunggulan dari key-value database adalah kemampuannya untuk menghadapi jumlah data yang besar. Sehingga tak jarang model database ini digunakan untuk sistem keranjang toko online atau untuk game online berskala besar.

Beberapa contoh database ini adalah Redis dan Amazon DynamoDB.

14. Columnar Databases

Dari namanya, kamu pasti sudah bisa menebaknya, kan? Ya, columnar database adalah model database yang menyimpan data dalam bentuk kolom.

Pengambilan data di columnar database pun terbilang cukup simpel. Karena kamu bisa mengambil data yang dibutuhkan berdasarkan kolomnya. Beberapa contoh columnar database di antaranya seperti Google BigQuery, MariaDB, dan Cassandra.

Baca juga: Big Data: Berikut adalah Pengertian, Contoh, dan Cara Kerjanya!

Manakah Jenis Database yang Sesuai dengan Kebutuhanmu?

Setelah melihat semua jenis database di atas, manakah jenis database yang kamu butuhkan? Apapun pilihanmu, pastikan database-nya memiliki fitur dan manfaat yang bisa kamu andalkan dalam jangka panjang.

Jenis database adalah satu dari sekian materi yang perlu kamu pahami untuk menguasai ilmu data. Jika kamu tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam, kamu bisa coba join kelas data science untuk pemula di Bitlabs!

Di kelas ini, kamu akan mendapatkan 38 kali sesi pembelajaran dengan praktisi berpengalaman, garansi mengulang sampai bisa, portofolio proyek nyata, rekomendasi kerja, sampai akses ke komunitas belajar.

Gimana? Pengen buruan daftar atau kamu masih mau kepo-kepo dulu soal materi kelasnya? Boleh, kok! Gabung aja ke ke komunitas belajar Data Science di discord Bitlabs! Gratis!

banner discord data science bitlabs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

apa itu database

Apa itu Database? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya!

tools gratis untuk cek kecepatan website

20+ Tools Terbaik untuk Cek Kecepatan Website [Gratis!]