mau jadi full stack developer kuasai 5 skill ini

Apa itu Full Stack Developer? Ini Tugas dan Skillnya!

Bisa dibilang, full stack developer adalah level tertinggi dari profesi web developer. Selain skillnya yang lengkap, gajinya pun paling besar di antara jenis web developer yang lain.

Tapi, sebenarnya full stack developer itu apa sih? Memang tugasnya apa aja?

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, di artikel ini kita akan membahas berbagai skill yang dibutuhkan oleh seorang full stack developer.

Tanpa perlu berlama-lama, yuk kita mulai!

Apa itu Full Stack Developer?

Full stack developer adalah web developer yang mampu membangun website dari sisi front end dan juga back end. Jadi, skill yang dimiliki harus lebih lengkap, mulai dari membangun user interface hingga mengelola database website.

ilustrasi website yang dibangun full stack developer

Belum familiar dengan istilah front end dan back end? Jadi, front end adalah tampilan website, tempat pengunjung berinteraksi. sedangkan back end adalah tempat di mana permintaan pengunjung diproses.

Untuk mempermudah pemahaman, mari kita bandingkan alur proses di website dengan restoran:

Alur Proses Pengunjung WebsiteAlur Proses Pengunjung Restoran
1. Pengunjung masuk ke dalam website.1. Pengunjung masuk ke dalam restoran.
2. Mereka melihat-lihat isinya, lalu mengklik suatu link.2. Mereka melihat daftar menu, lalu memilih makanan yang mereka inginkan.
3. Server menerima request pengunjung, lalu mengirimkan data yang mereka minta ke browser.3. Pelayan menerima request pengunjung, lalu mengirimkannya ke dapur. Lalu, dapur menyajikan makanan sesuai request pengunjung.
4. Pengunjung melihat tampilan halaman sesuai yang mereka inginkan.4. Pengunjung mendapat makanan sesuai yang mereka inginkan.

Nah, tugas front end developer adalah memastikan bahwa pengunjung merasa nyaman saat masuk ke dalam website, dan dapat mengakses halamannya dengan leluasa.

Sedangkan tugas back end developer adalah memastikan bahwa pengunjung bisa mendapat tampilan halaman sesuai dengan yang mereka inginkan. Tidak hanya itu, back end developer juga harus memastikan bahwa websitenya dapat bekerja secara optimal.

Lalu, apa tugas full stack developer?

Tugas Full Stack Developer

Jadi, tanggung jawab full stack developer harus bisa menghandle semuanya. Mulai dari menyajikan kenyamanan untuk pengunjung, hingga memastikan websitenya dapat berjalan dengan normal. 

Dengan kata lain, mereka harus paham cara mengelola website dari dua sisi, yaitu visitor side (sisi pengunjung) dan server side (sisi server). 

ilustrasi proses coding full stack developer

Sebenarnya full stack developer mampu mengembangkan seluruh aspek website secara mandiri. Bisnis pun bisa berhemat, karena tugas front end dan back end sudah dihandle semua oleh full stack developer.

Tapi, mengembangkan website sendirian tentu butuh waktu yang lebih lama. Jadi, biasanya full stack developer lebih sering difungsikan untuk menjadi problem solver jika ada isu yang terjadi di front end maupun back end website

Berkat perannya yang serba bisa, full stack developer wajib menguasai skill yang dimiliki oleh front end developer dan juga back end developer. 

Ingin tahu apa saja skillnya? Mari kita lihat di bagian selanjutnya.

5+ Skill yang Wajib Dimiliki Seorang Full Stack Developer

Berikut adalah 5+ skill yang wajib dikuasai jika kamu tertarik untuk memulai karir sebagai full stack developer:

1. Bahasa Pemrograman Front End

Pertama-tama, hal yang perlu dipelajari adalah bahasa pemrograman front end. Dengan begitu, Anda akan paham bagaimana struktur dasar dari sebuah halaman website. 

Selain itu, kamu juga akan tahu komponen apa saja yang dibutuhkan untuk membuat tampilan website yang menarik. 

Jadi, apa saja sih bahasa pemrograman untuk mengembangkan front end website? Berikut daftarnya:

  • HTML – Bahasa pemrograman ini digunakan untuk membangun struktur halaman website.
  • CSS – Bahasa pemrograman ini berfungsi untuk memodifikasi tampilan website. Mulai dari mengubah tata letak komponen, hingga mengubah warna background.
  • JavaScript – Dengan menguasai JavaScript, kamu akan tahu cara membuat website Anda semakin interaktif. Sehingga pengunjung bisa menjadi lebih betah di dalamnya.

Ada baiknya kamu mempelajari ketiganya secara sistematis. Mulai dari HTML, dilanjut dengan CSS, dan diakhiri dengan JavaScript. 

Dengan begitu, kamu dapat memahami cara kerja tampilan website selangkah demi selangkah.

Baca juga: 10+ Skills Wajib Dimiliki Setiap Front End Developer!

2. Bahasa Pemrograman Back End

Selanjutnya, kamu perlu memahami bahasa pemrograman back end. Tujuannya, agar kamu dapat mengetahui cara mengelola server dan juga database.

Berikut adalah beberapa bahasa pemrograman back end yang perlu kamu pelajari:

  • Python – Bahasa pemrograman ini seringkali digunakan untuk melakukan otomatisasi sistem. Selain itu, Python memiliki banyak library dan framework yang akan memudahkan kamu dalam melakukan coding.
  • PHP – Anda dapat menggunakan PHP di lintas platform. Tidak hanya itu, PHP juga bersifat open source. Sehingga pengaplikasiannya terbilang cukup fleksibel.
  • Java – Bahasa pemrograman ini bisa digunakan di berbagai perangkat. Dan sama seperti Python, Java juga memiliki banyak framework, yang mana bisa memudahkan penggunanya saat melakukan back end development.
  • SQL – Ini adalah bahasa query yang umum digunakan untuk melakukan pengelolaan data.

Sebenarnya masih banyak lagi yang perlu dipelajari untuk menguasai back end development. Tapi setidaknya dengan memahami keempat bahasa pemrograman di atas, kamu sudah menguasai dasarnya.

Baca juga: Ingin Menjadi Back End Developer? Kuasai Dulu 7 Skill Ini!

3. Basic UI/UX

Untuk melengkapi skill membangun tampilan website yang menarik, kamu juga mesti mempelajari dasar-dasar UI (User Interface) dan UX (User Experience).

Tapi, UI dan UX itu apa sih?

Singkatnya, UI adalah tampilan website yang dilihat oleh pengunjung. Bisa dibilang, UI adalah tempat di mana pengunjung berinteraksi dengan platform.

Sedangkan UX adalah proses interaksi pengunjung dengan platform. Jika website mampu membuat pengunjungnya berinteraksi dengan nyaman, berarti UX-nya bagus.

ilustrasi website

Apabila keduanya disatukan, kamu tidak hanya mampu membuat tampilan website yang menarik, tapi juga nyaman bagi pengunjung. Sehingga mereka tak akan ragu untuk berlama-lama di dalamnya.

Baca juga: Mengenal Perbedaan UI dan UX Desain yang Sedang Naik Daun

4. Arsitektur Website

Memahami arsitektur website sama seperti melihat gambaran besar website. Jadi, kamu bisa memahami seluk beluk websitenya dari ujung ke ujung.

ilustrasi testing

Dengan kata lain, jika kamu sudah memahami arsitektur website, kamu akan bisa menjawab pertanyaan: “Apakah website yang dibangun sudah sesuai dengan tujuannya?”

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ketahui untuk membuat arsitektur website yang tepat:

  • Tujuan website – Apa tujuan yang ingin dicapai oleh websitemu?
  • Persona pengunjung – Seperti apa karakteristik pengunjung yang akan datang ke websitemu?
  • Navigasi website – Apakah pengunjung bisa dengan mudah menemukan apa yang mereka cari?
  • Struktur konten – Apakah konten websitemu saling terhubung? Dan jika iya, apakah sudah pada hierarki yang tepat?

Jika arsitektur websitemu dibangun dengan baik, websitemu akan terlihat jauh lebih rapi. Selain itu, mesin pencari juga akan lebih mudah mengindex websitemu.

Ingin coba membuat arsitektur website yang bagus? Kamu bisa menggunakan alat seperti Treejack. Alat ini akan membantumu bereksperimen saat merencanakan arsitektur website.

5. Pengelolaan Database

Skill ini terkait dengan pengembangan back end website. Jadi, kamu harus tahu cara mengelola database alias “gudang” website.

Kenapa diibaratkan seperti gudang? Karena database merupakan tempat di mana seluruh data website disimpan. 

Dengan menguasai pengelolaan database, kamu akan tahu cara menambah data baru, menghapus data yang ada, atau memanipulasi query database.

Nah, itulah mengapa dalam pengaplikasiannya, pengelolaan database membutuhkan bahasa query seperti SQL.

6. Version Control System

Seorang full stack developer perlu tahu cara berkolaborasi dengan baik. Salah satunya dengan menggunakan version control system (VCS).

Jadi, VCS adalah suatu alat yang dapat merekam setiap perubahan yang terjadi pada suatu project. Sehingga, para developer yang bekerja pada project tersebut dapat mengetahui setiap perubahan yang dilakukan pada tiap kodenya.

Mengapa VCS dibutuhkan oleh full stack developer? Karena coding merupakan salah satu tugas utama seorang full stack developer. Dan saat melakukan coding, terkadang ada bagian-bagian tertentu yang error dan perlu dikoreksi.

Hal ini tentu akan jadi sangat merepotkan jika tidak ada histori perubahan kodenya. Dengan melihat histori, kamu dapat menemukan akar masalahnya secara lebih cepat.

Nah, salah satu VCS yang paling populer saat ini adalah Git. Dan platform Git yang paling sering digunakan adalah Github

banner github

Jadi, jika kamu tertarik untuk menggunakan VCS, kamu bisa mencoba untuk mempelajari penggunaan Github.

7. Kemampuan Problem Solving

Seorang full stack developer harus bisa menganalisis masalah dengan cermat. Caranya dengan membagi masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dipahami dan dipecahkan.

Oleh karena itu, profesi ini perlu memiliki pemahaman yang mendalam terhadap bagaimana sistem bekerja, serta memahami wawasan lain seperti struktur data, algoritma, dan arsitektur software.

Salah satu contoh implementasi problem solving oleh full stack developer adalah saat menguji kode untuk mengidentifikasi bug. Dengan kemampuan debugging yang baik, full stack developer dapat memperbaiki kesalahan secara efisien.

8. Kemampuan Bekerja Sama

Seorang full stack developer harus bisa menjelaskan ide, mendengarkan masukan, dan berkomunikasi dengan jelas dengan rekan-rekan tim dan pemangku kepentingan lainnya.

Berkat perannya yang sentral, terkadang full stack developer juga harus memimpin tim. Oleh karena itu, profesi ini juga perlu memahami peran dan kontribusi setiap anggota timnya. 

Selain itu, konflik adalah bagian dari setiap tim. Kemampuan untuk menangani konflik secara konstruktif, mencari solusi bersama, dan tetap fokus pada tujuan bersama adalah skill penting yang perlu dimiliki full stack developer juga.

Sudah Siap Menjadi Full Stack Developer?

Apakah kamu semakin tertarik untuk memulai karir sebagai seorang full stack developer? Ingin tahu cara menjadi full stack developer sekarang juga? 

Perjalanan untuk menjadi full stack developer memang tidak mudah, tapi jika kamu berhasil mencapainya, kamu akan memiliki nilai yang sangat tinggi di mata perusahaan.

Jadi, mulailah luangkan waktumu untuk mempelajari berbagai skill pengembangan website, contohnya melalui bootcamp full-stack web development Bitlabs. Baik dari sisi front end maupun back end. Jika kamu terus konsisten dan rutin mempraktikkan skillnya, tentu kamu akan lebih cepat menuai hasilnya.

Siap memulai karirmu sebagai web developer? Cusss, klik tombol di bawah!

CTA Full-stack Web Developer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

cara menjadi web developer

Apa itu Web Developer? Berikut Tugas dan Skill Lengkapnya!

Data Warehouse: Pengertian, Manfaat, dan Komponennya