diagram garis

Diagram Garis: Pengertian, Cara Membuat, & Serba-Serbinya

Diagram garis jadi salah satu elemen penting di dunia marketing, finansial, dan berbagai industri lain. Ia umum digunakan di laporan perbankan, riset di lab-lab sains, bahkan monitoring pemantauan cuaca.

Asalkan ada set data periodik yang ingin divisualkan dengan cara yang gampang dicerna, grafik garis bisa jadi solusi terbaik. Bahkan, kamu bisa melakukan komparasi data sekaligus dengan menambahkan lebih dari satu garis di bagan yang sama.

Nah, artikel ini akan membedah lebih jauh tentang diagram garis. Mulai dari pengertian, kegunaan, sampai ke tips cara membuat diagram garis. Pokoknya kalau kamu penasaran sama topik visualisasi data, baca terus sampai tuntas, ya!

Pengertian Diagram Garis

Diagram garis adalah bagan visualisasi data yang menampilkan set data dalam bentuk titik-titik yang dihubungkan dengan garis. Titik-titik tersebut diletakkan di dalam area antara sumbu vertikal (y) dan horizontal (x).

contoh diagram garis
Contoh diagram garis

Bagan ini sering digunakan untuk mengilustrasikan bagaimana kumpulan data berubah seiring berjalannya waktu atau yang bersifat periodik. Dengan kata lain, ia bisa dianggap sebagai grafik tren.

Berikutnya, bagaimana cara diagram garis menggambarkan datanya? Nah, sumbu vertikal yang ia miliki biasanya mengidentifikasi data numerik, misalnya nilai tukar mata uang, total penjualan, atau jumlah orang. Sementara itu, sumbu horizontal akan mewakili perjalanan waktu. Baik itu menit, jam, hari, bulan, tahun, dan seterusnya.

Pengilustrasian data tren seperti ini akan lebih mudah dipahami dibandingkan jika kamu harus merunut angka-angkanya di dalam bilah tabel. Dengan diagram, kamu bisa melihat apakah terjadi tren kenaikan maupun penurunan dalam sekali tengok.

Baca juga: Apa itu Pengolahan Data? Berikut Pengertian serta Manfaatnya!

Kegunaan Diagram Garis

Ada banyak kegunaan dari diagram garis itu sendiri. Apa saja? Cuss cek poin-poin berikut!

1. Untuk mengamati perubahan variabel dependen dari waktu ke waktu

Diagram garis sangat cocok untuk memetakan kumpulan data yang berkelanjutan. Ini adalah grafik yang akan membantumu memahami data perubahan yang terjadi selama periode waktu tertentu.

Pengaplikasiannya pun bisa untuk berbagai macam pekerjaan. Misalnya pemilik bisnis ingin melihat data laba yang meningkat dalam setengah tahun, konten kreator ingin melihat peningkatan lalu lintas penonton kontennya dalam 12 bulan terakhir, pemerintah ingin melihat progres data pajak, kesehatan, atau infrastruktur di lima tahun terakhir, dan sebagainya.

Dengan menggunakan visualisasi ini, kita akan memperoleh pembacaan data yang lebih baik. Hal tersebut bisa kita gunakan untuk bahan evaluasi—belajar dari apa yang terjadi dan memudahkan dalam perencanaan target ke depannya.

2. Untuk mengidentifikasi tren

Grafik garis juga bisa membantumu dalam mengamati tren dan mengidentifikasi masalah terkait kinerja (dari yang baik hingga ke yang buruk).

Misalnya, jika kamu seorang admin media sosial, kamu bisa melihat data tren di mesin pencari untuk membantu perencanaan konten. Biasanya, data itu akan disuguhkan dalam bentuk diagram garis. Dengan begitu, kamu bisa melihat fluktuasinya secara jelas, bahkan hal itu bisa jadi bekal untuk membuat prediksi topik apa yang potensial naik berikutnya.

google trend diagram garis

Contoh lainnya, kamu melakukan uji coba posting Instagram di beberapa jam spesifik selama lima hari. Di hari terakhir, kamu bisa memproses datanya dengan membandingkan masing-masing jam posting dan engagements yang diperoleh. Dari situ akhirnya muncul insights tentang waktu terbaik untuk mengunggah konten.

3. Untuk membandingkan beberapa data sekaligus

Salah satu keunggulan diagram garis adalah keluwesannya untuk menampilkan beberapa garis data sekaligus tanpa terkesan penuh sesak.

Misalnya, kamu ingin melihat kinerja bisnismu per kuartal dan melakukan komparasi. Artinya, akan ada empat set seri data yang akan dibandingkan (kuartal 1-4). Kamu bisa menumpuk keempatnya ke dalam satu bagan kemudian meletakkan “bulan 1”, “bulan 2”, dan “bulan 3” di sumbu x-nya.

diagram garis kuartal
Contoh diagram garis ganda

Sebagai catatan tambahan, meskipun bagan ini memungkinkanmu untuk menampilkan banyak garis data sekaligus, tetapi ia sebaiknya hanya digunakan untuk data serumpun.

Maksudnya, datanya memang punya keterhubungan satu sama lain sehingga tidak akan menimbulkan anomali dalam visualisasinya. Contohnya adalah seperti yang sudah kamu baca di ilustrasi di atas yang sama-sama berbicara tentang performa kuartal.  

Baca juga: Apa itu Dataset? Berikut Pengertian, Contoh, serta Jenis-jenisnya!

Cara Membaca Diagram Garis

Kamu tidak perlu keahlian khusus untuk bisa membaca diagram garis. Cukup ikuti poin-poin berikut, pasti tidak akan tersesat.

Pertama, lihat judul, legenda (jika ada), dan kedua sumbu yang ada. Lalu, coba pahami apa saja yang ditunjukkan oleh masing-masing bagian.

Kedua, lihat grafik dan amati nilai titik-titik yang terletak di sepanjang garis grafik.

Ketiga, coba ikuti garisnya dan cari tahu apakah ada kenaikan atau penurunan. Selain itu, periksa juga apakah ada pola yang berulang dan apakah terdapat garis yang saling berpotongan.

Dengan cara ini, kamu akan bisa membaca tujuan dari grafik garis yang ada. Bahkan, dengan menemukan pola tertentu, hal itu akan membantumu untuk menebak tren datanya.

Tahukah kamu? Keahlian data storytelling atau menceritakan hasil interpretasi visualisasi data sangat diincar perusahaan, terlebih jika kamu ingin menjadi seorang Business Analyst.

Cara Membuat Diagram Garis

Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat diagram garis:

1. Buat bidang dasar. Gambar sumbu x dan y. Di bagian atas halaman, letakkan judul yang menjelaskan secara singkat tujuan diagram garis yang akan kamu buat. 

2. Beri label pada setiap sumbu. Biasanya diagram garis akan berpatokan di “waktu”, maka label tersebut harus mengikuti sumbu horizontal (x). Nilai numerik lainnya yang merupakan variabel dependen yang diukur harus ditempatkan di sepanjang sumbu vertikal (y). Tentukan skala yang setara untuk masing-masing label, pastikan jaraknya sama.

3. Masukkan set data. Setelah bidangnya siap, masukkan set data yang kamu miliki sesuai dengan label di sumbu x dan y, kemudian tarik garis dari masing-masing titik yang ada.

4. Gunakan warna jika perlu. Jika kamu membandingkan dua atau lebih set data, kamu bisa membedakan titik dan garis yang dibuat dengan variasi warna. Lampirkan legenda yang menjelaskan deskripsi masing-masing warna di dekat diagram. 

Baca juga: Apa itu Database? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya!

Tips Cara Membuat Diagram Garis

Berkat kemajuan teknologi digital, kini kamu tidak perlu membuat diagram garis secara manual. Meskipun begitu, kamu pantang melewatkan tips berikut biar bagan yang kamu buat bisa tampil prima!

1. Siapkan data yang akurat

Untuk memastikan output bagan garismu bisa tampil akurat dan efisien, persiapkan set data yang akurat. Jika menggunakan template, pastikan kamu tidak salah memasukkan angka-angkanya.

2. Perhatikan estetika

Beri judul dan pilih tema dengan warna serta font yang konsisten. Pastikan ia sesuai dengan tujuan maupun brand yang akan direpresentasikan. Dengan tools yang tepat, harusnya hal ini tidak akan jadi soal. Mengingat banyak dari mereka yang sudah menyediakan fitur kustomisasi komplit.

3. Jangan berlebihan

Meskipun kamu diperbolehkan untuk mengilustrasikan beberapa kumpulan data sekaligus dalam satu grafik garis, tetap ingat audiensmu. Pilih dengan bijak agar mereka yang membaca tidak kebingungan maupun kehilangan fokus.

Satu hingga empat garis masih ideal. Namun, kalau sudah menembus lima ke atas, kemungkinan justru akan tampil kusut.

4. Sertakan legenda

Jika kamu memutuskan untuk menampilkan beberapa garis untuk membandingkan item dalam bagan, pastikan sertakan legenda untuk memudahkan pembacaan. Biasanya bagian ini akan menjelaskan bahwa “garis warna biru menerangkan tentang A” dan semacamnya.

5. Beri label pada masing-masing sumbu

Grafik garis yang kamu buat tidak akan lengkap tanpa label yang tepat. Beri nama setiap sumbu dengan apa yang diwakilinya. Untuk bagian numerik, lakukan penyingkatan jika itu bisa memudahkan pembacaan. Misalnya ribuan bisa disingkat K daripada harus menulis 000.

6. Beri sentuhan khusus

Terkadang, kamu ingin menyorot data tertentu dari diagram garis yang dibuat. Kalau itu penting dan kamu ingin agar audiens langsung awas dengan poin itu, jangan ragu untuk memberi sentuhan khusus. Misalnya dengan memberi warna berbeda untuk titik tertentu, bisa juga dengan memberi penanda khusus seperti memberi lingkaran pada bagian yang dimaksud.

Kelebihan vs Kekurangan Diagram Garis

Berikut ini adalah tabel perbandingan kelebihan vs kekurangan diagram garis.

KelebihanKekurangan
Berguna untuk menunjukkan perubahan dan tren selama kurun waktu tertentu (periodik)Meletakkan terlalu banyak garis di atas grafik akan membuat tampilannya berantakan dan membingungkan untuk dibaca
Membantu untuk menunjukkan perubahan kecil yang sulit diukur dengan grafik lainAda banyak set data yang sulit diadopsi dalam bentuk grafik garis, terutama yang tidak melibatkan tren
Diagram garis adalah grafik yang populer dan efektif karena sederhana, mudah dimengerti, dan efisienHanya ideal untuk mewakili data yang memiliki nilai numerik
Efektif untuk menyoroti anomali dalam set dataJika skala di sumbu tidak konsisten, ini dapat menyebabkan data grafik garis tampak tidak akurat
Bisa menampilkan lebih dari satu garis di sumbu yang sama untuk melakukan komparasiGrafik garis tidak cocok untuk pecahan atau angka desimal

Baca juga: Apa itu Data? Berikut Pengertian serta Fungsinya!

7 Rekomendasi Tools untuk Membuat Diagram Garis

Berikut ini adalah rekomendasi tools untuk memudahkanmu dalam membuat diagram garis! Urutannya secara abjad, ya!

1. ChartGo

chartgo

Sesuai namanya, ChartGo memang dibuat untuk membantumu membuat diagram. Selain grafik garis, kamu juga bisa memanfaatkannya untuk membuat diagram lingkaran, diagram area, hingga grafik batang.

Semua fiturnya tersedia gratis dan nyaman digunakan oleh pemula karena tampilannya yang bersih. Enaknya lagi, tool ini memungkinkanmu untuk mengekspor bagan dalam format Excel dan CSV.

2. GitMind

gitmind

Ini sebenarnya adalah tool mind mapping. Akan tetapi ia juga menyediakan pilihan untuk membuat berbagai macam grafik termasuk diagram garis. Selain fitur pembuat grafik garis biasa, kamu juga dapat memanfaatkan template gratis di pustakanya.

Kelebihan lain dari GitMind, tersedia fitur kolaborasi online di mana ia memungkinkan beberapa editor untuk bekerja pada saat yang bersamaan. GitMind dapat diakses secara gratis tanpa memerlukan instalasi.

3. Meta-chart

Meta-chart logo

Meta-chart juga mengizinkanmu untuk membuat diagram garis secara gratis. Cukup dengan memasukkan spesifikasi desain, data, dan label, preview desainnya akan langsung di panel khusus. Beberapa opsi kustomisasi turut disediakan antara lain perubahan posisi legenda, penggantian warna background, hingga penyesuaian font.

Grafik yang kamu buat bisa disimpan dan dapat diedit kapan saja dengan membuat akun di situ. Jika ingin mengekspor hasilnya, output yang tersedia adalah SVG, JPEG, PNG, dan PDF.

4. RapidTables

rapidtables

Dengan tool ini kamu bisa membuat grafik hingga maksimal enam garis lengkap dengan kustomisasi label di tiap sumbunya. Setelah selesai, output-nya siap diunduh dalam format PNG. Satu hal lagi, semua fiturnya dapat diakses secara gratis.

5. Venngage

Venngage

Venngage merupakan tool infografis yang sangat mirip dengan Canva. Ia memiliki berbagai kemampuan pembuatan diagram termasuk garis, batang, scatterplot, dan sebagainya. Kamu tidak akan kehabisan pilihan desain, sebab Venngage memiliki pustaka template premium yang bejibun. Semuanya tersusun rapi dalam pilihan kategori yang beragam.

6. Visme

visme diagram batang

Pada dasarnya Visme memang tool yang didesain untuk profesional. Dengan software ini, kamu bisa membuat presentasi, infografis, bahkan diagram bergrafis animasi. Di situ tersedia ratusan template siap pakai termasuk untuk diagram garis.

Enaknya lagi, kamu tidak perlu mengetik data secara manual sebab terdapat fitur impor data dari xlsx, Google Spreadsheet, dan CSV. Tersedia versi gratis, tetapi kalau ingin mengakses fitur yang lebih lengkap silakan meng-upgrade ke versi berbayar dengan bandrol mulai US$14.

7. Visual Paradigm

Visual Paradigm

Namanya keren banget nggak sih? Nah, si Visual Paradigm ini ternyata banyak digunakan oleh para insinyur untuk membuat diagram UML, tetapi ia juga membolehkanmu untuk membuat grafik garis. Ada banyak template yang tersedia di sini. Tinggal pilih saja sesuai kebutuhan. Satu lagi, kamu bisa mengaksesnya lewat aplikasi desktop maupun online.

Siap Membuat Diagram Garis?

Diagram garis adalah pilihan yang tepat jika kamu membutuhkan grafik untuk menggambarkan tren secara periodik.

Misalnya saja kamu adalah pemilik bisnis, grafik ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun laporan akhir tahun. Di situ, data pertumbuhan perusahaan akan dapat disimak dengan mudah karena berwujud diagram tren, tidak hanya berupa angka-angka di tabel.

Ingin belajar soal data? Kunjungi website Bitlabs, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

visualisasi data

Apa itu Visualisasi Data? Ini Hal yang Kamu Wajib Tahu!

Diagram Batang: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya