apa itu dbms

Apa itu DBMS? Berikut Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Database Management System atau DBMS adalah sistem yang memungkinkan pengguna data untuk menyimpan dan mengelola seluruh data yang ada di dalam database. Sehingga, perannya sangat penting dalam mengatur jumlah data yang banyak.

Jika kamu ingin berkarir di bidang data seperti data scientist atau data analyst, maka kamu akan sering menggunakan DBMS di pekerjaanmu sehari-hari. Oleh karena itu, di artikel ini kami akan jelaskan apa itu DBMS, fungsinya, hingga contohnya.

Tanpa perlu berlama-lama, yuk kita mulai!

Apa itu DBMS?

Database Management System (DBMS) adalah sistem yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan mengakses database. Database sendiri merupakan kumpulan data yang terorganisir dan dapat diakses secara sistematis. 

Intinya, DBMS memungkinkan kita untuk menyimpan, mengubah, dan mengambil data dari database dengan cepat dan mudah.

Ada berbagai macam DBMS yang kerap digunakan di luar sana. Mulai dari Oracle, MySQL, Microsoft SQL Server, hingga SQLite.

Di antara DBMS tersebut, yang paling populer dan banyak digunakan adalah Oracle. Selain karena fitur-fiturnya yang luar biasa, DBMS yang satu ini juga sudah melayani penggunanya sejak tahun 1979!

Apa Fungsi DBMS?

Fungsi DBMS adalah menyediakan cara untuk menyimpan, mengambil, dan mengelola data secara teratur. Selain itu, DBMS juga dapat digunakan untuk membuat, mengupdate, dan menghapus data di dalam database.

Jika dijelaskan secara garis besar, berikut adalah beberapa fungsi DBMS yang paling utama:

  1. Menyimpan data – DBMS menyimpan data dalam format terstruktur yang dapat dengan mudah diakses dan dikelola.
  2. Memanipulasi data – DBMS menyediakan alat dan perintah yang dapat digunakan untuk memasukkan, mengupdate, mengambil, dan menghapus data di dalam database.
  3. Mengamankan data – DBMS menyediakan mekanisme keamanan yang berfungsi untuk mengatur akses ke data. Sehingga, akses dari pihak-pihak yang tidak diinginkan bisa dicegah.
  4. Memulihkan data – DBMS menyediakan mekanisme untuk memulihkan data apabila terjadi kegagalan sistem atau hal-hal tidak diinginkan lainnya.
  5. Membackup data – DBMS menyediakan alat untuk melakukan proses back up dan restore untuk mencegah kasus kehilangan data.
  6. Melaporkan data – DBMS menyediakan alat untuk menganalisis data dan membuat laporan.
  7. Membagikan data – DBMS memungkinkan sejumlah pengguna dan aplikasi untuk mengakses data yang sama secara bersamaan.

Dengan memahami apa itu DBMS serta cara kerjanya, kamu juga akan punya bekal untuk berkarir di bidang data, seperti data analyst, data engineer, hingga AI Specialist.

Bila kamu ingin memulai karir sebagai AI Specialist, kami punya solusinya. Bitlabs bersama Kampus Merdeka mengadakan Bootcamp AI & Machine Learning yang akan membantumu menguasai berbagai skill penting di bidang AI.

Tertarik? Yuk klik banner di bawah!

CTA BANNER AI 02

Kelebihan dan Kekurangan DBMS

Setelah mengetahui berbagai fungsi DBMS, tentu kamu juga ingin tahu kan kelebihan dan kekurangan DBMS? Jadi.. Apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapat dan kekurangan yang perlu kamu waspadai saat menggunakan DBMS?

Pertama-tama, berikut adalah beberapa kelebihan DBMS:

  1. Alur transfer data yang lebih baik – Dengan DBMS, pengguna dapat mengelola data secara lebih baik, sehingga pengguna dapat lebih cepat merespon apabila terjadi perubahan di ekosistem datanya.
  2. Integrasi data yang lebih baik – DBMS memungkinkan pengguna untuk menggunakan data dengan format yang konsisten. Sehingga, proses integrasi data bisa menjadi lebih efisien.
  3. Inkonsistensi data yang berkurang – Umumnya, inkonsistensi data terjadi ketika data yang sama muncul di tempat yang berbeda. Hal ini dapat membuat output analisis data menjadi terganggu. Untungnya DBMS dapat mencegah hal ini terjadi. 
  4. Akses data yang lebih cepat – DBMS membuat pengguna dapat menemukan apa yang mereka cari secara lebih cepat, bahkan di saat jumlah datanya banyak.
  5. Keamanan data yang lebih baik – Kemudahan akses data tentu dapat mengundang masalah keamanan. Untungnya, DBMS menyediakan platform yang aman untuk menyimpan dan mengelola data.

Sedangkan berikut adalah beberapa kelemahan DBMS yang kerap dirasakan penggunanya:

  1. Biaya yang mahal – Menggunakan dan mengelola DBMS terkadang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
  2. Penggunaan yang kompleks – Untuk memasang dan mengelola DBMS, penggunanya perlu memiliki wawasan dan skill khusus.
  3. Ketergantungan pada software – Terkadang, sistemnya hanya bisa diakses oleh software tertentu, sehingga akses datanya menjadi terbatas.
  4. Jenis data yang terbatas – Beberapa DBMS tidak mendukung jenis-jenis data tertentu, yang mana dapat menimbulkan masalah dalam proses penyimpanan data.
  5. Kurangnya fleksibilitas – Beberapa DBMS memiliki struktur data yang cukup kaku, sehingga menyulitkan penambahan jenis data yang baru, atau perubahan dalam struktur data yang ada.

Apa Saja Jenis-Jenis DBMS?

Tahukah kamu? Jenis DBMS bervariasi lho. Jadi, sebelum kamu menggunakan DBMS, ada baiknya kamu memahami dulu perbedaan dari masing-masing jenis DBMS.

Berikut adalah beberapa jenis DBMS yang paling banyak digunakan:

1. Relational DBMS

Ini adalah jenis DBMS yang paling umum. Jadi, relational DBMS adalah jenis DBMS yang menyimpan data di tabel dengan menggunakan baris dan kolom. 

Jenis DBMS ini juga menggunakan model relational untuk mengelola data dan memungkinkan adanya hubungan yang kompleks antar tabel.

Beberapa contoh relational DBMS yang paling populer adalah MySQL, Microsoft SQL Server, dan Oracle.

2. Hierarchical DBMS

Hierarchical DBMS adalah jenis DBMS yang menyimpan data dalam suatu struktur hierarki, di mana setiap titik induk akan memiliki beberapa titik anakan. 

Jenis DBMS ini dibuat berdasarkan model hierarki dan biasanya digunakan pada aplikasi-aplikasi yang datanya dikelola secara hierarkis juga.

Beberapa contoh hierarchical yang cukup sering digunakan adalah Information Management System (IMS) buatan IBM, dan Integrated Data Store (IDS)

3. Network DBMS

Jenis DBMS ini menyimpan data dalam suatu struktur yang bentuknya seperti grafik, di mana di dalamnya terdapat banyak hubungan antar tabel.

Bentuk DBMS ini dibuat berdasarkan model jaringan, dan umumnya digunakan di aplikasi-aplikasi yang mengelola data secara kompleks dan saling terhubung.

Beberapa contoh network DBMS adalah Integrated Data Store (IDS), dan juga Virtual Database.

4. Object-oriented DBMS

Object-oriented DBMS atau biasa disebut Object database adalah jenis DBMS yang menyimpan data dalam bentuk objek. Masing-masing objek pada dasarnya cukup kompleks, karena memiliki atribut yang bervariasi.

Jenis DBMS ini dibuat berdasarkan model object-oriented, dan umumnya digunakan di aplikasi-aplikasi di mana datanya dikelola dengan menggunakan metode object-oriented juga.

Beberapa contoh object-oriented DBMS yang paling populer adalah ObjectDB, Gemstone, dan Objectivity/DB.

5. Document-oriented DBMS

Document-oriented DBMS adalah jenis DBMS yang menyimpan data dalam bentuk dokumen, contohnya seperti XML atau JSON. 

Jenis yang satu ini dibuat berdasarkan model dokumen dan seringnya digunakan di aplikasi-aplikasi yang mengelola data secara semi-terstruktur atau tidak terstruktur.

Beberapa contoh document-oriented DBMS adalah Couchbase dan MongoDB.

6. Column-oriented DBMS

Column-oriented DBMS adalah jenis DBMS yang menyimpan data dalam bentuk kolom. Sehingga, penggunanya dapat menyimpan dan mengelola data secara lebih cepat. Khususnya ketika dihadapkan pada big data dan data warehousing.

Beberapa contoh column-oriented DBMS yang paling populer adalah Neo4j dan Hbase.

7. Graph DBMS

Sebuah Graph DBMS akan menyimpan data dalam bentuk titik dan garis. Sama seperti titik dan garis yang biasanya ada di dalam grafik.

Jenis DBMS ini kerap digunakan pada aplikasi-aplikasi yang perlu menyimpan graph data, contohnya seperti social network dan sistem routing.

Beberapa contoh graph DBMS adalah Amazon Neptune dan juga Neo4j.

Baca juga: 13+ Jenis Database

5+ Contoh DBMS

Apakah kamu tertarik untuk mencoba menggunakan DBMS? Untuk itu, kamu harus tahu dulu beberapa contoh DBMS yang paling populer. Berikut di antaranya:

1. MySQL

logo mysql sebagai salah satu dbms

MySQL adalah relational DBMS yang bersifat open source. DBMS ini populer karena banyak digunakan untuk keperluan website, mulai dari forum online hingga Content Management System (CMS).

Selain itu, MySQL juga kerap digunakan untuk melakukan data warehousing dan mengelola aplikasi business intelligence. DBMS ini menggunakan arsitektur yang bersifat client-server dan mendukung banyak bahasa pemrograman, mulai dari C dan C++, hingga Python.

MySQL dikenal karena stabilitas dan kemudahannya untuk digunakan. Jadi, bisa dibilang DBMS ini cukup ramah untuk ahli data yang masih pemula.

2. Oracle

logo oracle sebagai salah satu dbms

Oracle adalah relational DBMS yang umumnya digunakan untuk aplikasi-aplikasi bisnis, seperti manajemen finansial dan sistem pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia).

Sama seperti MySQL, DBMS ini juga bisa digunakan untuk data warehousing dan mengelola aplikasi business intelligence. Selain itu, Oracle juga menyediakan interface SQL untuk melakukan manipulasi data.

Oracle memiliki keunggulan dari sisi skalabilitas dan juga keamanan. Tidak hanya itu, DBMS ini juga memiliki fitur untuk OLAP (Online Analytical Processing) dan data mining.

3. Microsoft SQL Server

logo microsoft sql server sebagai salah satu dbms

Microsoft SQL server adalah salah satu relational DBMS yang umumnya digunakan untuk mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi berbasis web dan desktop.

Sama seperti MySQL, SQL Server juga menggunakan arsitektur berbasis client-server dan menggunakan berbagai bahasa pemrograman, seperti C++ dan VB.NET.

SQL Server kerap dikenal karena integrasinya dengan produk-produk Microsoft lainnya. Contohnya seperti .NET framework dan juga Visual Studio.

4. PostgreSQL

loso postgresql sebagai salah satu dbms

PostgreSQL adalah object-relational DBMS yang bersifat open source. Umumnya, DBMS ini digunakan untuk mengoperasikan sistem informasi geografis dan aplikasi dengan tingkat transaksi yang tinggi, seperti sistem finansial.

Selain itu, DBMS ini bisa mengelola berbagai jenis data, dan memiliki fitur-fitur penting juga, seperti Multi Version Concurrency Control (MVCC), Full-text Search, dan replikasi data. 

Beberapa bahasa pemrograman yang didukung oleh PostgreSQL adalah C, C++, Python dan Java.

5. MongoDB

logo mongodb sebagai salah satu dbms

MongoDB adalah document-oriented DBMS yang kerap digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang menyimpan data bersifat semi-terstruktur atau tidak terstruktur. Contohnya seperti Content Management System (CMS) dan aplikasi mobile.

DBMS ini juga menggunakan document data model, yang memungkinkan penggunanya untuk merepresentasikan data secara lebih fleksibel. 

Lalu, apa saja bahasa pemrograman yang didukung oleh MongoDB? Tak jauh berbeda dengan DBMS sebelumnya, DBMS ini pun menggunakan bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, dan Python.

6. Neo4j

logo neo4j sebagai salah satu dbms

Neo4j adalah salah satu Graph DBMS yang cukup populer. DBMS ini umumnya digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang perlu menyimpan dan memproses data grafik.

Untuk memudahkan proses query pada elemen-elemen data yang kompleks, Neo4j menggunakan graph data model. Tidak hanya itu, DBMS ini pun mendukung integrasi data yang bersifat real time.

Sama seperti DBMS yang lain, Neo4j juga mendukung berbagai bahasa pemrograman. Contohnya seperti Java, Python, dan JavaScript.

Sudah Paham Apa itu DBMS?

Database Management System (DBMS) adalah aplikasi yang menyediakan berbagai alat untuk membuat, menyimpan, dan mengelola data pada format tertentu. DBMS juga memiliki beberapa fungsi lain seperti mengamankan data dan meningkatkan konsistensi data.

Dari sudut pandang bisnis, DBMS bermanfaat untuk mengelola berbagai data penting yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih kredibel.

Nah, kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang ilmu data dan juga AI, kamu bisa join bootcamp AI dan Machine Learning Bitlabs! Di dalamnya, kamu akan mendapat berbagai wawasan penting di bidang Artificial Intelligence, mulai dari Python, TensorFlow, hingga IT Documentation.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk mulai karirmu dengan mengklik banner berikut!

CTA BANNER AI 01

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

contoh ceritakan tentang diri anda

12 Contoh Jawaban “Ceritakan tentang Diri Anda” saat Interview Kerja

Apa itu Data Analytics? Arti, Manfaat, Proses, dan Tools-nya