cara jualan di instagram

7+ Cara Jualan di Instagram Biar Ramai dan Laris Manis

Instagram itu bisa dibilang jadi media sosial yang lengkap. Foto? Ada. Video? Banyak. Stories dan live streaming? Bisa kapan saja. 

Tak heran kalau kemudian selain dipakai untuk medsos, ia pun populer dijadikan ladang jualan. Bahkan rasanya akun-akun jualan semakin banyak dari hari ke hari.

Eits, tapi jualan di Instagram pun sebaiknya jangan asal. Soalnya kalau strateginya tidak tepat—misalnya spamming kolom komentar—pengguna lain justru akan merasa risih. 

Dengan kata lain, jualan di Instagram itu juga ada “seninya”. Tulisan ini akan membahas semua sampai ke akar-akarnya! Penasaran? Let’s go!

Kenapa Harus Jualan di Instagram? 

Banyak orang menggunakan Instagram untuk mempromosikan bisnisnya. Hal ini bukan tanpa alasan ya. 

Saat ini, Instagram punya 1 milyar pengguna aktif per bulannya. Indonesia sendiri tercatat memiliki 59 juta akun terdaftar dan menduduki peringkat keempat pengguna Instagram terbanyak di dunia. Tepat di belakang Amerika Serikat, Brazil, dan India.

Ini artinya, potensi pasarnya raksasa! Kamu pun bisa menjangkau banyak orang dengan lebih mudah.

Meskipun algoritma Instagram suka berubah-ubah, kamu tak perlu terlalu khawatir. Asal tahu dasar-dasarnya, misal konten apa yang disukai pengguna, jualanmu di Instagram pasti aman. 

Nah, algoritma juga bukan satu-satunya kunci sukses jualan di Instagram. Di bawah ini, kamu akan temukan cara jualan di Instagram yang juga bisa kamu coba praktikkan. 

8+ Tips Cara Jualan di Instagram

Oke. Yuk kita langsung bahas topik utamanya. Ini dia tips cara jualan di Instagram:

1. Jual produk yang banyak dicari orang

Sebenarnya kamu bebas jualan apa saja di Instagram. Tentu asalkan tidak melanggar syarat dan ketentuan dari platformnya. Tapi, sebaiknya pilihlah barang atau jasa yang memang ada peminatnya. 

Barang yang laris bikin siklus berjualan bisa berputar cepat. Kamu bisa langsung balik modal, restock, bahkan menawarkan produk baru lainnya. 

Selain itu, akun toko yang ramai juga bisa banget jadi moodbooster sehingga kamu jadi lebih semangat buat menjalankan bisnisnya. 

Cara menentukan barangnya gimana, sih? Gampang, Instagram adalah media sosial yang mengandalkan visual. Jadi, produk atau jasa yang tampil menarik dan estetik biasanya bakal lebih laku. 

Ini adalah daftar jualan yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan. Produk-produk di bawah cukup awet trennya.

contoh luts

Contoh LUTs (source: premiumbeat.com)

Produk digital:

  • LUTs (filter untuk color grading foto/video)
  • Presets (filter foto/video)
  • Desain grafis
  • Fonts 

Produk harian:

  • Pakaian (kaos, hoodie, topi, dan sebagainya)
  • Aksesoris dan produk DIY/do it yourself (stiker, perhiasan, phone cases, dan sebagainya)
  • Produk kecantikan (make up, skincare)
  • Barang-barang untuk rumah dan dekorasi (gelas, piring, porselen, wallpaper, dan sebagainya)
  • Barang-barang kegiatan luar ruangan dan olahraga (pakaian gym, peralatan olahraga, minuman pre-workout, dan sebagainya)

Jasa: 

  • Coaching 
  • Kursus online dan workshop
  • Instagram influencer (kecantikan, fitness, makanan, jalan-jalan, seni, fotografi)

Nah, apakah fokus jualanmu ada di daftar di atas? Kalau tidak termasuk, jangan berkecil hati. Asalkan yakin, gigih, dan bikin orang tertarik, barang-barangmu pun bisa tetap laku. 

2. Bikin akun Instagram bisnis

Jangan ngaku-ngaku serius jualan di Instagram kalau ternyata akunmu belum yang versi bisnis. 

Profil Instagram bisnis sangatlah penting untuk mengembangkan tokomu ke depannya. Apalagi cara bikinnya praktis. Kalau masih bingung, langsung saja baca → Mengenal Instagram Bisnis dan Cara Mudah Membuatnya.

Di versi bisnis, kamu akan memperoleh banyak fitur tambahan. Mulai dari kemudahan untuk menyesuaikan info di halaman profil, sampai kemudahan mempromosikan barang dagangan. 

Selain itu, kamu pun bisa mengakses Instagram Insights yang berisikan statistik akun secara keseluruhan. Kurang lengkap apa coba?

Apakah cuma itu saja alasannya? Masih ada banyak lagi!

  • Kamu bisa memahami tingkat engagement pengguna dengan bisnismu.
  • Instagram bisnis terhubung langsung dengan halaman Facebook, kamu jadi bisa berjualan lintas platform.
  • Secara reputasi, profil bisnis akan lebih menarik dan meyakinkan di mata calon pembeli.
  • Kamu bisa menampilkan informasi bisnis secara lebih lengkap. Termasuk untuk detail spesifikasi produk dan jasa yang ditawarkan.
  • Performa toko dapat dipantau secara langsung dan real-time

3. Bikin konten yang menarik

Konten adalah nyawa Instagram. Konten juga yang nantinya jadi nyawa bisnismu ketika jualan. 

Jadi, unggahlah konten berkualitas secara konsisten. Pokoknya, jangan asal buat. 

Kualitas konten akan membangun identitas brand-mu. Imej ini nantinya bisa ikut berperan menjaga loyalitas pelanggan. 

Nah, konten Instagram harus seperti apa, sih? Coba ikuti saran Bitlabs berikut:

Tentukan tema dasar dan estetika kontennya

Cakupannya bisa sangat luas. Mulai dari pemilihan warna utama, filter, aspek rasio, maupun font yang digunakan. 

Tenang, zaman sudah canggih! Kamu bisa menggunakan aplikasi editing foto mulai dari yang gratisan sampai yang berbayar untuk memuluskan kebutuhan ini. 

Berikan visual yang bagus

Ingat, ini adalah akun jualanmu. Jadi, unggahlah foto yang jelas dan video yang tidak goyang-goyang ngerekamnya. 

Foto profil pun harus bikin mata pengguna terpana dan langsung mengenali brand-mu sekali lihat. 

Untuk foto feeds, biasanya foto orang yang sedang menggunakan produk terkait akan tampil lebih menarik. 

Kalau butuh untuk menampilkan detail barang, kamu bisa mengunggah lebih dari satu foto sehingga pengguna tinggal swipe kanan-kiri untuk membandingkan. 

Gunakan tools kreatif yang tersedia

Instagram memberikan tools bawaan yang bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma. Jangan sia-siakan itu! Kamu bisa mencoba-coba fitur Layout, Hyperlapse, maupun Boomerang secara berkala. 

Masih kurang? Tinggal cari aplikasi tambahan di AppStore maupun PlayStore. 

Jangan ragu untuk melibatkan followers dalam bikin konten

Kamu dapat mengadakan kuis, polling, dan sesi tutorial. Bisa juga dengan membuat games atau template khusus yang nantinya meminta pengguna untuk menge-tag akun bisnismu tiap kali mereka menggunakannya. 

Aktivitas ini akan membuat pengguna merasa dilibatkan dan mencitrakan kalau brand-mu “hidup”. Jangan salah, hal ini pun masuk kategori konten! Asyik, kan?

Jadilah interaktif

Sering kali pemilik bisnis merasa semuanya beres setelah posting. Kalau kamu juga seperti itu, segera ubah! Jangan bikin calon pembeli merasa seperti berbicara dengan tembok. 

Kalau ada pertanyaan? Dijawab dengan personal, bukan template. Ada komentar? Jangan ragu untuk mengapreasiasi, sekalipun hanya dengan menge-like-nya. Begitu pula dengan komplain, tangani dengan profesional. 

Tindakan interaktif tersebut akan membangun relasi yang baik antara brand-mu dan pelanggan. 

4. Optimalkan Instagram Stories

Suka atau tidak, Stories punya efektivitas jualan yang tinggi. Terutama untuk membangun interaksi.

Menurut Statista, 500 juta pengguna Instagram mengakses Stories tiap harinya. Ini adalah angka yang fantastis!

Fitur ini bisa dipakai buat apa saja, sih? 

  • Merekam demo unboxing maupun penggunaan produk
  • Mengumumkan kegiatan promosi yang akan dan sedang dilakukan
  • Memamerkan produk baru
  • Mempertunjukkan kegiatan produksi produk

Masih kurang? Akun bisnis dengan minimal 10 ribu followers dan akun terverifikasi juga dapat menyematkan tautan di Stories! Pengguna tinggal swipe up untuk membuka laman tujuan. 

Penyematan link tersebut sangat potensial untuk mendorong penjualan. Akan tetapi, karena Instagram utamanya dibuat untuk platform mobile, pastikan webnya pun mobile friendly. 

Oh, dan lagi, karena fitur tautan “swipe up” ini kadang luput dari pandangan, kamu bisa memberi penekanan ulang. Misalnya dengan menambahkan stiker “swipe up” di dalam postingan. 

Jangan lupa juga untuk memberi tahu apa isi link-nya—artikel, halaman produk, video, dan sebagainya. 

5. Jangan abaikan fitur tautan di bio profil

Link di Stories memang menarik, tetapi tautan di bio akan langsung terlihat oleh pengguna tanpa harus tap-tap postingan. Apalagi kalau akunmu belum memenuhi syarat untuk mencantumkan url di Stories. 

Bagaimana cara mengoptimalkannya untuk jualan? 

Edit tautannya

Jangan biarkan kosong. Kalau link-nya terlalu panjang, kamu bisa memendekkannya dengan menggunakan website pemendek url, misalnya tinyurl.com

Arahkan pengguna untuk membuka tautan

Kamu pasti sering dengar ucapan “link di bio” atau sejenisnya. Nah, kamu bisa mengarahkan pengguna untuk buka link dengan menyertakan teks tersebut di Stories maupun di caption postingan. 

Ubah secara berkala

Misalnya, pekan ini kamu menjual produk A dan pekan depan produk B; maka, ubah link-nya sesuai jadwal promosi. 

Hal ini lebih memudahkan pengunjung, dibanding kalau mereka harus membuka homepage web dan mengetikkan pencarian produk secara manual. 

6. Gunakan fitur periklanan dari Instagram

instagram ads

Iklan Instagram (source: forbes.com)

Jualan di Instagram tanpa nyobain fitur iklannya itu kayak goreng telor tanpa garam. Kurang mantap. 

Instagram Ads memungkinkanmu untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan tertarget. Dengan begitu, akunmu pun akan dapat lebih banyak traffic yang berdatangan. 

Sebelum memasang iklan, sebaiknya kamu melakukan riset pasar agar performanya optimal. Lihat strategi kompetitor melalui iklan-iklan yang mereka pasang. 

Baca juga: Cara Riset dan Membuat Buyer Persona

Tenang, kamu bisa mengontrol penggunaan fitur iklan ini. Misalnya:

  • Seberapa besar biaya iklan yang ingin dikeluarkan
  • Di mana lokasi iklanmu ingin dipasang
  • Seberapa lama durasi iklannya aktif

Nah, agar iklannya efektif, kamu harus punya tujuan kampanye yang jelas. Apakah agar orang kenal brand-mu? Atau ingin memperoleh kunjungan dari sebanyak mungkin pengguna? Atau ingin user agar melakukan pembelian? 

Kalau tujuannya sudah jelas, kamu pun siap memilih jenis iklan apa yang akan dijalankan:

  • Iklan foto: iklan jenis ini dianggap paling efektif sebagai format Instagram ads. Ini juga jenis iklan standar yang mereka tawarkan.
  • Iklan video: durasi maksimalnya adalah 120 detik.
  • Iklan Stories: kamu bisa memilih untuk menggunakan foto maupun video di Stories. 
  • Iklan Carousel: kamu bisa menyertakan 2-10 foto atau video dalam format slide untuk memberikan gambaran produk yang lebih lengkap. 
  • Iklan Collection: memungkinkan pengguna untuk melihat koleksi produkmu dalam format foto maupun video.
  • Iklan di Explore: gunakan iklan ini jika ingin pengguna untuk menemukan produkmu di halaman Explore. 
  • Iklan Slideshow: iklan ini menggabungkan foto-foto yang menggesernya secara otomatis layaknya video. 

Akhirnya, semua persiapan sudah selesai, tinggal pasang iklannya. Ada dua cara yang bisa kamu pilih:

  • Mengklik tombol “promote” yang biasanya akan muncul di bawah postingan maupun di halaman profil
  • Gunakan ad manager yang tersedia di Facebook Page-mu. 

7. Gunakan Instagram Shopping

instagram shopping

Instagram Shopping (source: marketingweek.com)

Ini nih fitur baru yang sempat bikin heboh pengguna Instagram. Kenapa? Soalnya gara-gara fitur ini, tampilan Instagram jadi kayak e-commerce. 

Dengan fitur ini, kamu bisa memberikan tag pada foto produk. Di situ pelanggan bisa langsung melihat harga dan detail produknya, yang kalau diklik akan otomatis mengarah ke halaman transaksi. 

Meskipun awalnya menimbulkan pro dan kontra, dari sisi bisnis kehadiran Instagram Shopping sangat memudahkan untuk berjualan:

  • Pelanggan dapat langsung mengecek produk dalam sekali tap
  • Postingan dapat dibagikan di Explore sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang
  • Kamu dapat menge-tag sampai dengan 5 produk dalam satu foto atau 20 produk per Carousel
  • Pelanggan dapat melakukan tap langsung ke “Shop Now” untuk menyelesaikan pesanan
  • Kamu dapat memantau performa toko melalui fitur Insights

Gimana? Jelas menggiurkan! 

Nah, cara bikinnya: 

  • Buat toko online dan pastikan lokasi bisnismu sudah didukung oleh Instagram Shopping 
  • Ubah akun Instagram-mu ke versi bisnis dengan mengikuti tutorial di sini
  • Hubungkan akun Instagram-mu ke katalog Facebook dengan menggunakan Catalogue Manager maupun Facebook Partner 
  • Masuk ke setting profil Instagram, klik “Business” dan pilih “Instagram Shopping”
  • Ikuti langkah yang termuat di situ dan ajukan akunmu untuk di-review. Review ini biasanya memakan waktu beberapa hari.

Setelah seluruh prosesnya selesai, kamu bisa menggunakan fitur-fitur Shopping. 

 

Cara meningkatkan engagement pengguna dengan Instagram Shopping, kamu bisa melakukan:

  • Unggah postingan dan aktifkan tab Shop di profil
  • Sesuaikan visual semenarik mungkin
  • Umumkan promosi, stok ulang, maupun peluncuran produk
  • Cantumkan lebih dari satu produk dalam postingan (tapi jangan kebanyakan)

Nantinya pengguna dapat menyelesaikan pembelian baik melalui navigasi browser ke website-mu atau melalui menu baru “Checkout” langsung dari Instagram. 

Fitur Checkout ini akan memudahkan pelanggan untuk:

  • Memasukan detail pembayaran tanpa harus keluar dari aplikasi Instagram
  • Dapat melacak pembelian dan menerima status pemesanan langsung dari notifikasi Instagram
  • Memilih ukuran dan warna produk secara langsung
  • Menerima pembayaran menggunakan Mastercard, Visa, American Express, Paypal, dan Discover

Nantinya, kamu pun tak perlu repot lagi untuk membuat website terpisah. 

8. Gunakan tagar (#hashtag)

Hashtag sudah jadi barang umum di media sosial. Keberadaannya memudahkan pengguna untuk menemukan maupun melacak suatu postingan. 

Untungnya, cara ini bisa digunakan untuk jualan di Instagram. Terutama untuk meningkatkan paparan produk.

Soalnya, tidak sedikit pengguna yang menggunakan tagar untuk mencari produk tertentu. Oleh karenanya, coba cari hashtag yang relevan untuk dicantumkan di caption. 

Untuk dapat tagar yang banyak dicari, kamu bisa gunakan kolom pencarian di bagian Explore. 

Selain itu, cantumkan juga tagar yang sesuai dengan kampanye yang dilakukan, promosi, nama brand, maupun jenis produknya. 

9. Gunakan jasa influencers

Cara ini bisa dibilang untung-untungan. 

Kalau strateginya tepat, hasilnya bisa sangat memuaskan. Akan tetapi, mungkin juga tidak menghasilkan penjualan sama sekali. 

Itulah mengapa kamu harus melakukan riset mendalam dulu. 

Influencer marketing ini semakin naik popularitasnya dalam lima tahun terakhir. Pemilik bisnis banyak yang bekerja sama dengan pemilik akun besar untuk memperkenalkan produknya. 

Mengapa cara ini populer? Beberapa alasannya antara lain:

  • Lebih mudah menarget audiens: produknya langsung dilihat oleh followers dari influencer yang dipilih, ceruk pasar atau niche-nya sudah jelas.
  • Mudah membangun kepercayaan pelanggan: kredibilitas brand dapat terangkat berkat endorse dari influencer.
  • Biaya relatif lebih murah dibanding media massa.
  • Tidak mungkin kena adblock: iklan di media sosial bisa diblok menggunakan aplikasi tambahan, postingan influencer bisa mengatasi hal ini.

Eits, tapi sekali lagi, kalau mau hasilnya se-oke itu, risetnya pun tidak boleh asal. Bagaimana caranya?

  • Kumpulkan data influencers potensial: siapa yang paling cocok dengan produkmu. 
  • Susun jadwal posting dengan baik: buatlah influencer marketing calendar agar proyek kerja samanya dapat berjalan sesuai rencana
  • Sepakati kerja sama: bicarakan budget maupun kompensasi lain yang mungkin ditawarkan. Poin ini penting, terutama untuk kamu yang masih merintis jualan di Instagram dengan anggaran yang terbatas. 
  • Jangan terpaku dengan jumlah followers: yang utama adalah tingkat engagement-nya. Percuma kalau followers-nya satu juta tapi impresi tiap postingannya bahkan tidak pernah mencapai 1%-nya saja. 

Baca juga: Tambah Followers Instagram Nggak Pake Boong

Sudah siap jualan di Instagram? 

Ternyata ada banyak cara untuk mengoptimasi jualan di Instagram! 

Kalau sudah punya toko di Instagram, kamu bisa mencoba tips di atas yang mungkin belum diterapkan. 

Kalau belum punya gimana, dong? Silakan membuat akun Instagram untuk daganganmu dan ikuti poin demi poin. 

Ingat, cara-cara jualan di Instagram tersebut sifatnya opsional. Tidak harus menjalankan semuanya. Pilihlah yang paling sesuai dengan produk, umur toko, maupun anggaran yang dimiliki. 

Selamat berjualan dan semoga sukses!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ide bisnis digital untuk gen z

11+ Ide Bisnis Digital Terbaik untuk Gen Z

blog vs website apa bedanya

5+ Perbedaan Blog dan Website yang Perlu Kamu Tahu