business intelligence adalah

Apa itu Business Intelligence? Peran dan Skill yang Dibutuhkan

Menurut laporan Reportlinker.com, nilai pasar global business intelligence (BI) diperkirakan mencapai lebih dari US$33,3 miliar (sekira 497 triliun rupiah) pada 2025 mendatang. 

Hal ini menunjukkan bahwa BI bukanlah teknologi yang hanya digunakan oleh beberapa perusahaan besar. Tetapi, telah menjadi tren umum dalam dunia bisnis. Kira-kira apa alasannya?

Di artikel ini, kita lihat lebih dalam tentang apa itu business intelligence dan bagaimana perusahaan dapat menggunakannya untuk kepentingan bisnis.

Apa itu Business Intelligence?

Business intelligence adalah infrastruktur yang dipakai untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data bisnis. Business intelligence juga bisa mengacu pada orang yang melakukan semua aktivitas pengolahan data bisnis.

Business intelligence bertujuan membantu perusahaan mendapatkan insight berharga sebagai dasar pengambilan keputusan dengan cepat. Keputusan yang dimaksud bisa berkaitan dengan pengurangan biaya lewat efisiensi, strategi marketing untuk launching produk, hingga pencarian peluang bisnis baru.

business intelligence

Nah, bagaimana caranya? BI akan mengelola pengukuran metrik-metrik penting dalam bisnis. Misalnya, customer acquisition, cost per acquisition, ROI, dan sebagainya. Lewat metrik semacam itulah perusahaan memahami kinerja mereka, mengidentifikasi tren dan pola, dan memprediksi output bisnis di masa depan.

Baru dari situ, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengambil tindakan yang tepat. Kerennya lagi, ini semua dilakukan secara real-time. Jadi, keputusan bisnis bisa diambil secara langsung dan menghindarkan perusahaan dari kerugian.

Manfaat Business Intelligence 

Ada banyak manfaat business intelligence bagi perusahaan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Menghasilkan keputusan yang akurat

Salah satu manfaat BI yang paling penting adalah menghasilkan keputusan yang akurat. Sebab, business intelligence didasarkan pada data yang jumlahnya besar. 

Data yang dimaksud tidak mungkin cuma dikumpulkan dalam waktu 1-2 hari saja. Melainkan terus-menerus, sehingga bisa mengurangi bias dan margin of error.

Ketika data besar ini dikombinasikan dengan teknik analisis data yang tepat, maka sudah jelas hasilnya lebih akurat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas.

2. Menghasilkan keputusan lebih cepat

Dengan pengumpulan data dan analisis secara real-time, BI dapat membantu bisnis mendapatkan insight secara cepat. Hasilnya, pengambilan keputusan pun bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. 

Hal ini menjadi amat penting karena di dalam bisnis, waktu adalah segalanya. Ia bisa membantu perusahaan mengidentifikasi masalah dan memangkas kerugian segera. 

Di sisi lain, waktu juga faktor penting untuk menjadikan perusahaan “top of mind” alias terdepan. Ketika suatu perusahaan memulai inisiatifnya jauh lebih dulu, akan sulit bagi kompetitornya untuk mengejar inisiatif yang sama.

3. Mengidentifikasi masalah operasional bisnis

Business intelligence juga dapat membantu perusahaan beroperasi secara lebih efisien. Caranya, dengan mengidentifikasi masalah operasional atau hal-hal yang redundan dalam proses bisnis.

Lebih spesifik, BI akan memantau kinerja operasional secara real-time dan mengidentifikasi pola yang ada.

Baru ketika terjadi anomali atau pola tidak wajar, perusahaan dapat mencari tahu penyebabnya secara mendalam. Jika diperlukan, perusahaan dapat melakukan perbaikan dengan cepat. 

4. Memahami pelanggan dengan lebih baik

BI membantu perusahaan dalam memahami pelanggan dengan lebih baik. 

Data pelanggan yang diperoleh melalui BI dapat membantu perusahaan memahami preferensi pelanggan dan perilakunya. Sehingga, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan lebih baik. 

Dengan BI, perusahaan dapat melacak interaksi pelanggan, memantau umpan balik, dan menganalisis data untuk mengidentifikasi tren yang berkaitan dengan pelanggan.

5. Menangkap peluang baru

Bisnis yang mampu menangkap peluang baru lebih mungkin untuk berhasil di pasar yang kompetitif. 

Dengan business intelligence, bisnis dapat mengumpulkan informasi tentang tren pasar baru, menganalisis pola perilaku baru konsumen, dan menemukan peluang baru yang muncul. 

Berbekal informasi ini, bisnis dapat mengambil tindakan cepat untuk merespons tren baru dan memenangkan persaingan. Hal ini tentu lebih efektif dibandingkan sekadar ikut-ikutan kompetitor.

6. Membantu meningkatkan daya saing

Perusahaan yang menggunakan BI juga dapat meningkatkan daya saing mereka. 

Sebab, BI membuka akses informasi bisnis yang lebih relevan, akurat, dan terkini bagi perusahaan. Informasi semacam ini membantu perusahaan untuk benar-benar memahami kondisi bisnis yang dihadapi. 

Informasi yang sama juga membantu perusahaan menempatkan diri pada kondisi persaingan bisnis. Dari situlah, perusahaan bisa memetakan celah untuk meningkatkan daya saing bisnisnya.

Hal ini tentunya jauh lebih strategis dan akurat. Apalagi jika dibandingkan dengan strategi FOMO alias ikut-ikutan kompetitor.

Contoh Penerapan Business Intelligence

Mari simak tiga contoh business intelligence yang diterapkan tiga perusahaan besar: Netflix, Amazon, dan Airbnb. 

1. Netflix

rekomendasi netflix

Netflix adalah salah satu platform streaming film dan acara TV terpopuler di dunia. 

Untuk mempertahankan posisinya, Netflix memanfaatkan business intelligence untuk meningkatkan retensi pengguna sekaligus mengurangi jumlah pengguna yang beralih ke kompetitor. Caranya sederhana, yaitu dengan rekomendasi tontonan yang personal dan relevan.

Konsep business intelligence yang dipakai adalah mengumpulkan data preferensi dan perilaku penonton. Mulai dari data tayangan yang telah ditonton, rating, bahkan durasi tontonan. Semua data ini kemudian dianalisis lewat algoritma yang dikembangkan secara khusus. 

Semakin lama pengguna menghabiskan waktu di platform, semakin banyak data yang terkumpul, semakin akurat juga rekomendasi yang diberikan. 

Selain dipakai untuk rekomendasi tontonan, Netflix menggunakan insight yang sama untuk menentukan jenis konten baru yang akan diproduksi dan mengidentifikasi tren dan pola perilaku pengguna

Hal ini memungkinkan Netflix untuk mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif dan relevan untuk menghadapi persaingan di pasar yang semakin ketat.

Baca juga: Studi Kasus Netflix, Raih Ratusan Juta Pengguna Berkat Big Data

2. Amazon

rekomendasi amazon

Amazon adalah salah satu perusahaan besar yang memanfaatkan business intelligence untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan. Salah satunya dengan fitur andalan nan populer mereka, yaitu rekomendasi produk

Amazon memanfaatkan data riwayat transaksi dan interaksi pengguna dengan platform mereka. Termasuk, preferensi produk, produk yang sering dilihat, dan banyak lagi. Data ini kemudian diolah dan dianalisis menggunakan algoritma canggih untuk menghasilkan rekomendasi produk yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan. 

Dengan rekomendasi yang akurat dan relevan, Amazon dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memaksimalkan penjualan. Hal ini karena pelanggan rekomendasi produk membantu pelanggan menemukan produk yang sebelumnya tidak mereka ketahui.

Lebih lanjut, Amazon juga menggunakan BI untuk memperbaiki rantai pasokan (supply chain) mereka. Amazon memanfaatkan data untuk memperkirakan permintaan produk di masa depan dan mengoptimalkan stok barang di gudang. Dengan begitu, mereka dapat memenuhi permintaan pelanggan secara lebih efektif dan menghindari kekurangan stok.

3. Airbnb

Airbnb adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan akomodasi. Seperti halnya perusahaan berbasis teknologi lainnya, Airbnb juga menggunakan BI untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. 

BI dipakai untuk menentukan harga akomodasi di berbagai wilayah. Caranya, dengan memahami preferensi pengguna Airbnb. Mulai dari lokasi tujuan wisata mana saja yang populer, jenis akomodasi yang paling dicari, dan kapan saja permintaan tertinggi terjadi.

Melalui tambahan data berupa harga akomodasi milik kompetitor, Airbnb dapat menyesuaikan harga akomodasinya agar lebih bersaing. 

Algoritma machine learning juga membuat Airbnb bisa memperkirakan tingkat permintaan akomodasi di periode tertentu. Manfaat business intelligence ini salah satunya menjadi bekal strategi pemasaran yang tepat di wilayah dan waktu tertentu.

Hal tersebut memungkinkan Airbnb untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin sengit.

7 Skills Business Intelligence Analyst

Business intelligence analyst adalah salah satu sebutan untuk orang yang menjalankan proses BI. Berikut adalah keterampilan penting yang harus dimiliki oleh seorang business intelligence analyst:

1. Data analysis

Keterampilan analisis data sangat penting dalam pekerjaan yang berkutat dengan data yang kompleks dan beragam. Seorang analis BI harus mampu mengumpulkan, memvalidasi, membersihkan, menginterpretasi, dan mengelola data. 

Selain itu, analis BI juga harus mampu melakukan analisis trend, forecasting, dan segmentasi data untuk menghasilkan insights yang berharga bagi perusahaan.

2. Business acumen

Business acumen adalah skill untuk memahami kondisi bisnis perusahaan. Hal ini melibatkan sisi operasional bisnis dan strategi bisnis untuk memahami tujuan dan kebutuhan perusahaan. 

Dengan pemahaman yang baik tentang bisnis, seorang analis BI dapat memberikan rekomendasi yang lebih akurat untuk memaksimalkan kinerja bisnis.

3. Teknologi informasi

Seorang analis BI harus memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi informasi seperti database, sistem operasi, dan aplikasi bisnis. 

Hal ini berguna untuk memahami teknologi dan tools yang digunakan dalam proses BI. Juga agar memudahkan dalam komunikasi dengan tim teknis dan mendukung integrasi dan pengembangan teknologi BI.

4. Komunikasi dan kolaborasi

Keterampilan komunikasi dan kolaborasi sangat penting dalam mengintegrasikan insight dari data ke dalam strategi bisnis. 

kolaborasi

Seorang analis BI harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan tim bisnis dan teknis, serta bekerja sama dengan mereka untuk menghasilkan solusi BI yang efektif.

5. Keterampilan analisis

Keterampilan analisis data statistik dan matematika sangat penting untuk BI. Mulai dari regresi, korelasi, dan analisis multivariat serta matematika dasar seperti aljabar linier dan kalkulus.

Semua skill ini membantu analyst untuk memahami data dan menghasilkan insights yang berharga bagi perusahaan. 

6. Keahlian operasional tools BI

Seorang analis BI harus memiliki keahlian dalam penggunaan tools business intelligence seperti Tableau, Power BI, atau SAS. Hal ini penting untuk dapat mengambil data dari berbagai sumber dan menghasilkan insights yang berguna dan terstruktur.

7. Kemampuan problem solving

Seorang analis BI harus memiliki kemampuan problem solving yang kuat untuk dapat mengidentifikasi masalah bisnis, mengumpulkan data yang relevan, menganalisis data, dan menghasilkan rekomendasi yang akurat. 

Keterampilan problem solving ini akan membantu seorang analis BI dalam mengatasi masalah yang kompleks dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Tantangan dalam Implementasi Business Intelligence

Meskipun ada banyak manfaat business intelligence, implementasi BI seringkali menemui banyak tantangan. Berikut penjelasannya: 

  • Sumber data dan format yang beragam
    Data bisnis sering tersebar di berbagai sistem dan platform. Mengumpulkannya dalam satu wadah dapat menjadi tantangan yang besar. Selain itu, data bisnis yang tidak terstruktur juga dapat menjadi masalah dalam implementasi BI.
  • Akurasi analisis data
    Terkadang, data bisnis dari sistem yang berbeda tidak sinkron atau tidak konsisten. Hal ini mempersulit analisis yang dilakukan dan mengurangi akurasi analisis data. Jika tidak jeli, data justru membuat perusahaan mengambil keputusan bisnis yang kurang pas.
  • Sumber daya kurang memadai
    Implementasi BI memerlukan teknologi dan tim yang terampil dan berpengalaman Selain itu, biaya implementasi BI juga dapat menjadi faktor yang membatasi, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah.

Namun, semua tantangan ini bisa diatasi dengan menyesuaikan kapasitas tools platform BI dengan kebutuhan. Sehingga, pengumpulan, integrasi, analisis, dan penyajian data bisnis bisa dilakukan secara efektif. 

Lebih penting lagi, perusahaan dapat menginvestasikan sumber dayanya ke personil business intelligence analyst yang mumpuni. Sehingga, kualitas data dan insight yang didapatkan lebih akurat dan relevan.

Siap Belajar Business Intelligence?

Business intelligence adalah investasi yang sangat penting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Mulai dari meningkatkan efisiensi operasional, menemukan peluang baru, dan mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Insight dari business intelligence ini semakin krusial untuk bisa memenangkan kompetisi.

Dalam prosesnya, BI melibatkan penggunaan teknologi seperti data warehousing, data mining, analisis prediktif, dan visualisasi data. Itu mengapa, kamu yang tertarik berkarir di bidang business intelligence wajib belajar data analytics dan data engineering.

Tak perlu bingung! Bitlabs menyediakan bootcamp khusus untuk mewujudkan karir impianmu. Dalam waktu 4 bulan saja, kamu bisa menjadi business intelligence analyst dengan pengalaman meng-handle proyek nyata dari klien!

Mau? 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

tools business intelligence

10 Rekomendasi Tools Business Intelligence Terpopuler

rumus vlookup excel

Apa Itu Rumus VLOOKUP? Ini Cara Menggunakannya di Excel!