apa itu website

Apa itu Website? Sejarah, Jenis & Hal Lain yang Wajib Kamu Tahu

Bisa dibilang website adalah tulang punggung internet.

Bayangkan, dulu orang harus ke perpustakaan untuk memperoleh bacaan lengkap. Masih ditambah mencari tumpukan buku yang bisa segunung, kadang sulit dicari, atau bahkan tidak tersedia.

Contoh lagi, dulu orang harus datang langsung ke toko untuk membeli barang yang diinginkan. Ada sih cara yang lebih praktis, yaitu dengan memesan lewat telepon, tetapi biasanya proses pemesanan dan pembayarannya tetap ribet. Capek nggak, sih?

Dengan website, proses pencarian pengarsipan, pencarian informasi, hingga transaksi jual-beli itu jadi tampak sederhana. Kamu cuma butuh perangkat yang terhubung dengan internet, dan jutaan laman website bisa dengan mudah diakses. Praktis!

Artikel ini akan membahas apa itu website, mulai dari pengertian, sejarah, jenis-jenis, hingga manfaatnya. Tidak perlu lama-lama, yuk langsung kita bahas satu-satu! Cusss~

Apa itu Website?

Website adalah kumpulan halaman yang diterbitkan oleh suatu domain di internet. Kalau boleh diibaratkan, website ini seperti rumah virtual lengkap dengan alamat unik yang dapat diakses siapa saja lewat internet.

Nah, di dalam masing-masing rumah kan pasti isinya berbeda tuh. Begitu pula dengan isian website. Misalnya:

  • Toko online. Ini adalah website yang khusus digunakan untuk menjual produk. Mulai dari pakaian, aksesoris, komputer, kendaraan, bahkan rumah! Intinya, website ini ada supaya orang bisa melakukan transaksi dari mana saja.
  • Portofolio  dan company profile. Ini adalah website yang khusus menawarkan layanan dan jasa. Kamu gampang mencari guru privat, mencoba layanan konsultasi, maupun mengakses email.
  • Personal blog. Tidak hanya bisnis, tiap orang bisa memiliki website-nya sendiri. Kamu pun bebas mengisinya dengan berbagai macam konten yang sesuai dengan minatmu. 
  • Dan masih banyak contoh lainnya.

Sampai di sini pasti kamu sudah punya gambaran jelas tentang “isian” website. Sekarang, kita lanjut ya ke sejarah website…

Sejarah dan Perkembangan Website

Berbicara tentang sejarah website itu penjelasannya bisa sangat panjang. Bahkan idenya disebut-sebut sudah ada sejak era 60-an dengan ARPANET, di mana nantinya tiap orang bisa mengakses dan berbagi informasi dari tempat berbeda.

Namun, secara konseptual dan praktis, mulai tahun 1989-lah sejarah website modern dimulai. Tim Berners-Lee, seorang ilmuwan komputer dari CERN, merupakan penemu World Wide Web.

Sebelum 1989 memang sudah banyak komputer yang saling terhubung dengan teknologi internet. Tetapi masing-masing informasi masih terpisah-pisah.

Kamu harus login ke komputer berbeda untuk memperoleh informasi berbeda. Kurang lebih gambarannya mirip perpustakaan konvensional: cek satu buku ke buku lainnya.

Nah, Tim menyadari bahwa sebenarnya informasi yang masih terpisah-pisah itu bisa dibagikan bersama-sama lewat teknologi hypertext.

Maka, di 1989, ia menuntaskan dokumen berjudul “Information Management: A Proposal”.

Meskipun visioner, tetapi naskah tersebut tidak langsung disetujui. Tim diminta untuk membangun “web” itu secara diam-diam pada September 1990 menggunakan komputer NeXT.

Pada Oktober 1990, Tim dibantu oleh Robert Cailliau menyelesaikan tiga teknologi yang menjadi fondasi web hingga hari ini. Ketiganya adalah:

  • HTML alias HyperText Markup Language: format bahasa yang digunakan dalam web
  • URI alias Uniform Resource Identifier: alamat unik yang dipakai untuk identifikasi web, nantinya orang lebih familier dengan nama URL
  • HTTP alias Hypertext Transfer Protocol: teknologi untuk menghubungkan beragam sumber informasi lintas web di internet

Akhirnya, di akhir 1990, laman web pertama hadir di internet. Selanjutnya, di 1991 orang-orang di luar perusahaan tempat Tim bekerja (CERN) diundang untuk bergabung di komunitas web ini.

Setelah berjalan sekian waktu, Tim sadar bahwa potensi sebenarnya dari web baru akan terasa kalau khalayak luas bisa ikut menikmatinya secara gratis dan terbuka.

Setelah Tim meyakinkan CERN untuk membuat coding dasar web menjadi bebas royalti, pada April 1993 muncullah pengumuman tentang penggunaan web untuk umum.

Dari situlah website mulai berkembang pesat dan digunakan oleh orang di seluruh dunia dan menjadi semakin interaktif serta mobile dari hari ke hari.

Komponen-Komponen Website

Untuk membuat sebuah website, kamu butuh dua komponen utama: web hosting dan domain. Keduanya berbeda tetapi erat kaitannya.

Web hosting merupakan akun di server yang digunakan untuk menyimpan data dan menjalankan file website dengan bantuan internet.

Sedangkan domain adalah alamat virtual di mana ketika orang mengetikkannya di browser, laman web spesifik akan terbuka. Misalnya: bitlabs.id

Nah, hosting dan domain ini dapat dibeli di satu penyedia jasa yang sama maupun di dua tempat berbeda. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Beli domain dan hosting secara terpisah

KeuntunganKekurangan
 Bisa membandingkan harga dan mencari yang termurah untuk jangka panjang  Kehilangan potensi diskon paket di pembelian pertama
Mudah untuk beralih ke penyedia jasa lainHarus melakukan setting di dua lokasi
Lebih murah jika proyek website-nya tidak akan dirilis dalam jangka pendekJika ada masalah harus menghubungi kontak berbeda
Konfigurasi bisa berbeda

Beli domain dan hosting sekaligus

Kalau kamu merasa poin-poin di atas kurang bikin lega, mungkin bisa mempertimbangkan beli keduanya di satu penyedia jasa. Keuntungan dan kekurangan yang akan kamu peroleh sebut saja:

KeuntunganKekurangan
Lebih nyaman karena transaksi di satu tempatBiaya perpanjangan paket hosting dan domain bisa semakin mahal di jangka panjang
Dukungan layanan pelanggan terpusatKalau satu server bermasalah, seluruh domain yang dimiliki ikut terimbas
Adanya paket diskonPerpindahan ke penyedia layanan lain agak repot, terutama jika punya konfigurasi berbeda
Konfigurasi sama antarlayanan

Sudah jelas ya masalah hosting dan domain? Sekarang beralih yuk ke manfaat punya website!

5 Manfaat Website

Bagi bisnis, memiliki website sudah seperti memiliki “wajah” online. Hal ini dapat memperkuat reputasi perusahaan bahkan mendorong tingkat penjualan.

Tidak hanya untuk bisnis, website pun tak kalah oke-nya bagi perorangan. Kamu dapat membangun galeri portfolio dan personal branding secara digital di sini.

Lebih lengkapnya, manfaat website adalah sebagai berikut:

1. Mendapat kredibilitas atau kepercayaan

Dengan memiliki website, baik klien, pelanggan, maupun kolega dapat menemukan profilmu dengan mudah. Ini adalah hal yang sangat penting untuk membangun kredibilitas atau kepercayaan. 

Bahkan menurut survei, sekira 84% pelanggan menganggap website milik perusahaan lebih kredibel dibanding media sosialnya.

Bagaimana bisa?

Lewat homepage, pengunjung bisa tahu gambaran umum tentang kamu atau bisnismu. Kalau butuh penjelasan lebih jauh, mereka bisa membuka laman About Us. Selanjutnya, kalau ingin berkomunikasi secara langsung bisa membuka bagian Contact Us.

Intinya, semua informasi terpusat dan bisa dijamin keakuratannya sehingga menghindari potensi penipuan.  

2. Memperkuat eksistensi pemiliknya

Website dapat dijangkau oleh pengguna internet di seluruh dunia.

Dulu orang senang ketika dijadikan profil di rubrik majalah, koran, atau tabloid. Padahal, media konvensional itu jangkauannya terbatas. Belum lagi cuma akan hits di pekan ia terbit.

Sedangkan dengan memiliki website, kamu bisa eksis terus selama web-nya itu online. Bisnis pun demikian. Ia berpotensi menarik klien secara global.

3. Bisa diakses 24 jam non-stop

Toko, perpustakaan, bahkan sekolah punya jam tutup. Padahal orang pengen cari informasi itu bisa sewaktu-waktu.

Untunglah ada website, di mana informasi di dalamnya dapat diakses 24 jam non-stop. Selain itu, isi kontennya pun dapat di-update secara real-time dari mana saja. 

4. Mudahan menganalisis audiens

Dengan banyaknya tools yang ada, kamu akan dapat melihat analytics audiens web secara real-time.

Misalnya berapa pengunjung per hari, artikel mana yang paling banyak dikunjungi, hingga bagaimana demografi pengunjung yang dimiliki.

Dari sisi bisnis, analytics ini sangat berguna untuk menyusun strategi marketing selanjutnya. Data yang ada akhirnya bisa dipakai untuk menarget audiens secara lebih presisi sehingga meningkatkan penjualan.

5. Hemat biaya

Website bisa jadi wadah unjuk gigi sekaligus ladang bisnis. Semuanya bisa dilakukan di satu tempat.

Kalau pakai cara tradisional, hal tersebut akan sulit dilakukan. Bahkan untuk promosi saja sudah bisa bikin budget bengkak. 

Dengan website, kamu tinggal milih. Bisa melakukan promosi secara cuma-cuma, misalnya dengan SEO. Bisa juga berbayar, misalnya dengan search engine marketing, Instagram Ads, dan sebagainya. 

Biaya langganan per tahun pun tergolong terjangkau, baik untuk skala bisnis maupun individu. Enak, kan?

7+ Jenis Website yang Biasa Dibuat

Karena website begitu mudah untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan, tidak heran kalau jenisnya pun ada banyak banget. Penasaran apa saja? Langsung simak saja daftar berikut:

1. Blog

apa itu website blog

Apa itu website blog? Blog merupakan tipe website paling personal. Semua orang bisa memilikinya dan bebas diisi apa saja. Biasanya blog sering menjadi media curhat layaknya diary atau jurnal harian.

Kehadiran blog semakin populer setelah kehadiran Web 2.0, di mana interaksi antarpengguna semakin dicari. Selain itu, banyak juga orang yang mengandalkan blog untuk mencari review seputar produk atau suatu tempat hiburan.

2. Toko online

apa itu website toko online

Website jenis ini memungkinkanmu untuk melakukan transaksi jual beli langsung.

Toko online sudah memiliki sistem terpadu untuk menghitung harga barang yang dibeli lengkap dengan biaya pengirimannya. 

Meskipun saat ini telah hadir e-commerce yang mewadahi banyak penjual di satu tempat, website toko online masih menjadi pilihan. 

Bisa jadi karena dengan memiliki website sendiri, kamu bisa melakukan kustomisasi sesuai dengan branding toko kamu.

3. Website bisnis

website bisnis

Apa itu website bisnis? Website ini biasanya dimiliki oleh perusahaan. Karena itu, tak heran kalau isinya ya seputar profil perusahaan, layanan, hingga capaian-capaiannya.

Dalam lima tahun terakhir, website bisnis umumnya mulai beralih ke tipe tampilan one page. Tipe ini memungkinkan bisnis untuk menampilkan semua informasi dalam satu halaman vertikal. Pengunjung tinggal scroll atas-bawah untuk menyimak isinya.

4. Website pribadi

apa itu website pribadi

Agak mirip dengan blog, tetapi website pribadi kesannya agak lebih resmi.

Biasanya web ini dipergunakan untuk menampilkan portofolio dan informasi lainnya dengan tujuan personal branding. 

Bayangkan website bisnis model company profile, tetapi ini buat pribadi… Kurang lebih begitulah gambarannya.

5. Website pemerintah

website pemerintah

Sudah jelas dong ya ini jenis website yang bagaimana. Web pemerintah dipakai untuk mensosialisasikan berbagai hal yang berkaitan dengan pemerintahan.

Biasanya web ini menjadi saluran resmi jika masyarakat ingin mencari informasi valid tentang kebijakan pemerintah.

6. Website majalah atau portal berita

website majalah

Jenis web ini biasanya sangat khas karena memiliki kombinasi konten teks dan multimedia yang imbang.

Layaknya media tradisional, website ini pun berusaha tampil semenarik mungkin agar pengunjung betah mengulik beragam konten yang diunggah di situ.

Satu lagi, dibandingkan dengan jenis lainnya, website ini biasanya yang paling banyak menampilkan iklan.

7. Website non-profit

website nonprofit

Secara tampilan website ini mirip dengan jenis bisnis. Namun, apa itu website non-profit? Ia punya elemen khas misalnya halaman proyek yang sedang dan akan dijalankan, halaman donasi, halaman komunitas, dan sebagainya.

8. Website portofolio

website portofolio

Apa itu website portofolio? Kalau website pribadi masih mencampurkan konten reguler di dalamnya, web portfolio lebih mirip galeri. Ini adalah area untuk memamerkan portofolio yang dimiliki sedemikian rupa dan ditujukan untuk calon klien.

Jadi, Jenis Website Mana Nih yang Mau Kamu Buat?

Fiuhh… Meskipun kata “website” terdengar sederhana, ternyata ketika dikulik lebih jauh ia punya bahasan yang sangat banyak.

Sama halnya dengan internet, website ini akan terus berkembang ke depannya. Ia yang dulu hanya berisikan teks polos, sekarang bahkan mampu memuat gambar, audio, hingga video secara bersamaan. Bisa jadi jenis-jenis web pun akan semakin banyak.

Website jenis apa nih yang ingin kamu buat?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 skill wajib untuk jadi back end developer

Ingin Menjadi Back End Developer? Kuasai Dulu 7 Skill Ini!

apa itu search engine marketing

Apa itu SEM? Berikut Panduan Lengkapnya! [Terbaru]