Terapkan Trik Anchor Text Ini untuk SEO yang Lebih On-Point!

Di dunia SEO, salah satu indikator penting untuk meningkatkan ranking website adalah backlink. Akan tetapi, backlink atau tautan itu pun tidak boleh asal pasang. Kamu harus memperhatikan yang namanya anchor text. 

Nah, apa itu anchor text?  

Di tulisan ini kamu akan belajar tentang anchor text. Mulai dari formatnya, tipe-tipe yang umum digunakan, hingga tips untuk mempraktikkannya secara optimal. 

Apa itu Anchor Text? 

Secara sederhana, anchor text adalah tulisan yang dipakai untuk menaruh link atau tautan. Dibandingkan tulisan biasanya, anchor terlihat mencolok dengan warna biru atau garis bawah. Jangan lupa juga, tulisan ini jelas bisa diklik. 

Contoh Anchor Text

Biar tidak bingung, kita coba bahas seperti apa contoh dan cara kerja anchor text. 

Misalnya, kita akan pakai anchor text backlink berkualitas untuk menuju ke homepage Bitlabs. Kalau dibedah ke bentuk kode html, wujudnya kurang lebih:

<a href=”http://www.bitlabs.id“>backlink berkualitas</a>

Nah, “backlink berkualitas” itulah yang disebut anchor. Sedangkan http://www.bitlabs.id adalah link tujuannya.

Mengapa Anchor Text itu Penting?

Anchor text pun haruslah diatur sedemikian rupa supaya ramah SEO. Ia mesti ringkas dan relevan ke halaman yang ditautkan. Ada dua alasannya:

Pertama, mesin pencari menggunakan teks ini untuk mengukur apakah website yang kamu jalankan itu spam. Kalau teks yang kamu pakai untuk link tidak nyambung, kemungkinan besar Google akan menganggap websitemu spam.

Kedua, teks anchor membantu pengunjung website mencari tahu topik lain yang dibahas. Mereka bisa menjelajahi konten yang setopik dengan lebih praktis.

Memang, sebagai pemilik website, kamu umumnya tidak bisa mengontrol anchor text dari backlink yang orang lain arahkan ke halamanmu. Untungnya, kamu tetap bisa mengatur tautan internal agar tetap tampil relevan. 

Baca juga: Baru Mulai Belajar SEO? Ini Tools SEO yang Bisa Coba Kamu Pakai

Di bawah ini, kita akan mulai bahas tipe-tipe anchor text yang bisa kamu pakai.

5+ Tipe Anchor Text

Setidaknya ada enam tipe yang wajib kamu ketahui. Apa saja?

1. Sama persis

Teks jenis ini menggunakan anchor yang sama persis dengan kata kunci halaman yang dituju. Misalnya suatu artikel membahas tentang digital marketing, kurang lebih teks tautannya pun berbunyi “digital marketing”. 

2. Mirip sebagian

Anchor ini agak mirip dengan tipe pertama, tetapi ada tambahan variasi sedikit. Misalnya artikel digital marketing memiliki anchor text “strategi digital marketing”, “trik digital marketing”, atau yang lainnya. 

3. Brand

Brand pun dapat juga memanfaatkan anchor ini. Mungkin kamu sering mendapatinya di artikel-artikel yang mengarah ke bisnis tertentu. Misalnya tiap kali ada kata “Bitlabs” di suatu artikel, maka akan ditautkan ke blog milik Bitlabs. 

4. Link polosan

Teks ini kelihatan sangat malas sebenarnya. Sebab, teks anchor hanya berupa tautan yang di-copy-paste begitu saja. Secara otomatis teks ini akan berubah jadi link. Misalnya www.bitlabs.id 

5. Generik

Pasti kamu sampai bosan mendapati anchor jenis ini. Kenapa? Karena biasanya ia berbentuk kata atau frasa yang sangat umum. Misalnya seperti “click here”, “daftar sekarang”, dan sejenisnya. 

6. Gambar

Ini nih yang kadang masih sering luput. Ternyata, Google menggunakan “alt text” yang ada di gambar sebagai anchor text! 

Alt text adalah teks yang tertempel di gambar dan akan tampak jelas jika halaman website gagal termuat sempurna. Kamu bisa mengaturnya tiap kali mengunggah foto/ilustrasi ke web.

Kalau kamu masih hobi lupa di poin ini, mulai sekarang harus rajin-rajin mengecek deskripsi gambar sebelum klik publish. 

3 Tips Membuat Anchor Text

Sekarang kamu sudah siap untuk melakukan praktik secara langsung. Bitlabs akan menjabarkannya secara sederhana berdasarkan indikator SEO.  

Meskipun tampak mudah, pemasangan anchor sebaiknya mengikuti tiga poin: ringkas, relevan, dan tidak generik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

1.  Ringkas

Memang tidak ada batasan tentang seberapa panjang teks yang bisa kamu pasang tautan. Namun, kami sangat sarankan agar kamu tetap membuatnya sesingkat mungkin. Mengapa demikian? 

Ingat, fungsi dari anchor adalah untuk mempermudah mesin pencari dan pengunjung website untuk memahami kontenmu. Jadi pastikan teksnya:

• Ringkas dan sederhana
• Deskripsi akurat dan tidak menyesatkan
• Menarik perhatian pembaca agar mengkliknya

2. Relevan

Mesin pencari akan melihat hubungan antarhalaman lewat backlink. Backlink yang mengarah ke artikel dengan topik yang sesuai, akan mengirimkan “sinyal relevansi” yang lebih kuat ke mesin pencari. Hasilnya, halaman websitemu bisa masuk ke halaman pertama Google.

Nah, untuk membuat anchor yang relevan sebenarnya tidaklah sulit. Kamu hanya perlu memastikan: 

• Topik antarhalaman saling berhubungan 
• Teks anchor sesuai dengan konten halaman sasaran

Kalau topiknya nggak nyambung, jelas penilaiannya pun tidak bagus. Malahan, bukan tidak mungkin websitemu dianggap spam dan abal-abal.

3. Jangan generik

Google memiliki algoritma Google Penguin yang terus di-update. Algoritma ini akan mengecek kata kunci yang dipasang di anchor. 

Nah, apa dampaknya?

Jika ada banyak website yang mengarah ke artikelmu dan menggunakan teks anchor yang sama, Google akan menganggapnya tidak alami. Dengan kata lain, Google bisa menganggap websitemu sebagai spam. 

Itulah kenapa kamu harus menghindari keyword generik semacam “klik di sini”. Sebagai gantinya, gunakan kata kunci yang langsung merujuk ke topik artikel. Secara SEO, hasil index mesin pencari dengan teknik ini biasanya akan lebih baik. 

Baca juga: LSI Keyword, Kata Kunci Penangkal Spam Kesukaan Google

Siap Ganti Anchor Text Jadi SEO Friendly? 

Kini kamu sudah memiliki pemahaman menyeluruh tentang anchor text. Ingat, jangan cuma selesai baca kemudian dilupakan begitu saja. Meskipun tampak sepele, tetapi ini akan membantumu untuk memperbaiki SEO website-mu. 

Jadi, mau tidak mau, kamu jangan ragu untuk praktik langsung!